SALAH SATU DAWUH IMAM GHAZALI YG SANGAT DIBENCI OLEH 'MEREKA' YANG ANTI MAULID
Menurut imam Imam Ghazali salah satu safar (bepergian) yg bernilai ibadah adalah bepergian krn bertujuan ziarah kubur dalam rangka ngalap berkah, baik itu berziarah ke makam para nabi, para wali ataupun orang² shalih. Bahkan beliau dgn tegas menyatakan:
وَكُلُّ مَنْ يُتَبَّرَّكُ بِمُشَاهَدَتِهِ فِيْ حَيَاتِهِ يُتَبَّرَكُ بِزِيَارَتٍهِ بَعْدَ وَفَاتِهِ وَيَجُوْزُ شَدُّ الرِّحَالِ لَهَذَا الغَرَضِ
Setiap orang yang diambil keberkahanya ketika masih hidup, maka juga bisa diambil keberkahanya setelah wafatnya dengan menziarahi kuburnya. Dan boleh juga bersegera untuk tujuan ini.
Pernyataan Imam Ghazali tersebut tidaklah bertentang dgn sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
وَلاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ، إِلَّا إِلَى ثَلاَثَةِ مَسَاجِدَ مَسْجِدِ الحَرَامِ، وَمَسْجِدِ الأَقْصَى وَمَسْجِدِي
“Dan jangan mengencangkan pelana (melakukan perjalanan jauh) kecuali untuk mengunjungi tiga masjid: Masjidil Haram, Masjidil Aqsha, dan Masjidku (Masjid Nabawi)," (HR Bukhari).
Karena ada segelintir tokoh, di antaranya adalah Syekh Ibnu Taimiyah, yang memaknai dilarang ziarah kubur ataupun ngalap berkah ke tempat mana-pun kecuali kalau berziarah ke tiga masjid di atas. Akhirnya para pengikut yang bertaklid kepadanya menganggap ziarah ke makam nabi, orang² shalih spt wali songo dan semacamnya sebagai tindakan maksiat.
Padahal maksud hadits tersebut adalah semua masjid di dunia ini setara, tak ada yang lebih spesial atau lebih besar pahala shalat di sana kecuali tiga masjid saja, yakni Masjidil Haram, Masjidil Aqsha, dan Masjid Nabawi.
Dari uraian ini menjadi jelas bahwa yang dimaksud oleh Nabi Muhammad Saw. adalah soal tempat shalat. Hadits itu sama sekali tdk ada hubungannya dengan ziarah kubur ataupun keperluan lainnya secara umum.
Sumber: Kitab Ihya ulumiddin juz 2 hal 270.
Baca juga kajian tentang Maulid berikut :
- Maulid Nabi Tidak Butuh Dalil?
- Agar Hidup Bersama Nabi II
- Agar Hidup Bersama Nabi
- Pujian Saat Maulid Sama Seperti Natalan?
- Melawan Hoax Anti Maulid
Sumber FB Ustadz : Gus Dewa Menjawab