Abu Lahab mengalahkan kita dalam Kegembiraan.
Oleh Ustadz : Rahmat Taufik Tambusai
Sebaik-baik kegembiraan kelahiran Nabi Muhammad apa yang dicontohkan oleh Abu Lahab; memerdekakan budaknya.
Walaupun ia kafir dan memusuhi Nabi sampai akhir hayatnya, sehingga namanya diabadikan dalam Al quran tidak menghalanginya untuk mendapatkan bagian kegembiraannya dengan kelahiran nabi ; berupa diringankan azabnya setiap hari senin.
Kegembiraan yang dilakukan dalam keadaan kekafiran dihitung disisi Allah, bagaimana dengan kegembiraan yang dilakukan dalam keadaan beriman kepada Allah dan Rasulnya.
Seharusnya kita malu dengan Abu Lahab, kegembiraannya bukannya hanya diekpresikan dengan kata tetapi dengan harta yang bernilai tinggi ; seorang budak.
Siapa yang hari ini, yang bisa menandingi Abu lahab dalam kegembiraan kelahiran Nabi?
Mungkin sejak kita lahir sampai hari ini, apabila dikumpulkan kegembiraan kita dengan kelahiran nabi dan dinilai dengan harta belum tentu sebanding dengan apa yang dilakukan oleh Abu lahab.
Dan bagaimana dengan mereka yang mengaku beriman tetapi menghalangi kaum muslimin untuk menunjukkan kegembiraannya dengan memperingati kelahiran nabi
Dengan lantang mereka menuduh kaum muslimin karena memperingati maulid nabi dengan ahli bid'ah, penyembah kubur dan syirik.
Seandainya kematian telah menimpa para penuduh, kemudian mereka berjumpa dengan Abu lahab maka tak terbayangkan betapa malunya, Mungkin abu lahab akan mencibir mereka.
Sedangkan Allah sendiri memerintahkan kita untuk Bergembira dengan nikmat rahmat dan karunia yang telah berikan, sebagaimana firmanya :
قُلْ بِفَضْلِ ٱللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِۦ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا۟ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ
Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan".
Dan salah satu nikmat rahmat terbesar yang Allah berikan kepada manusia yaitu diutusnya seorang nabi, sebagaimana firman Allah ;
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
“Dan tiadalah Aku mengutus kamu (wahai Nabi Muhammad), melainkan karena rahmat (belas kasih) bagi semesta alam.” (QS Al-Anbiyaa’: 107).
Kemudian nikmat-nikmat tersebut yang telah Allah berikan diperintah untuk diceritakan sebagai syiar, akan keagungan Allah,
و اما بنعمۃ ربك فحدث
Artinya: “Adapun mengenai nikmat Rabbmu, maka ceritakanlah”. (QS. Adh-Dhuha: 11).
Bergembira dengan memperingati kelahiran nabi salah satu cara menceritakan nikmat Allah yang telah diberikan kepada alam semesta, agar generasi berikutnya tau akan nikmat yang mulia ini.
Yuk umroh 2021 ✈🐪🌙 WA 085375339456
Pembimbing H. Rahmat Taufik, LC, M.E,Sy
Dalu-dalu 30 Oktober 2020
Baca juga kajian tentang Maulid berikut :
- Fatwa Aneh Asy-Syatibi
- Mengulang-ulang Pertanyaan Dalil Maulid
- Perayaan Peringatan Maulid Nabi Tradisi Turun Temurun Umat Islam
- Pembodohan Publik yang Dilakukan Wahhabi Mengenai Maulid
- Siapa Yang Pertama Melakukan Maulid Nabi?
Sumber FB Ustadz : Abee Syareefa