MUHAMMADIYAH SUDAH PASTI BERMANHAJ SALAF
SALAFI BELUM TENTU MUHAMMADIYAH (2)
Bukan hanya musik, salafi takfiri haramkan lagu Indonesia raya dinyayikan dan haramkan menghormati bendera merah putih.
Salafi bukan kita !!
Dalam terminologi mereka (kelompok yang menamakan diri salafi), para ulama di bagi menjadi tiga bagian :
Pertama ulama ahlu bid’ah, NU dan semua varian aswaja.
Kedua ulama ahlu subhat, Muhammadiyah dan semua varian pengusung jargon kembali kepada al Qur’an dan as Sunah.
Ketiga ulama ahlu sunah, kelompok mereka sendiri yang ditandai dengan celana cingkrang dan jenggot sebagai identitas, meski sesama mereka juga saling mentahzdir.
*^^^^^*
Awalnya, paham salafi-wahabi ini menyasar kalangan Islam tradisional yang dianggapnya sebagai sarang TBC, tapi belakangan mendapatkan perlawanan keras dan beberapa halaqahnya dibubarkan.
Salafi Wahabi adalah sepasang gerakan puritan. Salafi konsen pada purifikasi fiqh. Wahabi konsen pada purifikasi aqidah atau theologi. Keduanya saling berta’awwun dan berkelindan.
Jangan kawatirkan Syiah tumbuh di Muhammadiyah, tapi taqiyah salafi wahabi jauh lebih massif, sebab paham salafi-wahabi ini bisa tumbuh subur di Muhammadiyah karena memiliki beberapa kesamaan irisan dalam amalan ibadah, tapi tetap saja mereka bukan kita, sebab mereka juga menganggap Muhammadiyah bukan bagian dari mereka.
Kelompok salafi ini terus melakukan inviltrasi di Persyarikatan.
Mereka menggunakan pendekatan berbeda. Ketika berdakwah di kalangan NU menggunakan metode head to head dan ketika berdakwah di Muhammadiyah menggunakan pendekatan inviltrasi.
Strategi infiltrasi ini cukup efektif, karena ada beberapa kesamaan paham dan amalan antata salafi dan Muhammadiyah sebagai pintu masuk: menggunakan jargon kembali kepada al Quran dan Sunah Maqbullah, tidak bermadzab meski belakangan mereka taqlid buta pada ulamanya sendiri, tidak menjaharkan niat, tidak menjaharkan basmalah, tidak membaca sayidina pada saat tahiyat, tidak qunut subuh dan semangat purifikasi dan memberantas tbc dan beberapa lainnya.
*^^^^*
Lazimnnya manhaj, salafi ini juga ada beberapa firqah yang terus meruak berkembang sesuai situasi dan kondisi, sebut saja: salafi ilmi, salafi manhaji, salafi jihadi hingga salafi takfiri yang keras dan suka menyesatkan semua yang tidak sepahaman dengan prinsip: al Wala’ wal Bara’ yang dipegang kekeh. Maka jangan heran jika mereka beranjak pergi dari majelis jika yang memberi kultum bukan ustadz dari kalangan mereka.
Bukan hanya soal musik, salafi juga berbeda dengan Muhammadiyah dalam banyak hal, mereka menggunakan ru’yat untuk menentukan awal bulan, sebab itu di jamaah akar rumput sering terjadi gesekan karena mereka menolak fatwa tarjih, mereka haramkan berorganisasi meski belakangan agak dikendurkan karena kawatir ketahuan gerakannya banyak mendapat perlawanan meski realitasnya mereka bikin yayasan- yayasan untuk mengurus aset yang mulai mereka kumpulkan.
Salafi adalah manhaj yang berbeda dengan Muhammadiyah banyak yang tidak saya sebutkan mulai dalam pemahaman tentang tauhid, fiqh hingga soal tujuan ber-harakah. Prof. Dr. Yunahar Ilyas menegaskan, “Muhammadiyah itu bermanhaj salaf, bukan bermadzhab salaf (salafi).
*^^^^*
Tahdzir salafi terhadap Fatwa Majelis Tarjih dan ulama Muhammadiyah Ustadz Adi Hidayat mengandung banyak faidah, setidaknya dapat menarik garis demarkazy dan menegasi bahwa salafi bukan kita, Prof Syafiq Mughni Ketua PP Muhammadiyah dengan tegas menyebut salafi adalah benalu di persyarikatan; ketika masih kecil mereka numpang setelah besar tidak segan mendepak yang punya rumah,
Dalih ukhwah Islamiyah saja tak cukup sebab realitasnya sering sebaliknya, mereka adalah kompetitor dalam pengertian positif jadi tak mengapa saling bersaing meski mengusung jargon sama.
Semoga tumbuh kesadaran kolektif: dalam mengkonstruk adab dalam berdakwah :
Masjid NU di kelola dengan cara NU.
Masjid Muhammadiyah dikelola dengan cara Muhammadiyah.
Masjid salafi (jika punya) dikelola dengan cara salafi.
Bersaing yang sehat saling menguatkan bukan berebut masjid milik tetangga — nggak malu ta??
*^^^^*
Muhammadiyah sudah pasti bemanhadj salaf sebab menyandarkan kepada al Qur’an dan Sunah Maqbullah dan para salaf saleh yang muktabar, sedang salafi belum tentu Muhammadiyah sebab mereka punya, organisasi, yayasan, pimpinan dan ulama sendiri yang di ikuti dan di taati : Syaikh Utsaimin, Syaikh bin Bazz, Syaikh al Al Bani, Syaikh Fauzan dan syaikh-syaikh yang lainnya .. kepada para syaikh inilah mereka bertaqlid ..
@nurbaniyusuf
Komunitas Padhang Makhsyar
Sumber FB Ustadz : Nurbani Yusuf