Pak Haji Masih Bingung (24)
Oleh Ustadz : Rahmat Taufik Tambusai
Pak haji, ada dua pertanyaan yang ingin kami tanyakan, yang pertama. Apakah boleh kita melaksanakan badal umroh sebelum kita melaksanakan wukuf di arafah, sebagai contoh kami baru melaksanakan umroh wajib, sedangkan waktu wukuf haji masih lama, apakah boleh kami melakukan badal umroh untuk orang tua kami yang sudah meninggal dunia?
Yang kedua. Selama kami sholat di masjid nabawi dan masjidil haram, kami perhatikan banyak yang pada saat sholat tangannya tidak bersedekap / melipatkan tangan di bawah dada, apakah sah sholatnya?
1. Tidak ada larangan bagi jamaah yang telah melaksanakan umroh wajib untuk mengerjakan umroh badal untuk orang tuanya yang telah meninggal dunia baik sebelum wukuf maupun setelah melaksanakan ibadah haji.
Umroh boleh dilakukan kapan pun tidak terikat oleh waktu, kecuali hari - hari tasyrik 11, 12, 13 zulhijjah, itu pun hukumnya makruh menurut mayoritas ulama.
Artinya baik umroh sunnah maupun badal umroh boleh dilakukan sebelum wukuf, dengan tetap memperhatikan kekuatan dan kemampuan fisik.
2. Yang perlu kita ingat, bahwa bersedekap atau melipat tangan di bawah dada pada saat sholat tidak termasuk rukun, dalam mazhab Syafii ia termasuk sunnah.
Artinya jika tidak dilakukan tidak merusak dan membatalkan sholat, sholatnya tetap sah, karena hukumnya sunnah dalam madzhab Syafii.
Sedangkan dalam mazhab Maliki bahwa bersedekap atau melipat tangan di bawah dada waktu sholat tidak sunnah, maka ketika mereka sholat tidak bersedekap, bisa jadi jamaah yang tidak bersedekap waktu sholat di masjid nabawi dan masjidil haram, mereka bermazhab Maliki.
Yang tidak boleh ditinggalkan yaitu rukun sholat, apabila ditinggalkan maka sholatnya tidak sah. Dan rukun apapun dalam ibadah tidak boleh ditinggalkan, termasuk rukun haji dan umroh, jika ditinggalkan maka haji dan umrohnya tidak sah.
Dalu - dalu, Jumat 7 Juni 2024
Sumber FB Ustadz : Abee Syareefa