Ulama Ukhrawi

Ulama UkhrawiUlama Ukhrawi 

Oleh : Rahmat Taufik Tambusai 

Diantara mutiara Al Azhar yang tak akan pernah pudar, ulamanya yang jauh dari kemewahan duniawi. 

Hidup sederhana merupakan ciri khas ulama Al Azhar, bukan berarti mereka miskin harta, dengan royalti karya tulis dan anak didik mereka yang tak terhitung, dengan mudah untuk mendapatkan fasiltas dunia, tetapi hati mereka sudah terpaut dengan ukhrawi.

Tuduhan sebagai ulama sulthon silih berganti disematkan kepada ulama Al Azhar, tetapi jika ingin sedikit saja menyelidiki, mata akan terkejut kagum akan kemuliaan akhlak mereka.

Melihat mereka naik turun angkot umum, yang berdesakan dengan penumpang yang lain, merupakan pemandangan biasa, dengan baju kebesaran Al Azhar yang mereka pakai tidak membuat mereka harus dimuliakan, mereka rela memberikan tempat duduk mereka kepada yang lain yang membutuhkan, padahal kursi yang didudukinya tadi pemberian penumpang yang lain, sebagai bentuk penghormatan kepada seorang ulama, tetapi diberikannya kepada yang lainnya.

Yang lucunya fitnah yang disematkan kepada ulama Al Azhar, datang dari mereka yang bergelimang dengan fasilitas mewah nan jauh dari makna zuhud.

Yang membuat hati miris, para pengikut mereka ikut - ikutan latah, menyebarkan fitnah atas nama ulama Al Azhar, sedangkan dunia informasi sudah terbuka lebar, tinggal baca, perhatikan dan renungi, mana yang layak dikatakan ulama rabbani.

Dulu, ada seorang ustad dari malaysia mengajak kami ke rumah salah seorang ulama di mekah, dalam perjalanan sang ustad meluahkan sedikit kekecewaannya, bila ulama tersebut datang ke malaysia, kita jemput di bandara dan kita fasilitasi, tetapi ketika kita yang datang ke negerinya, kita disuruh datang sendiri naik taksi.

Pada masa itu, tempat kajian talaqqi yang digagas oleh mahasiswa berpindah tempat dari satu rumah mahasiswa ke rumah mahasiswa yang lain, atau di salah satu sekretariat mahasiswa, Ulama Al Azhar yang diminta untuk mengajar, biasa datang sendiri naik angkot atau mobil pribadi.

Kita juga tidak menafikan keberadaan ulama di luar Al Azhar sebagai institusi pendidikan yang bergengsi, Karena masih banyak di luar sana ulama yang rabbani, yang jauh dari kemewahan duniawi.

Tetapi sebagai penuntut ilmu jangan mudah didoktrin sehingga akal mati, tidak mampu membedakan mana yang ulama rabbani dan mana ulama duniawi.

Memang pada hakikatnya tidak ada yang maksum kecuali nabi, setidaknya sikap, tindak tanduk dan perbuatan seseorang tersebut bisa dijadikan ukuran mengikuti akhlak nabi, dan itu sebagai pertanda bahwa ia pewaris nabi.

Iri dengki terhadap ulama rabbani tak akan pernah berhenti, dituduh sebagai ahli bidah dan syirik menjadi makan sehari - hari, dan ketika ikut mengawas kebijakan pemerintah dituduh sebagai ulama suui.

Dengan hidup sederhana, setidaknya itu sebagai bukti bahwa ia bukan ulama duniawi yang suui.

Dalu - dalu, 16 Mei 2022

Sumber FB Ustadz : Abee Syareefa

16 Mei 2022 pukul 10.34  · 

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Ulama Ukhrawi - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan Ilmu, Taufiq dan Hidayah-Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ®