AKHLAQ ORANG PENGAJIAN
Oleh Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq
Sejatinya siapapun yang belajar agama dengan benar, maka itu akan merubah perilakunya yang tadinya kasar menjadi lembut, ucapannya yang biasanya menusuk menjadi kalimat-kalimat yang indah dan menentramkan.
Maka siapapun dari kita yang telah merasa lebih tahu tentang suatu permasalahan, hiasilah ilmu itu dengan adab dan akhlaq yang baik.
Karena tidak ada yang paling berfaidah dan bisa memperindah ilmu kecuali akhlaq yang baik, sebagaimana tidak ada yang paling bisa membawa mudharat dan memperburuk ilmu kecuali akhlaq yang buruk.
Jika kebodohan menyebabkan kerusakan, maka ilmu tanpa akhlaq adalah sumber utama dari segala kehancuran.
Berkatalah yang baik, atau lebih baik diam. Biarkan orang lain dan bahkan mereka yang ada di luar Islam kagum melihat akhlaq dan kemuliaan orang-orang yang katanya sudah ikut pengajian.
Orang pengajian itu asyik ya, mereka berdebat bisa sampai hangat, tapi tidak sampai saling menghujat.
Tapi jika yang banyak terjadi adalah hal yang sebaliknya. Justru makian dan kebencian adalah cara kita mengekspresikan ilmu dan model beragama, sejatinya kita telah menjadi bagian dari para perusak dakwah agama ini.
Sebagian ulama kita menasehatkan :
الدين كله خلق فمن زاد عليك في الخلق زاد عليك في الدين
"Agama ini semuanya adalah tentang akhlaq. Maka siapa yang mengunggulimu dalam masalah akhlaq, hakikatnya dia telah mengunggulimu dalam semua perkara agama."
Tapi jika memang kita sudah tidak punya malu lagi dalam mempertontonkan kehinaan dan kerendahan diri, ya silahkan saja, apa hak dan kuasa kami untuk melarang.
Lha wong Nabi shalallahu'alaihi wassalam saja seperti sudah "menyerah" kepada model orang yang seperti ini. Sehingga dalam hadits dikatakan :
إذا لم تستحي ، فاصنع ما شئت
"Jika engkau tidak punya rasa malu, maka berbuatlah sesukamu." (HR. Bukhari)
Sumber FB Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq