LUPA ; NIKMAT YANG SERING DILUPAKAN
Oleh Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq
Lupa tidak selalu berarti keburukan, bahkan sebagian lupa itu bisa menjadi salah satu bentuk nikmat dan karunia dari Allah ta'ala kepada hamba-hambaNya.
Bayangkan saja, seandainya Allah tidak memberikan kepada manusia sifat lupa, maka memori pikiran kita akan terbebani oleh ribuan bahkan jutaan kenangan dan kejadian yang pernah kita alami sepanjang kehidupan.
Padahal dari perjalanan hidup sejak kecil itu ada kesedihan, rasa sakit dan kenangan buruk yang harusnya dikubur dalam-dalam agar tak meninggalkan luka bagi jiwa.
Lupalah yang membuat seseorang bisa move on dari kenangan buruk masa lalunya dan terhibur dari kesedihan yang pernah dialaminya.
Lupa pula yang membuat kita bisa meraih kemuliaan karena mampu memaafkan kesalahan, kekhilafan bahkan kejahatan orang lain di masa lalu.
Bahkan Nabi shalallahu'alaihi wassalam yang tidak pernah lupa dalam beberapa keadaan dibuat lupa oleh Allah, lupa yang bukan hanya sebagai nikmat tapi bahkan sebagai syariat untuk beliau dan umatnya.
Dan saat sedang berpuasa seperti ini, nikmat lupa itu kadang datang menyapa sebagian kita. Saat siang hari dimana dahaga mendera, lalu kita tidak sengaja minum es kelapa sampai habis dua gelas, baru di gelas ketiga teringat kalau sedang puasa ...
Atau saat lapar melanda, kita dibuat lupa makan nasi padang sampai acara nambah. Barulah dipiring kedua teringat, ini kan lagi puasa ...
Namanya juga manusia kerjanya suka lupa, dan kalau lupa suka nggak ingat. Yang penting ketika ingat larus langsung stop dan jangan dilanjutkan. Kalau nekad tetap ngunyah meski sesuap yang ada di mulut dengan alasan nanggung amat, puasanya batal menurut ijma'.
Sini yang pernah lupa saya mau nanya, ketika tiba-tiba teringat saat lupa makan padahal puasa, antum biasanya membaca dzikir apa astaghfirullah atau alhamdulillah ?
Sumber FB Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq