Catatan Penting Seputar Permasalahan Niat Puasa Ketika Bulan Ramadhan
Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam Fathul Mu'in yang mengutip dawuh gurunya, yakni Imam Ibnu Hajar Al Haitami mengatakan :
قال شيخنا: لكن ينبغي ذلك ليحصل له صوم اليوم الذي نسي النية فيه عند مالك. كما تسن له أول اليوم الذي نسيها فيه ليحصل له صومه عند أبي حنيفة وواضح أن محله: إن قلد وإلا كان متلبسا بعبادة فاسدة في اعتقاده.
"Sebaiknya bagi orang yang berpuasa untuk meniatkan puasa satu bulan penuh di malam pertama, supaya hari yang ia lupa melakukan niat nantinya tetap dihukumi sah puasanya menurut Imam Malik. Sebagaimana disunahkan juga untuk niat di awal hari pada hari ia lupa niat, supaya puasanya tetap sah menurut Imam Hanafi".
زين الدين المعبري المليباري ,فتح المعين بشرح قرة العين بمهمات الدين ,٢٦١ دار ابن حزم
Disini Syekh Zainuddin Al Malibari berdasarkan pendapat gurunya, yakni Imam Ibnu Hajar Al Haitami menganjurkan kita untuk taqlid kepada Imam Malik ataupun Imam Hanafi bagi orang yang lupa niat di malam hari.
Karena di sana penjelasan nya demikian, ada beberapa pendekatan pemahaman yang bisa diambil :
1. Boleh taklid ke Imam Malik atau Imam Hanafi dalam niat meski puasanya tetap ala Madzhab Syafi'i, Karena ulama' Syafi'iyah sendiri menganjurkan untuk taklid ke Maliki ataupun Imam Hanafi dalam masalah ini.
Artinya secara tidak langsung, kita sebenarnya ikut ulama Syafi'i yang menganjurkan untuk taklid ke imam Maliki dan Imam Hanafi.
2. Niat ikut selain madzhab Syafi'i dan aturan puasa lainnya ikut madzhab Maliki atau Hanafi tidak apa-apa, memang termasuk talfiq bainal madzhahib, tapi memang tidak semua talfiq itu di larang, ada talfiq-talfiq yang di bolehkan. Dan masalah talfiq ini memang ada perbedaan pendapat ulama
3.Sebaiknya pada malam awal Ramadhan niat puasa sebulan penuh mengikuti tata cara niat Imam Malik. Sehingga jika di pertengahan bulan kita yang madzhab Syafii lupa tidak niat di malam hari, puasa kita sah mengikuti madzhab Maliki.
4.Jika lupa tidak niat di malam hari. Berniatlah puasa ramadhan di pagi hari sebelum masuk waktu dhuhur. Niatkan ikut madzhab Hanafi.
Waktu niat menurut:
1. Madzhab Imam Syafi'i : Wajib niat di malam hari setiap malam (saya niat puasa fardhu ramadhan besok)
2. Madzhab Maliki: Wajib niat di malam hari dan boleh langsung niat sebulan (contoh: Saya niat akan puasa fardhu ramadhan mulai besok sebulan penuh) tentunya hrs tdk dlm keadaan haid atau nifas. Kalau di pertengahan ramadhan dia haid, maka setelah suci wajib niat lagi di malam hari dg niat berpuasa selama sisa bulan ramadhan (saya niat puasa fardhu ramadhan mulai besok smp akhir ramadhan)
3. Madzhab Hanafiy : Boleh niat sebelum dhuhur (saya niat puasa fardhu Ramadhan hari ini)
Ref: Fathul Allam bisyarhi Mursyidil Anam, 4/28
Semoga bermanfaat
Baca juga kajian ulama tentang mazhab berikut :
- Kenapa Mengikuti Imam Madzhab?
- Mazhab adalah Metodologi Berfikir untuk Memahami al-Quran dan Hadist
- Ikhtilaf Mathali’ Dalam Mazhab Syafi’i
- Hukum Mengadzani Bayi Menurut Madzhab Empat
- Imam Bukhari Bermazhab
Sumber FB Ustadz : Safri Gusyairi