Ajaran Wahabi Bukan Untuk Memurnikan Akidah. Tapi MERUSAK Akidah Ahlussunnah wal Jama'ah.
Ajaran Wahabi itu BUKAN untuk mengenalkan umat kepada ajaran Islam yang Sahih. Tapi untuk melawan akidah lurus yang diajarkan oleh ulama Ahlussunnah wal Jama'ah sejak era Sahabat Rasulullah yang belajar langsung kepada Rasulullah sampai era kita ini. Dan disebarkan dengan DUSTA dan FITNAH. Silahkan ikuti pengajian Wahabi. Bahasan pertama yang disuguhkan adalah akidah yang menjadi polemik Wahabi dengan Ahlussunnah wal Jama'ah; "Aina Allah (dimana Allah)?!"
Pola penyebaran ajaran Wahabi seperti pola orang-orang orientalist yang mengkaji Islam sangat detail, tetapi tujuannya untuk mencari kelemahan Islam untuk menyerang Islam dengan ajaran Islam yang sudah dibumbui dengan kebencian dan framing jahat, lalu ditanamkan kepada orang Islam sendiri. Sehingga agama Islam dihujat oleh orang Islam sendiri.
Strateginya mengadopsi strategi belah bambu yang dilakukan Belanda terhadap rakyat Indonesia selama ratusan tahun. Mereka sengaja mendesign ranah khilafiyah menjadi satu kebenaran mutlak, untuk memunculkan konflik di tengah umat Islam. Untuk membagi umat Islam dalam banyak firqah/sekte/kelompok.
Perhatikan narasi-narasi Wahabi; hanya Wahabi yang benar. Hanya Wahabi yang sesuai Sunnah. Hanya Wahabi yang sesuai Al-Qur'an dan Sunnah. Semua narasi itu untuk mengangkat satu kelompok dan untuk menginjak kelompok-kelompok lain. Wahabi dilambungkan setinggi-tingginya dengan berbagai casing yang menyilaukan padahal sesungguhnya properti murahan. Targetnya memantik reaksi kelompok lain untuk merespon.
Efeknya, kedua kelompok akan saling hujat, ujungnya sesama umat Rasulullah berkonflik. Endingnya, Islam kehilangan kekuatan. Musuh-musuh Islam tinggal tonton dan manfaatkan kondisi buruk ini, untuk melancarkan keinginan busuk mereka.
Sumber FB Ustadz : Alnofiandri Dinar