DO'A BAHASA ARAB
Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq
1. Waktu berdoa secara umum terbagi menjadi dua kondisi, di dalam shalat dan saat di luar shalat.
2. Bentuk doa juga terbagi menjadi dua. Yang ma'tsur, yakni yang bersumber dari Nabi. dan ghairu ma'tsur, yang tidak diajarkan oleh Nabi.
3. Yang ghairu Ma'tsur terbagi menjadi dua lagi : Yang berbahasa Arab dan yang berbahasa selain arab. Termasuk disini bahasa Indonesia, bahasa daerah, bahasa Ibu dan bahasa isyarat.
4. Ulama sepakat tanpa adanya perbedaan pendapat akan bolehnya berdo'a dengan lafadz bahasa apapun. Adapun menggunakan redaksi dari Nabi atau ayat al Qur'an yang berbahasa arab dipandang sebagai keutamaan.
5. Sedangkan do'a yang dibaca di dalam shalat disepakati harus menggunakan lafadz aslinya yang bahasa arab. Terkecuali yang dibaca di dalam hati, boleh dengan bahasa apapun.
6. Adapun bahasan mengapa shalat berbahasa Arab ? Kenapa al Qur'an bahasanya Arab ? Mengapa Nabi berbicara bahasanya Arab ? Mengapa Islam awal mula turun di Arab ? Itu telah dijelaskan oleh para ulama di dalam kitab-kitab mereka secara panjang lebar. Tentu nggak ada sama sekali kaitannya apakah Tuhan itu orang arab atau bukan.
7. Sebenarnya bukan cuma Islam lho yang punya bahasa khusus dalam berdo'a. Tapi ya gitu, entah mengapa yang selalu dinyinyiri selalu Islam dan arab.
Padahal Yahudi juga berdo'a dengan bahasa Ibrani. Begitu juga Hindu dan Budha membaca mantra dengan bahasa sansekerta, berani nyindir atau nyinyir ke mereka Tuhan mereka orang India ?
Lagian, sejak kapan sih Tuhan bisa disebut orang ???
Sumber FB Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq
2 Desember 2021 ·