Yang Bertauhid Dikafirkan?
Oleh : Rahmat Taufik Tambusai
Dulu ketika nabi muhammad memperkenalkan tauhid kepada bangsa arab, yang tadinya mereka kasar menjadi lembut, yang dulunya keras menjadi penyayang, yang tidak mempunyai peradaban menjadi bangsa yang berperadaban penuh adab sopan santun,
Tauhid yang diajarkan nabi membawa perubahan positif pada bangsa arab, yang dulunya saling serang menjadi saling bersaudara, saling bermusuhan menjadi saling berkasihsayang, saling menindas menjadi saling bahu membahu dan saling tolong menolong,
Tauhid yang diajarkan nabi melahirkan manusia yang penuh cinta kepada sesama, saling menjaga bukan menjatuhkan, saling menguatkan bukan melemahkan, saling membantu bukan merendahkan, saling memotivasi bukan melecehkan,
Tauhid yang diajarkan nabi dahulu kepada bangsa arab membuat mereka menjadi manusia yang tawadhu, rendah hati, saling menghormati bukan saling membenci, saling menghargai bukan saling curiga,
Tauhid yang diajarkan nabi mengikis sifat - sifat kotor dalam hati seperti sombong, angkuh, dan merasa paling baik, benar dan suci,
Tauhid yang diajarkan nabi menghilangkan sifat iri dengki, sibuk mencari kekurangan orang lain, saling menyalahkan, saling menghakimi dan saling memvonis buruk kepada sesama,
Tauhid yang dibawa nabi mengislamkan orang kafir, penyembah berhala, dan musyrik dengan keislaman yang baik,
Tetapi hari ini ada orang yang mempelajari tauhid membuatnya keras kepada sesama muslim, tajam lisannya kepada saudaranya sesama seakidah, dan kasar sikapnya kepada orang yang beriman,
Ada orang yang mendalami tauhid melahirkan permusuhan diantara umat islam, memandang sinis kepada kaum muslimin, menaruh curiga kepada sesama muslim,
Yang sangat berbahaya lagi, belajar tauhid tetapi mengkafirkan orang yang bertauhid hanya karena beda kelompok, beda manhaj dan beda organisasi,
Dan mengkafirkan orang yang bertauhid hanya karena permasalahan khilafiyah furu'iyah seperti ziarah kubur, talqin mayit di kuburan, tabarruk dan tawassul kepada para nabi dan orang - orang soleh,
Mereka berkoar - koar sebagai pemegang kunci tauhid abad ini tetapi hak - hak orang yang bertauhid tidak diberikan secara layak, hanya karena qunut subuh, zikir dan doa berjamaah divonis rusak tauhidnya, padahal qunud, zikir dan doa berjamaah bukan masuk perkara tauhid,
Selama seorang muslim mengaku beriman kepada Allah dan rasulnya, mendirikan sholat, berpuasa di bulan ramadhan, dan tidak terang - terangan mengingkari rukun iman dan islam, maka dia seorang yang bertauhid, haram hukumnya mengkafirkannya.
Jika ada orang yang mempelajari tauhid menyebabkan kasar dan beringas kepada sesama muslim, maka ada yang salah dalam manhajnya,
Ajaran yang benar tetapi diajarkan dengan methode dan manhaj yang salah maka akan melahirkan pemahaman yang keliru.
Muslim yang cerdas harus mampu memilah mana yang masuk wilayah tauhid dan mana yang masuk wilayah fiqih, akhlak serta khilafiyah furu'iyah.
Dalu - dalu, Kamis 26 Agustus 2021
Yuk Umroh 2021 yang minat hubungi kami.
Sumber FB Ustadz : Abee Syareefa
26 Agustus 2021 ·