Enaknya Jadi Wahabi
Ada empat kenikmatan jadi wahabi yang dapat membuat orang tertarik:
1. Cukup belajar sedikit, singkat, literal, pakai nalar anak kecil, bahkan kadang modal terjemahan saja tapi sudah dipupuk untuk merasa sangat alim bahkan representasi original dari diri Rasulullah hingga merasa berhak mengoreksi semua ulama yang tidak sependapat. Yang tidak sepakat pada dirinya bisa langsung divonis melawan Rasulullah. Intinya seolah merasa diri langsung setara Rasul, instan pula. Enak banget gak usah capek belajar lama dan tak harus melalui kurikulum rumit.
2. Kalau diberi pertanyaan yang menunjukkan inkonsistensi mereka, maka sering menjawab: "Pertanyaannya bid'ah". Enak kan, malah pertanyaannya yang disalahkan.
3. Kalau didebat hingga terpojok atau ditantang debat terbuka oleh orang yang ngerti, maka biasanya bilang: "Maaf saya tidak suka berdebat. Debat mengeraskan hati". Enak, bisa ngeles menutupi argumennya yang amat rapuh.
4. Kalau dakwah di medsos suka bikin akun palsu. Enak gak usah wajah aslinya malu kalau kalah argumen dan ketika melakukan khianat ilmiah.
Wahabi Bertawassul dengan Hewan Ternak
Orang ini bertawassul dengan hewan ternak, diucapkan sampai tiga kali pula. Katanya, "Ya Allah rahmatilah kami dengan perantara hewan-hewan ternak kami"
Jadi gak apa-apa bertawassul dengan hewan ternak. Tapi kalau dengan Nabi gak boleh. Jujur rasanya ingin berucap ala suroboyoan kalau lihat macam gini.
Ilmu Ushuluddin dan Ushul Fiqih Dibenci Ahli Bid'ah
Wahabi Pendaku Salafi Selalu Gagal Paham
Wahabi pendaku salafi selalu gagal paham untuk membedakan antara lima istilah kunci ini:
- Dzat
- Sifat
- Sifat Dzatiyah
- Sifat Fi'liyah
- Jisim
Coba saja tanya apakah "tangan" itu dzat, sifat, sifat dzatiyah atau jisim? Apakah melihat itu sifat Dzatiyah, sifat fi'liyah atau lazimul jismiyah? Sepertinya Anda harus sabar menunggu jawaban mereka yang clear dan tidak mbulet soal itu hingga kiamat kurang sejam.
Kalau ada pendaku salafi yang bisa mengurai perbedaan kelima istilah itu sebelum dia mati, maka dia akan keluar dari wahabi dan menjadi Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja)
Sumber FB Ustadz : Abdul Wahab Ahmad
4 Agustus 2022·