Hilangnya Nikmat Ibadah Sebab Was-Was

Hilangnya Nikmat Ibadah Sebab Was-Was

Hilangnya Nikmat Ibadah Sebab Was-Was

Seringkali orang was-was memilih sholat sendiri di rumah dari pada di masjid, sebab ia akan ketinggalan rakaat atau bahkan tidak enak karena harus bersuara keras saat baca Al-Fatihah.

Meskipun sholat sendiri di rumah, ia tetap tidak mampu menyempurnakan ibadahnya karena selalu merasa ada yang kurang. Sehingga dalam ibadah hati tidak tenang, setelah ibadah pun hati juga tidak tenang.

Orang yang was-was tidak bisa merasakan indahnya berangkat ke masjid di sore hari sebagaimana pemandangan orang-orang pada umumnya saat ingin menunaikan sholat Maghrib. Tidak bisa merasakan indahnya bercanda ria dengan teman saat bertemu di jalan menuju masjid, karena dalam pikirannya bagaimana ia menyelesaikan wudhu sebelum iqamah. Belum lagi pikiran-pikiran lainnya berkaitan dengan kebersihan lantai masjid dan tempat wudhu yang dekat dari kamar mandi.

Itulah was-was, selalu menghantui seseorang yang memeliharanya sehingga menghilangkan nikmatnya ibadah. 

Ibadah yang harusnya dinikmati dan ditadabburi menjadi hanya gerakan dan ucapan yang diulang-ulang berkali-kali.

Ibadah yang seharusnya menjadi penenang hati saat gundah, malah menjadi horor dan ditakuti, takut tidak benar, harus diulang, lagi dan lagi.

Kadang orang harus berulang kali membasuh anggota wudhu hingga berlebihan menggunakan air (israf) dan habis waktu sholat.

Kadang orang mengulang-ulang niat sholat hingga ketinggalan jamaah, bahkan mengulang sholat lagi meskipun sholat yang awal sudah selesai, karena dianggap kurang.

Kadang orang berlebihan dalam menekankan pada lafadz takbiratul ihram dan malah salah pengucapannya karena terlalu berlebihan.

Kadang orang terlalu menekankan makhroj dan tasydid pada bacaan Al-Fatihah dan zikir-zikir sholat lainnya, namun tidak mentadabburi maknanya.

Orang yang seperti ini adalah orang yang tertipu. Karena Allah SWT tidak menekankan hambanya menjaga makhroj dan tasydid dalam bacaan Al-Qur'an kecuali berdasarkan kemampuannya dan kebiasaannya dalam membaca. 

Orang yang was-was dalam bacaan sholat itu diumpamakan seperti orang yang membawa surat untuk disampaikan dan dibacakan di hadapan raja. Lalu ia membaca dengan menekankan makhroj dan tasydid, mengulanginya berulang kali sehingga hilang maksud dari penyampaian isi surat tersebut. Orang yang bacaannya seperti itu telah mengotori ruangan raja dan sudah pantasnya dimasukkan ke ruangan orang yang memiliki gangguan jiwa.

ومثال هؤلاء مثال من حمل رسالة إلى مجلس سلطان وأمر أن يؤديها على وجهها فأخذ يؤدي الرسالة ويتأنق في مخارج الحروف ويكررها ويعيدها مرة بعد أخرى وهو في ذلك غافل عن مقصود الرسالة ومراعاة حرمة المجلس فما أحراه بأن تقام عليه السياسة ويرد إلى دار المجانين ويحكم عليه بفقد العقل

--------

ص401 - كتاب إحياء علوم الدين - كتاب ذم الغرور 

Sumber FB Ustadz : Abdul Hakim

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Hilangnya Nikmat Ibadah Sebab Was-Was - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan Ilmu, Taufiq dan Hidayah-Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ®