~Rasulullah Yang Mengatakan Tidak Semua Bid'ah Itu Sesat~
Bid'ah adalah membuat hal baru yang tidak ada contoh sebelumnya dan dianggap bagian dari agama, baik berupa akidah, perkataan dan perbuatan:
خيرُ الحديثِ كتابُ اللَّهِ، وخيرُ الهُدَى هُدَى محمَّدٍ ﷺ، وشرُّ الأمورِ محدثاتُها، وَكُلُّ مُحدثةٍ بدعةٌ وَكُلُّ بدعةٍ ضلالةٌ " زادَ البيهقيُّ: " وَكُلُّ ضلالةٍ في النّارِ
"Pembicaraan terbaik adalah Kitab Allah, petunjuk terbaik adalah petunjuk nabi Muhammad, sesuatu yang terburuk adalah Hal-hal Baru, setiap hal baru itu sesat, setiap kesesatan dalam Neraka" [HR. Muslim]
Poin utama dalam hadis tersebut adalah وكل بدعة ضلالة [setiap bid'ah itu sesat] merupakan kalimat umum yang masuk di dalamnya setiap model pembaruan dalam agama yang tidak memiliki sandaran dalil, untuk memahami makna dari hadis diatas diperlukan hadis lain yang sifatnya membatasi keumuman hadis dimaksud, adalah hadis berikut
مَن أَحْدَثَ في أَمْرِنا هذا ما ليسَ فِيهِ، فَهو رَدٌّ
"Siapa saja yang membuat Pembaruan dalam agamaku ini, dengan Hal yang bukan darinya maka tertolak" [HR Bukhari Muslim]
Sabda nabi yang berupa [Pembaruan dalam agamaku ini, dengan hal yang bukan darinya] fungsinya untuk membatasi hadis Kullu Bid'atin diatas
Sehingga setiap Pembaruan yang tidak dibenarkan agama atau tidak ada sandaran dalil, itulah bid'ah yang sesat dan dilarang, karena bukan bagian dari agama, bila Pembaruan itu ada pijakan dalil dalam agama, tidak termasuk Bid'ah yang sesat, karena termasuk bagian dari agama
Sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Fathul Bari berikut
والمراد بقوله 'كل بدعة ضلالة' ما اُحدث ولا دليل له من الشرع بطريق خاص ولا عام
Maksud sabda nabi 'setiap bid'ah itu sesat', adalah hal-hal baru yang tidak memiliki pijakan dalil syara' baik khusus atau umum
Dari sini bisa kita fahami, bahwa nabi yang bersabda tidak semua Bid'ah itu sesat, untuk mengetahui apakah hal baru itu bisa dikatakan Bid'ah yang sesat atau tidak, maka barometer utamanya adalah nabi, karena apa yang dari nabi itu ungkapan syara'
Bukan seperti gambar dibawah ini, karena keluar dari nafsu yang menggebu-gebu
Sumber FB Ustadz : Muwafiq Ra
3 Juni 2022 pada 10.52 ·