RAHASIA KEUTAMAAN MEMAAFKAN SAUDARA YANG MENDHOLIMI
Sarinyala.id
Ada keadilan yg dimunculkan dari sikap saling memaafkan. Meskipun, tetap saja, keadilan yg dibangun manusia akan jauh berbeda dgn adil yg ditunjukkan Allah subhanahu wa ta'ala.
Keadilan Allah
Contoh, ada satu orang ditampar, kemudian ia menuntut menampar balik orang tsb. Setelah ditampar, itu adalah keadilan. Akan tetapi, tentu yg menerima balasan tamparan merasakan sakit dan rugi. Nah, Allah subhanahu wa ta'ala mempunyai sifat bernama AL-MUQSITH atau Maha Adil. Dengan sifat ini, Allah subhanahu wa ta'ala bisa memberikan keadilan dgn tanpa ada satu pihak pun yg merasa dirugikan.
Kisah Penuntutan Saudara
Prof DR Muhammad Quraish Shihab MA, dalam Kitab Tafsir Al-Misbah, menjabarkan konsep Al-Muqsith Allah subhanahu wa ta'ala melalui sebuah KISAH bahwa kelak ada orang yg menuntut keadilan atas kedhaliman yg dilakukan saudaranya.
Satu orang datang kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Dia berkata, 'Ya Allah, orang ini telah mengambil harta saya, melukai saya, dan mendholimi saya.' Karena yg menuntut tercatat memiliki kebaikan, maka Allah subhanahu wa ta'ala menjawab, 'Lalu, apa yg kamu tuntut ?"
Mendapat kesempatan dari Allah subhanahu wa ta'ala, seseorang tsb memohon agar Allah subhanahu wa ta'ala berkenan memindahkan kebaikan yg pernah dilakukan orang yg menyakitinya dimasukkan ke dalam catatan amalnya, sebaliknya, dosa² yg pernah dilakukannya, agar dialihkan kepada orang dholim tsb sbg balasannya.
Mendengar permohonan hamba-Nya itu, Allah subhanahu wa ta'ala menjawab bahwa diri-Nya sangat mudah melakukan hal tsb. Akan tetapi, Allah subhanahu wa ta'ala malah menunjukkan keindahan yg berada tepat di atas orang yg sedang menuntut itu.
"Allah subhanahu wa ta'ala berkata : 'Kamu lihat keindahan itu ?' Lantas, seseorang itu menjawab : 'Ya Allah, keindahan apakah itu ? Siapa yg berhak memasukinya ?' Allah subhanahu wa ta'ala kembali menjawab : 'Itu adalah surga. Dia berhak dimasuki siapa saja yg membayarnya'.
Karena sangat ingin masuk dan menikmati keindahan tsb, seseorang yg sedang menuntut itu berkata : "Ya Allah, siapa yg bisa membayar dan masuk ke dalamnya ?"
Allah subhanahu wa ta'ala menjawab : "Kamu."
"Lalu, orang itu kembali bertanya : 'Dengan apa saya bisa membayar sehingga boleh memasukinya ?' Kemudian Allah subhanahu wa ta'ala membalas, 'MAAFKAN KESALAHAN SAUDARAMU.
Wallahu A'lam. Semoga bermanfaat !!
Al-Faqir Ahmad Zaini Alawi Khodim JAMA'AH SARINYALA Kabupaten Gresik
Sumber FB : Sarinyala.id sedang di Majelis Ngaji Sarinyala.
4 Mei 2022 pada 17.30 ·