Macam-Macam Ahlul Fatroh
Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhaili dalam kitabnya Ushulul Fiqhil Islamy menyimpulkan bahwa Ahlul Fatroh itu terbagi menjadi tiga.
Sebelumnya, jika kita membaca penjelasan para ulama, kita menemukan ada khilaf di antara mereka dalam menentukan masa fatroh bagi bangsa Arab sebelum diutusnya Nabi Muhammad ﷺ.
Imam Mahalli di antara yg mengatakan bahwa zaman fatroh bagi bangsa Arab dimulai dari wafatnya Nabi Isma'il -alaihis salam- sampai diutusnya Nabi Muhammad ﷺ, pendapat ini juga diusung oleh beberapa ulama, di antaranya Imam Syirbini, dll.
Mereka berpendapat demikian karena nabi untuk bangsa Arab yg terakhir adalah Nabi Isma'il -alaihis salam. Adapun Nabi Isa, beliau diutus bukan ke bangsa Arab, melainkan ke Bani Isro'il, dan maklum bahwa nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad itu hanya diutus ke zona teritorial ummatnya saja, berbeda dengan Nabi Muhammad yg diutus untuk seluruh manusia hingga hari kiamat.
Sebagian ulama berpendapat bahwa masa fatrah bagi bangsa Arab adalah tetap dimulai dari diangkatnya Nabi Isa sampai diutusnya Nabi Muhammad ﷺ.
Kembali ke awal, Syeikh Wahbah membagi Ahlul Fatroh menjadi tiga:
1. Orang-orang yg berhasil menemukan Allah dengan jiwa dan akalnya yg bersih, dan mereka tidak meyekutukan Allah dengan sesembahan apapun.
Di antara mereka adalah Qis bin Sa'idah Al-Ayadi, Uktsum bin Shoifi At-Tamimi, Zaid bin Amru bin Nufail dan masih banyak lagi. Mereka semua selamat di akhirat.
Memang di zaman pra Islam saat itu, ada beberapa orang yg diriwayatkan tidak pernah sujud ke berhala sekalipun, dan cerita mereka banyak tertuang di kitab-kitab sejarah, di antara mereka adalah Abu Bakar r.a, walaupun beliau nantinya akan masuk Islam, tapi diriwayatkan bahwa beliau tidak pernah sekalipun sujud ke berhala sebelumnya.
Jadi jangan mengira bahwa seluruh orang di Jazirah Arab adalah penyembah berhala ketika Nabi ﷺ belum diutus.
2. Orang-orang yg menyekutukan Allah Swt, menyembah berhala, membuat syariat baru, mengganti, dan merubah ajaran Nabi Ibrahim -alaihiss salam.
Diantara mereka adalah 'Amru bin Luhay, dialah yg membawa berhala pertama kali ke jazirah Arab, merubah syariat Nabi Ibrahim dan kemudian menyuruh orang-orang untuk menyembah berhala-berhala itu. Mereka semua diadzab di akhirat , jiwa dan akal bersih mereka telah tertutup dan terbalik.
3. Orang-orang yg tidak menyekutukan Allah dan tidak juga bertauhid kepada-Nya. Mereka tidak membuat syariat dan agama baru, mereka tidak merubah dan mengganti syariat Nabi Ibrahim -alaihis salam, mereka sama sekali tidak pernah membahas masalah keyakinan, tidak mengerti akan ketuhanan, dan mereka tidak ikut campur dalam hal-hal berhala, hidupnya benar benar habis oleh perkara perkara lain di luar itu.
Mereka ini -kata syeikh Wahbah-,
"يرجى لهم النجاة"
"Keselamatannya diharapkan".
Yakni berpotensi besar untuk selamat.
[أصول الفقه الإسلامي للشيخ وهبة الزحيلي، ١\١٢٩]
Sumber FB Ustadz : Amru Hamdany