Hamil dan Melahirkan
Aku lebih suka menyebutnya "ilmu" daripada mengatakannya sebagai "teori". Baik itu ilmu parenting, ilmu persalinan, atau ilmu apapun. Maka aku tidak suka mengatainya dengan "Ah, kebanyakan teori, yang penting praktek!" Karena bagiku, ilmu apapun itu selalu berharga.
Inilah kenapa, sewaktu hamil aku berusaha membekali diri dengan ilmu hamil & persalinan, meski masih sangat minim sekali dalam upaya dan kesemangatan.
Ketika aku melihat praktisi hypnobirthing, bahkan dari mereka ada yang non muslim, aku iri. Mereka begitu percaya bahwa kehamilan dan persalinan adalah proses yang alami bukan suatu hal yang menakutkan. Mereka begitu percaya bahwa tubuh manusia didesaign mampu untuk melahirkan secara normal dengan penuh rasa nyaman.
Lalu, kenapa aku tidak lebih percaya? Padahal aku membaca Firman Allah bahwa:
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ" التين: 4
“Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” QS: At-Tin: 4
Seharusnya aku lebih yakin dan percaya karena Firman Rabb-ku, bahwa ketika seorang wanita diberi anugrah untuk mengandung jabang bayi, maka tubuhnya juga dikaruniai kemampuan untuk melahirkannya secara alami.
Dalam ilmu persalinan, ditekankan pentingnya adanya afirmasi positif, bahwa pikiran – pikiran positif sangat berpengaruh dalam ketenangan dan kenyaman sang ibu, misalkan: bisakah melahirkan normal setelah pernah sebelumnya operasi sesar? Para praktisi hypnobirthing percaya bahwa VBAC (melahirkan normal setelah sesar) sangat mungkin.
Lalu kenapa aku ragu akan kemungkinan itu? Padahal Tuhanku adalah Allah yang Maha Kuasa, Dia mampu mewujudkan sesuatu yang mungkin mustahil menurutku.
Dalam ilmu persalinan, aku diajari bahwa HPL itu adalah “Hari Perkiraan Lahir” bukan “Hari Pasti Lahir” bukan pula “Hari Paksa Lahir”, lalu kenapa aku begitu kalut dan was-was ketika baru mendekati 9 bulan kandungan belum menunjukkan tanda-tanda persalinan? padahal aku tau bahwa dalam Al-Quran disebutkan:
وَنُقِرُّ فِي الْأَرْحَامِ مَا نَشَاءُ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى الحج: 5
“Kami tetapkan dalam rahim apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan” QS: Al-Hajj: 5
Seharusnya sebagai seorang muslimah, aku yakin dan penuh kepercayaan bahwa setelah mewujudkan manusia dalam bentuk yang sempurna dengan kasih sayang-Nya, maka Allah mudahkan cara mengeluarkannya dari perut ibunya.
"ثُمَّ السَّبِيلَ يَسَّرَهُ" عبس: 20
“Kemudian, jalannya Dia mudahkan”. QS: Abasa: 20.
Demikianlah,
Seharusnya, sebagai seorang hamba yang mempercayai kuasa Allah dan membenarkan isi Al-Quran, aku harus yakin dan percaya!
Maka kutulis sedikit refleksi ini, setidaknya untuk mensupport para ibu agar percaya bahwa kehamilan dan persalinan adalah anugrah Allah bagi para wanita yang seharusnya dilewati dengan nikmat dan nyaman, bukan dengan rasa takut dan kebingungan.
Agar para ibu dan calon ibu semangat untuk terus belajar dan memberdayakan diri sejak masa kehamilan, jika ingin bebas rasa takut saat hamil dan melahirkan.
Agar sebagai seorang hamba yang percaya dengan Kuasa Allah yang Maha Esa, bahwa seminim apapun usaha manusiawi, jika Allah menghendaki maka tidak ada hal yang bisa menghalanginya untuk terjadi.
*Disclaimer: tulisan ini sama sekali bukan merendahkan ibu yang melahirkan secara operasi sesar, karena saya pribadi pun melahirkan anak pertama dengan operasi. Biidznillah, Allah takdirkan anak kedua dan ketiga lahir dengan normal. Kesempurnaan menjadi seorang ibu sama sekali tidak bisa diukur dengan normal tidaknya persalinan, karena kesempurnaan hanya milik-Nya, sedangkan kekurangan adalah fitrah manusia.
baca juga kajian tentang parenting berikut :
- Standar Calon Suami Istri Zaman Now
- Tanda Sayang Kepada Orang Tua
- Standar Jodoh Yang Baik
- Haramkah Memberi Susu Formula Kepada Bayi?
- Bila Istri Lebih Hebat Dari Suaminya
Sumber FB Ustadzah : Sheila Ardiana