DITEGUR AGAR BISA TERSADAR
Oleh Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq
Tabiat manusia itu sangat susah untuk mau mengakui salah. Itulah mengapa bentuk teguran dan ujian dari Allah kepada hamba-hambaNya pada umumnya bentuknya berupa penyakit atau bencana alam.
Karena musibah dengan model seperti ini yang biasanya tidak ada pihak yang bisa dikambing hitamkan. Sehingga biasanya orang akan mudah bertaubat dan introspeksi diri ketika ditimpa sakit parah atau dilanda musibah seperti tsunami, gempa dan musibah semisalnya.
Sedangkan hamba-hamba terpilih, mereka biasanya mendapatkan ujian yang bentuknya khusus, yang mana jika mereka mau ngeles, bisa saja mereka menimpakan sebab kesalahan itu kepada orang lain.
Kita ambil contoh kisah nabi Yunus ketika diuji dengan musibah ditelan oleh ikan paus, memberikan kepada kita pelajaran yang sangat berharga dan menunjukkan betapa beningnya hati orang-orang shalih.
Beliau 'alaihissalam ketika itu, sebenarnya bisa saja menyalahkan kaumnya yang keras kepala dan menolak dakwahnya. Mereka itulah sebenarnya penyebab semua tragedi yang menimpa dirinya.
Atau yang lebih khusus, nabi Yunus bisa saja melemparkan kesalahan itu kepada seluruh penghuni kapal yang telah memilih dirinya untuk disingkirkan dari daftar penumpang. Dasar orang-orang tak punya adab, masa orang alim sekelas nabi dilemparkan ke laut.
Tapi beliau ternyata lebih memilih untuk menimpakan semua sebab kesalahan itu kepada diri sendiri dengan melakukan introspeksi, bukan menyalahkan siapapun.
Seraya mengakui bahwa semua rentetan bencana yang terjadi ini adalah karena sebab "dosa" kesalahan dan ketidaktepatan ijtihad dakwah yang beliau pilih.
Kalimat pengakuannya begitu indah diabadikan dalam al Qur'an :
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِين
"Tiada Tuhan selain Engkau, maha suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang telah berbuat dzalim." (QS. Al Anbiya :87)
Dari sini ketika belajar banyak hal, diantaranya adalah selalu merasa diri masih kotor. Sehingga ketika tertimpa musibah segera beristighfar. Bukan malah sibuk menunjuk hidung orang lain sebagai sebab terjadinya musibah.
Wallahu a'lam
Sumber FB Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq