🌺 DALIL JAMUAN MAKAN 7 HARI SETELAH KEMATIAN
Sampai hari ini, masih saja ada orang yang mempersoalkan acara JAMUAN MAKAN 7 HARI SETELAH KEMATIAN. Adakah dalilnya? Ada!
عَنْ سُفْيَانَ، قَالَ: قَالَ طَاوُسٌ: «إِنَّ الْمَوْتَى يُفْتَنُونَ فِي قُبُورِهِمْ سَبْعًا، فَكَانُوا يَسْتَحِبُّونَ أَنْ يُطْعَمَ عَنْهُمْ تِلْكَ الْأَيَّامِ
"Dari Sufyan Tsaury dia berkata, Thawus berkata: "Sesungguhnya orang mati diuji didalam kubur mereka selama 7 HARI. Maka disunnatkan untuk memberi makan (sedekah) untuk mereka di hari-hari itu"
Sanad lengkap hadits tersebut bisa dicek di kitab Al Hilyah berikut ini:
«حلية الأولياء وطبقات الأصفياء - ط السعادة» (4/ 11):
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ مَالِكٍ، ثنا عَبْدُ اللهِ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ حَنْبَلٍ، ثنا أَبِي، ثنا هَاشِمُ بْنُ الْقَاسِمِ، ثنا الْأَشْجَعِيُّ، عَنْ سُفْيَانَ، قَالَ: قَالَ طَاوُسٌ: «إِنَّ الْمَوْتَى يُفْتَنُونَ فِي قُبُورِهِمْ سَبْعًا، فَكَانُوا يَسْتَحِبُّونَ أَنْ يُطْعَمَ عَنْهُمْ تِلْكَ الْأَيَّامِ»
🌺 SIAPA THAWUS SANG PERAWI JAMUAN MAKAN 7 HARI SETELAH KEMATIAN?
«الحاوي للفتاوي» (2/ 216):
«وطاوس مِنْ كِبَارِ التَّابِعِينَ، قَالَ أبو نعيم فِي الْحِلْيَةِ: هُوَ أَوَّلُ الطَّبَقَةِ مِنْ أَهْلِ الْيَمَنِ، وَرَوَى أبو نعيم عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ: أَدْرَكْتُ خَمْسِينَ مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَرَوَى غَيْرُهُ عَنْهُ قَالَ: أَدْرَكْتُ سَبْعِينَ شَيْخًا مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ»
"Thawus termasuk pembesar tabiin. Abu Nu'aim berkata didalam kitab Al Hilyah: Dia (Thawus) adalah generasi pertama dari penduduk Yaman. Abu Nu'aim meriwayatkan darinya, dia (Thawus) berkata: "Saya nututi 50 orang sahabat Rasulullah SAW." Selain Abu Nu'aim ada yang meriwayatkan darinya, dia (Thawus) berkata: "Aku nututi 70 guru dari sahabat Rasulullah SAW"
🌺 Nama THAWUS tercatat 20 kali sebagai perawi dalam kitab Az Zuhdu karya Imam Ahmad bin Hanbal.
🌺 Nama THAWUS banyak tercatat sebagai perawi dalam kitab-kitab Imam Bukhari, termasuk kitab Shahih Al Bukhari dan Khalqu Af'alil Ibaad.
🌺 Nama THAWUS dan IBNU THAWUS muncul di 23.891 tempat di berbagai kitab dalam software Maktabah Syamilah.
🌺 TRADISI JAMUAN MAKAN 7 HARI SETELAH KEMATIAN ADALAH TRADISI SEJAK MASA SAHABAT DI MEKKAH DAN MADINAH.
«الحاوي للفتاوي» (2/ 234):
«أَنَّ سُنَّةَ الْإِطْعَامِ سَبْعَةُ أَيَّامٍ، بَلَغَنِي أَنَّهَا مُسْتَمِرَّةٌ إِلَى الْآنَ بِمَكَّةَ وَالْمَدِينَةِ، فَالظَّاهِرُ أَنَّهَا لَمْ تُتْرَكْ مِنْ عَهْدِ الصَّحَابَةِ إِلَى الْآنَ، وَأَنَّهُمْ أَخَذُوهَا خَلَفًا عَنْ سَلَفٍ إِلَى الصَّدْرِ الْأَوَّلِ»
“Sesungguhnya TRADISI MEMBERI MAKAN selama tujuh hari, telah sampai kepadaku bahwa hal itu telah berlangsung sampai sekarang di Mekkah dan Madinah. Maka yang jelas, sesungguhnya hal itu tidak pernah ditinggalkan di masa sahabat sampai sekarang. Sesungguhnya mereka mengambil tradisi itu secara berkelanjutan dari generasi Salaf sampai periode pertama”
Sumber FB Ustadz : Saiful Anwar