Imam Murtadho az-Zabidi adalah ulama kelahiran India dengan keilmuan paket lengkap, karena beliau pakar dibidang hadits, fikih, akidah, sejarah, lughot, nasab dan tasawuf dan lain-lain. Kitab beliau "Ithafussadah al-Muttaqin syarah Ihya' Ulumiddin" merupakan salah satu bukti bahwa beliau memang unggul dalam disiplin-disiplin ilmu tersebut. Beliau secara fikih adalah penganut madzhab Hanafi, tetapi secara akidah lebih dekat ke akidah Asy'ariyah, walaupun kebanyakan ulama' Hanafiyah biasanya penganut Maturidiyah. Beliau juga berguru kepada guru besar madzhab Hanbali di zamannya, yakni Imam as-Safarini penulis kitab "Lawami' al-Anwar" dan lain-lain. Dalam bidang tazkiyah, beliau juga pengamal tasawuf dan pengikut tarekat sufi "Qadiriyah-Naqsyabandiyah". Puja puji ulama' kepada beliau, misal julukan sebagai "syaikhul Islam", "Imam Suyuthi dizamannya", "khotimah muhadditsin", "ulama' tanpa tanding dalam hal keluasan ilmu dan hafalan" dan lain-lain menunjukkan reputasi dan kualifikasi beliau dibidang ilmu yang terakui.
Namun sayang seribu sayang, beliau pun tidak luput dari lidah tajam ulama' Salafi Wahabi dan bahkan gara-gara tasawuf pengetahuan beliau yang melimpah tidak dianggap berguna sama sekali. Tidak hanya itu, tarekat-tarekat sufi yang ramai diikuti ulama' pun dianggap sebagai jalannya para syetan. Mungkin Salafi Wahabi tersebut tidak sadar bahwa dengan cacian tersebut banyak sekali ulama' bertarekat yang dia sesatkan, seperti Syaikh Abdul Qadir al-Jilani (muassis tarekat Qadiriyah), Imam Ibn Qudamah al-Maqdisi (Qadiriyah), al-Hafiz Abdul Ghani al-Maqdisi (Qadiriyah), Imam Jalaluddin as-Suyuthi (Syadziliyah), Syaikh Ali asy-Syaukani (Naqsyabadiyah), dan lain-lain. Tidak setuju dengan pendirian seorang ulama' karena satu alasan yang ilmiyah adalah hal biasa, tapi menuduh tarekat sufi sebagai jalannya syetan dan ilmu seorang ulama' besar tidak bermanfaat adalah tuduhan yang tidak semestinya.
Sebagai tambahan informasi, Imam asy-Syathibi al-Maliki al-Asy'ari yang kitab "al-I'tisham" karyanya dijadikan rujukan utama oleh seluruh ulama' Salafi Wahabi pun ternyata pengamal tasawuf dan pernah bertanya kepada Imam Ibn Abbad ar-Rindi (salah seorang ulama' penyarah kitab "al-Hikam") tentang hukum masuk tarekat sufi. Harusnya kenyataan ini membuat malu mereka atau paling tidak dapat menahan lisan mereka dari mencaci maki ulama'. Mungkin mereka tidak tahu bahwa daging ulama' beracun.
Sumber FB Ustadz : Hidayat Nur
- Orang yang Kenal Allah Gak Takut Mati
- Bolehkah Kyai Terima Zakat Maal?
- Beberapa Permasalahan Terkait Kurban
- Benarkah Tidak Ada Adzan Selain Untuk Shalat?
- Dalil al-Quran Bahwa Allah Wujud?
- Benarkah Azan di Indonesia Tidak Mengikut Mazhab Imam Syafi’i?
- Salah Lahir
- Ikuti Mayoritas Ulama
- Shadaqallahul Adzim Bid’ah?
- Tahannuts