Wali Allah Tidak Iri?
Oleh Ustadz : Rahmat Taufik Tambusai
Ciri wali Allah itu tidak iri dengan takdir baik orang lain, karena hatinya selalu terpaut dengan yang maha baik. Sebab jangankan yang baik, yang buruk sekalipun baik dalam pandangannya.
Para wali Allah melihat sesuatu dengan pandangan ridho, dengan hati yang syukur dan dengan rasa cinta kepada sesama makhluk.
Jangankan berpaling melihat kekurangan dan keburukan orang lain, melepaskan pandangannya sedikit saja dari buruk dirinya tak mampu dilakukannya, karena buruk orang lain belum tentu benar, sedangkan keburukan dirinya sudah pasti benar, jelas dipandangan mata dan hati, bukankah kita lebih tau diri kita sendiri ?
Bagi para wali keburukan sekecil atom di ujung hati lebih kelihatan dari pada keburukan orang lain sebesar gajah di pelupuk mata, karena sensor dosanya kelas tinggi, yang samar - samar kelihatan, di gelap gulita sekalipun terasa.
Sedangkan keburukan orang lain sebesar gajah di pelupuk mata, banyak kemungkinan, bisa jadi mereka tidak berilmu, bisa jadi mereka lupa, bisa jadi mereka terpaksa dan bisa jadi mereka khilaf, adapun yang di hati tidak ada kemungkinan.
Para wali Allah hanya iri kepada mereka yang berilmu lagi bermanfaat, kepada orang kaya lagi dermawan dan kepada orang sholeh yang ikhlas dalam beribadah.
Hati dan pikiran para wali Allah terpaut dengan kondisi umat, ingin kebaikan umat, berbuat untuk umat dan basah lisannya berdoa untuk kesejahteraan umat baik di dunia maupun akhirat.
Segala daya upaya akan dilakukan para wali Allah untuk kebaikan umat, maka mana mungkin di hati mereka bersemayam sifat iri, karena bagaimana mereka menginginkan kebaikan untuk umat tetapi hatinya berpenyakit.
Dan wali Allah menilai apa yang berlaku hari ini berupa kesulitan ekonomi, penderitaan, pembantaian dan berkuasanya orang - orang zalim, akibat dosa yang diperbuatnya, bukan dosa orang lain, karena dosa orang lain belum pasti berlaku, sedangkan dosa dirinya sendiri mengalir tanpa habis, selagi nyawa di kandung badan, sebelum ruh melewati kerongkongan.
Oleh sebab itu bagaimana ia akan iri kepada orang lain, sedangkan dirinya penuh dosa dan salah.
Dalu - dalu, Kamis 18 Juli 2024
Sumber FB Ustadz : Abee Syareefa