Melestarikan Nilai - nilai Ramadha
Oleh Ustadz : Rahmat Taufik Tambusai
Sesungguhnya syariat yang Allah ciptakan untuk kebaikan hambanya, agar selalu berada di atas fitrah yang telah Allah anugerahkan.
فِطْرَتَ اللّٰهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَاۗ
Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrahnya. ( SQ. Rum: 30 )
Maksud fitrah di dalam ayat ini menurut ulama tafsir adalah fitrah beriman dan mengesakan Allah.
Puasa ramadhan salah satu syariat yang mengembalikan manusia kepada fitrahnya, karena di dalam puasa tersebut terkandung nilai - nilai yang dapat menjaga fitrah manusia.
Adapun nilai - nilai ramadhan yang mampu menjaga fitrah manusia :
1. Nilai kesabaran
Diantara ujian yang paling berat bagi manusia adalah kelaparan, ketika manusia mampu sabar menahan lapar, maka ia akan mampu untuk sabar dalam urusan yang lainnya.
Puasa telah mendidik kita untuk mampu menahan lapar, dilakukan selama sebulan penuh, maka nilai sabar akan terpatri di dalam jiwa kita.
Dalam hadits nabi disebutkan
الصَّوْمُ نِصْفُ الصَّبْرِ
Artinya, “Puasa adalah separuh kesabaran.” (HR At-Tirmidzi dan Ahmad )
2. Nilai muraqabah ( pengawasan )
Kalau bukan karena merasa diawasi oleh Allah maka tak ada seorang pun yang akan selamat puasanya, tetapi karena merasa diawasi, sehingga kita mampu bertahan menahan lapar dari terbit fajar sampai matahari terbenam.
Muraqabah juga disebut dengan ihsan, sebagaimana terdapat dalam hadits nabi, sebagai berikut,
الْإِحْسَانُ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ
Ihsan adalah engkau menyembah Allah seolah - olah engkau melihatnya, jika engkau tidak bisa melihatnya sesungguhnya Allah melihat engkau ( H.R. Muslim )
3. Nilai Jujur kepada diri sendiri
Puasa membentuk nilai jujur pada diri setiap muslim, karena yang tau hanya dia dengan tuhannya, sehingga menjadi karakter, setelah bulan puasa berlalu, sifat jujur menjadi bagian hidupnya.
Jujur merupakan sifat yang mengantar seseorang ke dalam surga, sebagaimana dalam hadits disebutkan,
عَلَـيْكُمْ بِـالصِّدْقِ فَاِنَّ الصِّدْقَ يَـهْدِى اِلىَ اْلبِرِّ وَ اْلبِرُّ يَـهْدِى اِلىَ اْلجَنَّةِ. وَ مَا يَزَالُ الـرَّجُلُ يَصْدُقُ وَ يَـتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْـتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيـْقًا.
“Wajib bagi kalian untuk jujur, karena sesungguhnya jujur itu membawa pada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga. Dan seseorang senantiasa jujur dan memilih kejujuran sehingga dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur HR. Bukhari dan Muslim )
4. Nilai Kesungguhan.
Puasa membentuk nilai kesungguhan dalam diri, sebab jika tidak ada sifat kesungguhan maka tak akan bertahan menahan lapar, karena lapar perkara berat.
Ketika sungguh - sungguh mengerjakannya maka Allah beri jalan untuk melakukannya, karena Allah telah berjanji.
وَٱلَّذِينَ جَٰهَدُوا۟ فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَمَعَ ٱلْمُحْسِنِينَ
Artinya: orang-orang yang berusaha dengan sungguh-sungguh untuk (mencari keridaan) Kami benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang berbuat kebaikan. (Q.S. al-Ankabut [29]: 69)
5. Nilai ketangguhan
Puasa melahirkan sifat tangguh, karena hanya yang punya sifat tangguh yang mampu bertahan dengan puasa. Dengan dididik selama sebulan penuh, maka nilai ketangguhan menjadi karakter bagi alumni ramadhan.
6. Nilai kepedulian
Kelaparan melahirkan sifat kepedulian, karena merasakan kesusahan yang dialami oleh saudara kita yang kekurangan, yang setiap hari kelaparan.
Dengan kelaparan tersebut mengikis sifat egois, sombong, angkuh dan merasa lebih, karena kesadaran diri akan meningkat, bahwa hidup ini tidak bisa sendiri.
7. Nilai kasih sayang.
Puasa melahirkan sifat kasih sayang sesama muslim, saudara, dan kaum famili, yang selama ini jarang berjumpa, dengan ramadhan sehingga sering berjumpa.
8. Nilai kerinduan
Puasa membangkitkan kerinduan kepada orang - orang yang kita sayangi, karena kenangan sewaktu kecil mengalir selama bulan puasa, mulai dari kecil sampai dewasa, di keliling ayah dan ibu.
9. Nilai Pantang menyerah
Sebelum sampai azan magrib dikumandangkan tak akan menyerah oleh haus dan lapar. Maka orang yang berpuasa hanya orang yang pantang menyerah dengan keadaan, selama sebulan penuh dilatih maka akan menjadi karakter.
10. Nilai teguh pada prinsip
Puasa melahirkan sifat teguh pada prinsip, yang terlihat pada saat godaan datang dari kawan yang tak puasa, lalu mengajak makan dan minum, dengan tegas menolak ajakan tersebut, karena berpegang teguh pada prinsip, dengan didik selama sebulan penuh maka akan menjadi karakter.
Dalu - dalu, Jumat 12 April 2024
Yuk umroh dan ziarah nabi bersama Azkia Group #MelayaniTamuAllahKemuliaanBagiKami
Sumber FB Ustadz Abee Syareefa