MEMBELI KITAB ; SARANA MELANCARKAN REZEKI
Oleh Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq
Kitab adalah harta yang paling berharga bagi para penuntut ilmu agama. Karena ia adalah sumber primer bagi siapapun yang ingin menggali ilmu dengan cara yang benar.
Kitab juga adalah teman yang paling setia dan terpercaya. Serta simpanan kekayaan yang kecil kemungkinannya akan hilang atau dicuri orang.
Maka sudah pasti, diantara ciri paling nyata dari kesungguhan penuntut ilmu sejati adalah upayanya untuk bisa memiliki sebanyak mungkin kitab-kitab para ulama. Dia akan merencanakan sebagaimana ciri khas dari amal-amal besar membutuhkan niat dan perencanaan yang matang.
Namun sayangnya, ada banyak orang termasuk para ustadz dan penuntut ilmu agama, yang merasa “rugi” ketika membeli kitab. Harganya terlalu mahal dan kebutuhan lain banyak yang lebih penting untuk diprioritaskan.
Ini dalih yang tak sepenuhnya salah, tapi tentu tidak bisa selalu dijadikan alasan dan pembenaran. Apalagi pada kenyataannya kita mampu beli ini beli itu, begitu giliran beli kitab langsung merasa tak mampu.
Karena mahal itu tergantung dari sudut mana kita menilainya. Uang satu juta rupiah itu mahal jika digunakan untuk membeli sepiring makanan, tapi sangat murah kalau makanan itu cukup untuk konsumsi satu bulan.
Kitab akan menjadi mahal jika hanya dijadikan pajangan dan dibuka hanya sesekali dalam sebulan. Tapi akan menjadi barang yang sangat murah jika ia cepat sekali lusuh karena menjadi sumber primer dalam menggali ilmu lalu dijadikan amunisi untuk menyampaikan dakwah dan kebaikan setiap hari.
Karenanya untuk memotivasi diri sendiri dan teman-teman semua, berikut ini ada beberapa maqalah (perkataan) ulama yang menyebutkan bahwa membeli kitab itu bisa menjadi salah satu wasilah untuk melancarkan rezeki. Biasanya, kita ini kalau ada “amalan” terus dikaitkan dengan rezeki yang bisa lancar, biasanya wajahnya langsung berbinar-binar. Iya kan ?
شراء الكتب يعود بعشر امثاله رزقا
“Membeli kitab menyebabkan rezeki bisa kembali sepuluh kali lipat.”
شراء الكتب يورث الغنى. فهذه تجارة الآخرة حصلت ويعوّضك الله بتجارة الدنيا
"Membeli kitab adalah investasi untuk mendatangkan kekayaan. Ini adalah bentuk dari jual beli akhirat yang menguntungkan dan Allah juga akan memberikan ganti bagi jual beli dunianya.”
اذا كان عندك مال واردت ان تستري به ثوبا فاشتر به كتابا يأتيك ثوب
“Jika kamu memiliki harta lalu berkeinginan membeli pakaian, maka alihkanlah dulu untuk membeli kitab, nanti kitab terbeli dan pakaian itu juga bisa engkau miliki.”
شِراء الكُتب مع النِّية الحسنة مِن أسباب سِعَّة الرِّزِق ويُورِث صاحبه الغنى. كان الأستاذ محمد الخانجي صاحب مكتبة الخانجي شغوفا بتحصيل الكتب وشرائها.. وكان عنده شقتان ملأهما بالكتب. وكان يقول: "شراء الكتب يعود على صاحبه بعشرة أضعاف الثمن مجرب قلت: وهو كذلك مجرب
“Membeli kitab-kitab dengan niat yang baik merupakan sebab diluaskannya rezeki dan akan mendatangkan kekayaan bagi pemiliknya. Ustadz Muhammad al Khaniji, pemilik penerbit Maktabah al-Khaniji sangat gemar mengoleksi dan membeli kitab. Ia punya dua rumah yang penuh dengan kitab. Ia sering berkata, membeli kitab akan mendatangkan uang berlipat-lipat daripada harga yang dibeli. Ini mujarab. Aku berkata, ini memang sangat terbukti.”
Saya pribadi merasakan hal ini secara langsung, betapa keberkahan dari membeli dan memiliki kitab-kitab para ulama itu memang luar biasa. Hari ini saja ada kisah yang bisa saya bagikan sebagai saksi dari bahasan ini dan semoga menjadi bagian dari tahaduts bi ni’matillah (menyebut-nyebut nikmatnya Allah).
Alhamdulillah saya hampir tidak pernah berhenti dari aktivitas membeli kitab. Program nabung untuk beli kitab adalah aktivitas wajib. Sehingga di layanan akun jual beli online yang sebenarnya milik istri, yang dominan malah belanjaan saya, setiap saat pasti ada saja kitab-kitab yang sedang dalam proses dikemas, atau sedang dalam pengiriman.
Sejak beberapa hari lalu saya ragu-ragu untuk membeli beberapa kitab yang harganya agak lumayan. Istri mengingatkan sebaiknya ditunda karena ada beberapa kebutuhan mendesak yang harus diprioritaskan, diantaranya si sulung dan beberapa santri putri lainnya yang akan segera berangkat ke al Azhar dan membutuhkan biaya yang lumayan besar.
Tapi entah semalam apa yang “merasuki” ku. Sehingga begitu nekad mengklik pembelian kitab Tarikh Ibnu Atsir dan Tahdzibul Kamal yang harga satu kitabnya seharga satu unit motor. Wah, ini mah benar-benar khilaf. Siap-siap berpagi-pagi meminta maaf ke istri.
Tapi ternyata subhanallah, sebagaimana ending kebanyakan cerita saya ketika hunting kitab yang selalu dimudahkan dan diberi keberkahan, tidak pakai lama Allah ta’ala mendatangkan rezeki kontan langsung pagi ini juga berupa ganti yang bahkan berlebih. Alhamdulillah...
Semoga Allah ta'ala mudahkan kita semua dalam berburu ilmu dan kebaikan.
______
Ref : Nazahah al Andzar fi Ajaib Tawarikh wal Akhyar (2/371)
Sumber FB Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq