Kesalehan yang Melahirkan Tragedi
(Pengajian Sahih Bukhari no. 7084)
Gus Baha menjelaskan:
Dalam khutbah wada Rasulullah menyatakan bahwa beliau tidak lagi takut bahwa umatnya akan menjadi musyrik seperti jahiliyah, tapi musyrik dengan bentuk yang aneh yaitu orang-orang yang berbicara mengatasnamakan Qur'an dan Hadis namun justru dengan atas nama Qur'an dan Hadis itu terjadi banyak pembunuhan dan pembantaian. Dan itu benar terjadi, ketika Ali dibunuh oleh suatu kelompok atas nama kesalehan, terus sampai periode Sayyid Husein, terus sampai sekarang.
Fitnah itu ada yang dari luar agama dan merusak agama, dan ada fitnah yang dari dalam agama, dan yang paling ditakutkan oleh Nabi itu adalah fitnah dalam agama. Orang berpegang pada ayat atau hadis tertentu kemudian dia punya paham ekstrem hingga berkata si A itu halal darahnya atau kelompok itu halal darahnya, akhirnya terjadi pembantaian. Rasulullah menyatakan, "Mereka lepas dari agama seperti anak panah yang lepas dari busurnya".
Orang Khawarij itu orang-orang saleh ekstrem, tapi saleh mereka merugikan karena menjadikan mereka membunuh atas dasar kesalehan.
(Sifat seperti) ini sama seperti kita di masjid mendengar imam tidak faseh lalu kita kritik, ini memang suatu kesalehan tapi kesalehan yang melahirkan kegaduhan. Orang yang senang wirid terus berkata "man laisa lahu wirdun fahuwa qirdun". Memang banyak bentuk kesalehan yang justru mendatangkan kegaduhan seperti khawarij yang kesalehannya justru mendatangkan pembunuhan.
Kenapa saya ngajar demikian? agar jangan sampai atas nama kesalehan kita berkata kita ahlu sunnah dan yang lain ahlu fitnah, atau ini partai Islam dan itu partai non Islam. Apa misalkan saya PDI terus yang pilih Demokrat itu bukan Islam? Apa diluar PKNU itu bukan Ahlu Sunnah? Jangan sampai atas nama kesalehan justru membunuh kesalehan yang lain, karena kita sudah trauma dengan kesalehan-kesalehan yang justru melahirkan tragedi.
https://open.spotify.com/episode/7BoIp2L0X0d2tRkhxbClzl
Sumber FB Ustadz : Fahmi Hasan
28 Desember 2021 ·