Keanehan Cara Berfikir & Beragama ala Salafi Wahabi
Menurut Salafi Wahabi Tawassul, Tabarruk & Ziarah Kubur yg biasa dilakukan oleh Aswaja itu dianggap sebagai sebuah Kesyirikan atau minimalnya Washilah menuju kesyirikkan. Sehingga jika mereka tidak mengkafirkan secara langsung mereka minimalnya menganggap sesat atau Ahli Bid'ah pada Aswaja yg melakukan amalan tersebut.
Menurut Salafi Wahabi juga yg namanya Bid'ah itu tidak ada istilah Bid'ah Hasanah apalagi sampai membagi Bid'ah menjadi 5 hukum yg wajib, Sunnah, mubah, makruh & haram. Karena bagi mereka semua Bid'ah itu Dholalah (sesat) & setiap kesesatan itu Neraka tempatnya.
Menurut Salafi Wahabi haram hukumnya duduk atau bermajelis dengan Ahli Bid'ah apalagi jika merupakan dedengkotnya Ahli Bid'ah.
Menurut Salafi Wahabi jika sebuah amalan apapun itu amalannya baik sholat, puasa atau lainnya jika tidak sesuai Sunnah Nabi maka kata mereka amalan itu Mardud (tertolak). Karena mereka katakan Syarat suatu amalan dikatakan sah/diterima itu jika Ikhlash & Ittiba' kepada Sunnah Nabi, jika Ikhlash tanpa Ittiba' Mardud jika Ittiba' tanpa Ikhlashpun Mardud.
Nah sekarang keanehan cara berfikir & beragama mereka itu ternyata tidak berlaku saat sedang melaksanakan sholat berjama'ah di Masjid.
Mereka mewajibkan setiap laki² yg sudah baligh untuk melaksanakan sholat wajib 5 waktu secara berjama'ah di Masjid, mereka juga membolehkan sholat dibelakang Imam meskipun fasiq atau Ahli Bid'ah.
Maka pertanyaannya apakah sholat mereka itu sah secara hukum?
Jika mereka katakan sah secara hukum, maka bagaimana mungkin seseorang bermakmum pada seorang Imam yg sudah dianggap atau divonis sebagai orang Musyrik karena sang Imam suka Tawassulan kepada orang yg sudah meninggal, suka Tabarrukan dengan peninggalan orang² Sholih yg sudah wafat & suka berziarah kubur ke makam para Wali & orang Sholih? Bukankah menurut Salafi Wahabi bertawassul kepada selain Alloh, bertabarruk pada selain yg disyari'atkan & sengaja melakukan ziarah kubur ke orang² Sholih itu perbuatan yg haram bahkan pelakunya bisa musyrik atau kafir??? Apa iya sekarang mereka sholat berjama'ah dibelakang Imam yg sudah musyrik/kafir menurut keyakinan Aqidah mereka sendiri. Kira² sah atau tidak sholat dibelakang Imam yg musyrik/kafir???
Kemudian menurut Salafi Wahabi perbuatan Bid'ah itu semuanya sesat, tidak ada bid'ah Hasanah dalam Aqidah mereka. Sedangkan jika mereka sholat berjama'ah saja menurut pemahaman mereka banyak perbuatan² bid'ah yg dilakukan oleh Imam & jama'ah di masjid tersebut, contohnya seperti puji²an/sholawatan sebelum adzan atau diantara adzan & iqomah, adanya melafazhkan niat sebelum takbiratul ihrom, dzikir setelah sholat secara berjama'ah dipimpin Imam dengan suara keras, berdo'a berjama'ah bersama Imam yg diaminkan oleh makmum, salaman setelah sholat sambil membaca sholawat dll yg masih banyak sekali hal² yg mereka anggap Bid'ah itu sendiri. Sedangkan menurut Aqidah mereka Bid'ah selain sesat semuanya juga Mardud/tertolak amalannya. Sekarang pertanyaannya adalah apa iya sih amalannya Imam & jama'ah lain selain mereka itu semuanya sesat & tertolak sedangkan sholat mereka saja yg diterima??? Kemudian apakah sah sholat dibelakang Imam atau bersama Jama'ah yg banyak sekali amalan bid'ah didalamnya yg jika ikut pemahaman mereka semuanya itu sesat & tertolak??? Lantas apakah iya mereka bermakmum & sholat dipimpin oleh seorang Imam yg Ahli Bid'ah yg dianggap sesat & amalannya Mardud???
Salafi Wahabi juga mengharamkan duduk atau bermajelis dengan Ahli Bid'ah, sekarang pertanyaannya jika cuma sekedar duduk saja bersama mereka yg dianggap Ahli Bid'ah saja haram, apa iya sih mereka malah mau bermakmuh & sholat bersama Ahli Bid'ah yg sesat itu???
Lalu Salafi Wahabi menyatakan amalan apapun jika tidak sesuai Sunnah akan tertolak, sedangkan banyak amalan yg dianggap tidak Sunnah oleh mereka dilakukan Imam dalam sholat jama'ah, contohnya baca niat, dari segi tata cara wudhu sampai tata cara sholat dari takbiratul ihrom sampai salam menurut mereka kan tidak Sunnah, sebab tata cara ibadahnya tidak seperti mereka yg katanya sesuai Sunnah. Itu artinya sholat sang Imam itu karena tak sesuai Sunnah menurut Salafi Wahabi berarti sholatnya tidak sah & tidak diterima secara hukum. Lantas kok bisa Salafi Wahabi malah bermakmum dengan Imam yg sholatnya tidak Sunnah & tertolak itu dari segala seginya???
Dari hal ini saja kita tau bagaimana cara berfikir & pemahaman mereka yg kacau. Seharusnya jika mereka konsisten dengan cara berfikir demikian atau pemahaman demikian, mereka jika ingin melaksanakan sholat berjama'ah seharusnya tidak dilaksanakan dengan cara berjama'ah & bermakmum dengan Imam² yg kriterianya menurut Aqidah mereka itu bisa dibilang sesat & salah serta tertolak amalnya itu. Kalau konsisten ya seharusnya mereka cari masjid yg diimami oleh Imam yg seperti mereka atau sholat sendiri dirumah berjama'ah bersama istri & keluarganya. Apalagi Imam² masjid di kita secara Aqidah mereka Asy'ariyah yg ber'aqidah Sifat 20 sedangkan menurut mereka Asy'ariyah itu sendiri adalah Jahmiyyah, Mu'atthilah yg sesat bahkan kafir. Belum lagi banyak yg suka mengamalkan amalan² yg dianggap bid'ah yg sesat menurut mereka itu sendiri.
Sumber FB Ustadz : Daly Lesmana Putra