Sungguh, Bukan Manusia Biasa

Sungguh, Bukan Manusia Biasa

Sungguh, Bukan Manusia Biasa

Tatkala Nabi Saw melarang para sahabat untuk berpuasa wishol (puasa berturut-turut tanpa berbuka) sebagai bentuk kasih sayang beliau kepada ummat, para sahabat yg semangat dalam berpuasa kemudian bertanya, "tapi ya Rasulullah, bukannya engkau sering berpuasa Wishol?".

Nabi Saw kemudian menjawab dengan jawaban yg menunjukkan kespesialan beliau,

"إني لست كهيئتكم، إني يطعمني ربي و يسقيني"

"Sesungguhnya aku tidak seperti kalian, Allah yg langsung memberikanku makan dan minum".

(Hr. Bukhory Muslim)

Allah lah yg memberikan beliau asupan makanan, sehingga beliau Saw memiliki kekuatan yg setara dengan orang yg sudah makan, walaupun pada hakikatnya belum makan secara hissiy..

"Beliau Saw hidup dengan tuhannya..", kata Syeikh Yusri.

Sayyiduna Abbas mengatakan,

(ولد رسول الله -صلى الله عليه و سلم- مختونا مسرورا، و في رواية : مقطوع السرة)

"Beliau Saw lahir dalam keadaan telah dikhitan dan telah terpotong tali pusarnya". (Hr. Baihaqi)

Syeikh Yusri Jabr ketika menjelaskan hadits ini mengatakan bahwa Nabi Saw di rahim ibunya tidak bergantung dengan tali pusar seperti umumnya manusia sebagai pengantar nutrisi dan oksigen. Allah lah yg langsung memberikan asupan dan gizi.

"Memang bukan manusia biasa"

Sehingga dari sini, kita melihat bahwa apapun yg keluar dari fisik beliau Saw bukanlah hal yg biasa.

Dirwayatkan bahwa dahulu Nabi Saw pernah tidur di rumah Anas bin Malik, tidur sampai mengeluarkan keringat, saat beliau tidur datanglah ibunya Anas yg dikenal dengan Ummu Sulaim membawa botol minyak wangi dan mengumpulkan keringat beliau Saw di dalamnya, saat itu juga, Nabi Saw terbangun dan menanyakan hal tersebut kepada Ummu Sulaim, ibunya Anas kemudian menjawab,

"نجعله في طيبنا، و هو من أطيب الطيب"

"Kami jadikan ini sebagai minyak wangi kami, dan itu lah seharum-harumnya minyak". (Hr. Muslim)

Sayyiduna Jabir mengatakan -sebagaimana yg terekam di Tarikh Kabirnya Imam Bukhory- : 

"لم يكن النبي -صلى الله عليه و سلم- يمر في طريق...إلا عرف أنه سلكه من طيبه"

"Tidaklah Nabi Saw lewat di sebuah jalan, kecuali pasti diketahui dari semerbak baunya bahwa beliau sudah melewati jalan tersebut"

Selain keringat beliau, beberapa riwayat lain juga menunjukkan bahwa darah beliau Saw bukanlah darah yg biasa, beberapa riwayat menceritakan bahwa ada dua sahabat yg telah meminum darah beliau di waktu yg berbeda, pertama, Malik bin Sinan ketika perang Uhud, dan kedua, Abdullah bin Zubair ketika beliau dibekam..

Nabi tidak mencegah mereka dan bahkan mendoakan darinya kebaikan dan keberkahan pada keduanya..

"Memang bukan manusia biasa"

Selain darah beliau, bahkan ada shohabiah yg tidak sengaja meminum kencing Nabi Saw yg beliau letakkan di bawah ranjang tidur beliau, saat Nabi mengetahui itu, bagaimana respon nabi?, apakah nabi marah?, apakah nabi menyuruh shohabiah tersebut memuntahkannya dan memerintahkan agar tidak mengulanginya?, ternyata tidak, bahkan nabi mengatakan,

"لن تشتكي وجع بطنك أبدا"

"Engkau tidak akan mengeluhkan sakit perut selamanya". (Hr. Thabrani dan Hakim)

Imam Qodhi 'Iyadh dalam kitabnya (الشفا) menilai shohih hadits ini.

"وحديث هذه المرأة التي شربت بوله صحيحٌ، ألزم الدارقطني مسلما و البخاري إخراجه في الصحيح"

[الشفا بتعريف حقوق المصطفى، ٧٤]

Beberapa orang merasa aneh dengan hadits ini sembari mengatakan, "bagaimana mungkin kencing nabi Saw sampai diminum?".

Akhi, jika riwayat ini benar adanya sebagaimana yg Qodhi Iyadh sampaikan, mengapa kita ragu bahwa nabi Saw memiliki keistimewaan yg memang Allah letakkan pada diri beliau dan tidak dimiliki oleh satu pun makhluq selainnya?.

Beliau Saw adalah makhluk terbaik yg pernah diciptakan, secara fisik maupun sifat, bahkan beliau adalah pemimpin para nabi di dunia maupun di akhirat.

Dan perlu dipahami juga bahwa apa pun yg keluar dari Nabi Saw bukanlah suatu yg najis, bahkan para ulama mengatakan ini sebuah Ijma' kaum muslimin.

Dalam dua cerita di atas, Nabi Saw tidak menyuruh satu pun diantara mereka untuk membersihkan mulut setelah meminum darah dan kencing beliau Saw. Menunjukkan bahwa dalam jasad beliau tidak ada sesuatu pun yg buruk dan jelek.

"Memang bukan manusia biasa"

Sayyidatuna Aisyah meriwayatkan, bahwa beliau suatu kali pernah bertanya kepada Nabi Saw, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau pergi ke khola' (tanah lapang yg dijadikan seperti wc sekarang) untuk buang hajat, tapi mengapa kami tidak menemukan sesuatu yg biasa umumnya manusia keluarkan?", mendengar hal itu, Nabi kemudian menjawab,

"يا عائشة، أو ما علمت أن الأرض تبتلع ما يخرج من الأنبياء فلا يرى منه شيء"

"Wahai 'Aisyah, tidaklah engkau mengetahui, bahwa bumi ini langsung menelan apa-apa yg keluar dari para nabi sehingga ia langsung tak terlihat?" (Hr. Thabrani)

"Memang bukan manusia biasa"

Allah benar-benar memuliakan Nabi-Nya, sehingga tak ada satu cacat pun dari segi fisik, akal dan lebih-lebih sifat kepribadian beliau.

Perlu dicatat, bahwa tidak ada nabi yg diutus kecuali pasti memiliki wajah yg indah, dan postur perawakan yg sempurna dan ideal..

Dari sekian para Nabi, Nabi Muhammad lah yg berada di puncak keindahan, wajah rupawan yg diiringi dengan kewibawaan beliau memenambah keelokan sosok Muhammad Saw., sehingga pantas Amru bin 'Ash sampai mengatakan,

"و لو سئلت أن أصفه ما أطقت؛ لأني لم أكن أملأ عيني"

[الشفا للقاضي عياض، ٣٢٦]

"Jika aku diminta untuk menggambarkan sosok Nabi Saw, maka aku tidak sanggup, karena aku tidak kuat melihat beliau dengan dua mataku ini"

Haibah beliau -Shallallahu 'alaihi wa sallam-

Semoga kita semakin bersemangat untuk mengenal Nabi kita..

اللهم صل على سيدنا محمد

#Selamat_Maulid

Baca juga kajian tentang Maulid berikut :

  1. Komentar Ulama Mengenai Maulid Nabi
  2. Sungguh, Bukan Manusia Biasa
  3. Apakah Mereka Ghuluw?
  4. Menjawab Tuduhan Wahabi, Maulid Bid'ah?
  5. Hadits Populer Tapi Tidak Memiliki Dasar

Sumber FB Ustadz : Amru Hamdany

1 November 2020  · 

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Sungguh, Bukan Manusia Biasa - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan Ilmu, Taufiq dan Hidayah-Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ®