APAKAH AL-MAHDI ITU TOKOH YANG LOGIS?
Oleh: Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Ya, logis. Begini penjelasannya.
Dajjal itu fitnah yang amat dahsyat.
Nasihat ulama di zaman itu hampir-hampir tidak ada dampaknya hingga mayoritas orang Islam menjadi pengikutnya.
Banyak orang bingung, terombang-ambing, samar antara yang haqq dengan yang batil, susah membedakan mana seruan ke jalan Allah ataukah ke jalan setan.
Jadi, sebenarnya masuk akal jika Allah menurunkan rahmatNya di akhir zaman dengan membangkitkan al-Mahdi.
Hadisnya sahih.
Sebab, hadis Nabi ﷺ mengabarkan al-Mahdi ini kualifikasinya selevel mujtahid mutlak seperti al-Syāfi‘ī, Abū Hanifah, Mālik dan Ahmad. Di saat manusia bingung, hanya hamba Allah selevel mujtahid mutlak yang bisa dipercaya membimbing manusia ke jalan Allah dan mengeluarkan manusia dari kegelapan kebodohan menuju cahaya petunjuk Allah.
Oleh karena itu, begitu al-Mahdi muncul maka beliau akan menerangkan kebenaran, menjelaskan kebatilan Dajjal sampai banyak yang tercerahkan, lalu bergabung dengan beliau dan bahkan akan memerangi al-Masih al-Dajjāl.
Lalu Allah menyempurnakan nikmatNya dengan mengirim Nabi Isa untuk membantu al-Mahdi membinasakan Dajjal. Dengan begitu hujah din akan tegak dengan sempurna dan tidak ada lagi kesamaran terkait kebenaran risalah Nabi Muhammad. Kembalinya Nabi isa di akhir zaman ini bukan hanya dinyatakan dalam banyak hadis sahih, tetapi juga diisyaratkan dalam Al-Qur’an. Sahabat besar seperti Abu Hurairah yang banyak diajari nabi ilmu nubuat akhir zaman juga menegaskan kebenaran berita tersebut.
Dengan kesuksesan besar seperti itu, ada potensi al-Mahdi dikultuskan. Maka barangkali untuk mencegah ini, hikmah Allah bekehendak masa kejayaan dipimpin al-Mahdi dibuat singkat saja. Sekitar 5,7, atau 9 tahun saja.
***
Tapi hingga hari ini masih ada sejumlah dai yang mengajak untuk meragukan kemunculan al-Mahdi atau bahkan mengingkarinya.
Bagi saya ini adalah ujian bagi para awam agar tahu kepada siapa semestinya merujuk dalam isu seperti ini. Yakni diuji apakah sudah benar dalam mentarjih mufti dan ulama.
Juga sekaligus penggenap nubuat dalam riwayat, bahwa saat al-Mahdi muncul maka justru banyak orang Islam yang memusuhinya. Salah satu penyebab dimusuhi bisa jadi adalah pengingkaran sebagian dai dalam isu ini.
Mengingkari al-Mahdi biasanya sepaket dengan pengingkaran terhadap Dajjal dan turunnya Nabi Isa. Bagi saya itu sangat membahayakan din awam di masa fitnah tersebut muncul.
Sumber FB Ustadz : Muafa