Dakwah Ala Dajjal
Oleh Ustadz : Rahmat Taufik Tambusai
Dakwah artinya mengajak, dajjal artinya penipu, adapun dakwah ala dajjal adalah mengajak orang lain untuk beragama dengan cara menipu.
Ini merupakan fitnah akhir zaman yang sudah mulai nampak ciri - cirinya pada masa sekarang, yang mana dakwah ala dajjal ini akan berkembang sampai dajjal asli datang dan mereka akan menjadi pengikutnya.
Dakwah ala dajjal bukan bermakna meninggalkan Al Quran dan sunnah, lalu mencari pedoman yang lain, tidak sama sekali, tetapi menggunakan Al Quran dan sunnah untuk menipu dan menyesatkan umat islam.
Kok bisa ? ya bisalah bro !
Terus bagaimana caranya menyesatkan umat islam dengan Al Quran dan sunnah, ini merupakan perkara mudah dan cara ampuh, karena umat islam sangat yakin dengan Al Quran dan sunnah, caranya bacakan ayat atau haditsnya, lalu pemahamannya diplesetkan, disesatkan, diotak atik sesuai selera dan jauhkan dari pemahaman mayoritas ulama.
Karena umat islam mayoritas awam dan tidak paham tentang isi kandungan Al Quran dan sunnah, lalu dibumbui dengan doktrin, bahwa yang kami sampaikan ini pemahaman salafus soleh, selain dari pemahaman kami tidak bisa diikuti, termasuk ulama mazhab, karena mereka banyak melakukan bidah, syirik, menyembah kubur dll.
Kemudian mereka jauhkan umat islam dari ulama, dengan alasan bahwa ulama tersebut tidak layak diambil pendapatnya karena bertentangan dengan firman Allah dan sabda nabi.
Padahal ulama merupakan satu - satunya yang diakui oleh nabi sebagai pewaris ilmunya dan dijamin oleh Allah orang yang paling takut di sisi Allah, jika kepercayaan kepada ulama hilang, maka pemahaman mereka yang akan dimasukkan dan didoktrinkan.
Diantara bentuk penipuan mereka dalam berdakwah, yang tujuannya agar umat islam mengikuti mereka, atau setidaknya umat menjadi ragu dengan ulamanya ;
1. Menjatuhkan kepribadian seorang ulama, dengan menggiring opini bahwa ulama tersebut jatuh kepada perbuatan bid'ah, syirik dan khurafat.
Seperti imam syafii yang membolehkan qunut subuh, dan imam bukhori yang menggunakan metode takwil, dan ulama - ulama yang sepemahaman dengan mereka berdua tidak ada yang lepas dari tuduhan dan tahzir mereka.
Tapi anehnya nama kedua ulama di atas dijadikan nama sekolah yang mereka bina, sedangkan yang diajarkan dan kurikulumnya bertentangan dengan pemahaman ulama di atas.
2. Membuat framing bahwa ulama besar ahlus sunnah telah bertaubat dari pemahamannya kepada pemahaman salaf versi mereka, bukan salaf yang sesungguhnya yang hidup di tiga abad pertama tetapi kepada pemahaman salaf ala ibnu taimiyah, ibnu Qayyim jauziah, bin baz, Utsaimin, albani dll
3. Mengajak umat islam berlepas dari pemahaman mayoritas ulama dan menjauhi mazhab, karena dianggap bertentangan dengan firman Allah dan sabda nabi, maka harus dibuang.
Kemudian mereka sodorkan pemahaman mereka yang jauh dari pemahaman ulama salaf, tetapi mereka mengaku bahwa dakwah mereka yang sesuai dengan sunnah.
Jika diperhatikan dalam hal aqidah mereka lebih dekat dengan aliran karramiyah, mujassimah dan musyabbihah yang mengganggap Allah punya fisik dan mirip makhluk, diantaranya mereka mengatakan Allah punya dua mata.
Ini semua tidak lain adalah penipuan dan pembohongan, atas nama ulama salaf dan ulama mazhab, yang jika tidak ada mereka maka rantai keilmuan islam akan hilang.
Jika suatu perbuatan didasari oleh penipuan dan bohong maka tak ada ubahnya dengan yang dilakukan oleh dajjal yang membawa kerusakan di bumi.
Tugas utama dajjal membalikkan fakta, yang sedikit dikatakan banyak, yang salah dikatakan benar, dan yang hitam dikatakan putih, yang api dikatakan air.
Jika ada dakwah dan doktrin yang suka membolak balikkan fakta, maka sama halnya dengan dakwah ala dajjal.
Dalu - dalu, Minggu 30 Juli 2023
Umroh 2023✈️🇸🇦🕋
Yuk umroh yang minat hubungi kami AZKIA GROUP #PembimbingBersertifikat
#MelayaniTamuAllahKemuliaanBagiKami
#BanggaMenjadiPelayanTamuAllah
#PetugasHajiIndonesia2023
#HajiRamahLansia
Sumber FB Ustadz : Abee Syareefa