Pemusnah Buhul - Buhul Doktrin Kelompok Sebelah
Oleh : Rahmat Taufik Tambusai
Diantara cara memusnahkan buhul - buhul doktrin kelompok sebelah, bagi yang merindukan kebenaran :
1. Mempelajari kembali sejarah nabi Muhammad secara utuh, dengan demikian akan dapat menghancurkan buhul buhul doktrin kelompok sebelah.
Karena dengan kita membaca sejarah Nabi secara utuh, tidak akan kita jumpai cara - cara dakwah kelompok sebelah pada diri Nabi.
Sebagai contoh, Nabi tidak pernah mencaci maki dan merendahkan orang arab yang masih mengikuti ajaran Nabi Ibrahim dengan kalimat bidah dan syirik, walaupun mereka sudah sangat jauh dari ajaran Nabi Ibrahim, tetapi malahan islam mengakui sembelihan mereka halal boleh dimakan oleh umat islam.
Begitu juga kepada orang kafir qurais dan musyrik majusi tidak pernah nabi mencaci maki cara ibadah dan tuhan mereka, padahal jelas kepalsuan tuhan mereka.
Sementara kelompok sebelah sangat jauh dari cara Nabi dalam menyikapi perbedaan, padahal perbedaannya masih lingkup sebagai sesama muslim.
Dan perbedaan tersebut masuk dalam wilayah khilafiyah bukan masuk dalam ajaran pokok agama, dengan sangat mudah mereka membidahkan dan mensyirikkan sesama muslim, karena hanya Qunut subuh, azan di telinga bayi, talqin dan baca al Quran di kuburan dll.
Nabi ketika mendapat aduan dari dua sahabat yang berbeda dalam menyikapi suatu masalah, nabi tidak serta merta mengatakan kamu salah dan kamu bidah, sebagai contoh ada dua sahabat yang sama sama junub di musim dingin, kemudian untuk mandi wajib tidak memungkinkan, yang pertama menggantinya dengan cukup tayamum seperti biasa dan yang kedua berguling guling diatas tanah karena merasa tidak cukup dengan hanya tayamum mengusap muka dan tangan dengan debu.
Ketika mereka mengadu kepada nabi, nabi hanya tersenyum dan bersabda bahwa cukup dengan tayamum dan tidak perlu berguling guling diatas tanah.
Sedangkan kelompok sebelah, yang sudah jelas ada dalilnya, tetap berani mereka bidahkan dan syirikkan. Apakah cara seperti ini diajarkan Nabi ?
2. Mempelajari secara utuh sejarah berdiri kelompok sebelah dan pendirinya, sangat jitu untuk melumpuhkan buhul - buhul doktrin kelompok sebelah, karena akan dijumpai kejanggalan - kejanggalan.
Jangan hanya mencukupkan diri dengan mendengar dan membaca buku dari pengikutnya, tetapi baca juga dari buku ulama yang hidup sezaman dan setelahnya yang mengalami bagaimana sikap dan cara mereka terhadap sesama muslim.
Akan banyak kejanggalan yang ditemui dalam sejarah panjang mereka, dengan adanya kejanggalan, sebagai muslim yang cerdas akan mampu memilih dan memilah mana yang baik dan yang harus diikuti.
Sangat jauh berbeda dengan sejarah panjang ulama Ahlus Sunnah Wal Jamaah, tidak akan dijumpai kejanggalan dan yang aneh - aneh.
Tidak akan ada pertumpahan darah sesama muslim, yang ada penumpasan kaum salip dan jengis khan yang merongrong umat islam dari luar.
Dan mematahkan argumen muktazilah, jahmiyah, muathilah, musabbihah, mujassimah dan syiah yang merongrong umat islam dari dalam.
Sejarah Ahlus Sunnah Wal Jamaah telah melahirkan ribuan pakar hadits, tafsir, ushul fiqih, fiqih, bahasa, sejarah, serta ribuan kitab - kitab sehingga dapat kita nikmati sampai hari ini.
Sedangkan Sikap kelompok sebelah, mereka bidahkan ulama Ahlus Sunnah Wal Jamaah tetapi kitab - kitab mereka dijadikan refrensi dan bahan ajar.
Dan sejarah kelam kelompok sebelah akan tersimpan rapi dalam catatan - catatan buku ulama sepanjang sejarah, walaupun mereka berusaha sekuat tenaga untuk menghapusnya.
3. Memperhatikan sikap pengikutnya yang saling mentahzir antara sesama mereka, maka akan tersingkap buhul buhul doktrin yang selama ini mengaku sebagai pengikut tunggal Nabi Muhammad, karena tidak mencerminkan sikap seorang muslim yang mencintai Nabi sebagaimana Nabi mencintai umatnya.
Dihadapan Nabi, ada sahabat yang jelas- jelas melakukan pelanggaran tidak serta merta ditahzir Nabi, seperti ada seorang sahabat ingin membocorkan rahasia penaklukan kota mekah, kemudian ketahuan, sikap Nabi tetap tenang sambil bertanya kepadanya tanpa ada kata kasar dan kotor.
Sangat jauh berbeda dengan sikap mereka dengan sikap Nabi, jangankan kepada diluar kelompoknya, yang sama - sama mengaku satu manhaj saja, mereka saling merendahkan, apalagi yang diluar kelompoknya, maka lebih azab lagi dituduh dengan Quburiyin penyembah kubur, ahli bidah, sesat dan musyrik.
4. Mendatangi semua majlis ilmu yang diadakan, dengan niat mencari ridha Allah, bukan untuk mencari pembenaran, sebab jika niat mencari pembenaran, maka tidak akan mendapat ridha Allah serta tidak akan ditunjukkan kepada kebenaran.
Sebagian besar yang terpapar buhul doktrin kelompok sebelah, mencari ilmu karena disebabkan gurunya, bukan karena ridho Allah, buktinya ketika gurunya mengatakan jangan dengarkan ustad fulan dan jangan baca buku ustad fulan, maka dia cukupkan yang dikatakan gurunya.
Seandainya dia mencari ridho Allah, maka dia akan mencari ilmu Allah dimana pun disampaikan, karena yang dicarinya ridho Allah bukan ridho manusia.
Jika dicarinya ridho Allah maka satu persatu buhul buhul doktrin kelompok sebelah akan terurai dan binasa.
5. Jika masih kuat juga ikatan buhul buhul doktrin kelompok sebelah di hati dan akal, karena sudah lamanya terkungkung dengan pengajian mereka, sehingga sudah berlumut di dalam diri, tetapi jiwa selalu meronta ingin mencari kebenaran, maka usaha terakhir yang bisa dilakukan adalah perbanyak berdoa kepada Allah agar ditunjukkan kepada jalan yang benar.
Karena yang punya syariat Allah, maka seharusnya kita meminta kepadanya agar ditunjukkan kepada yang diinginkan Allah, bukan keinginan guru yang disifati hawa nafsu duniawi.
Dan minta doa kepada orang tua dan orang - orang sholih di kampung halaman kita, yang jauh dari hiruk pikuk kehidupan dunia.
Apabila tidak juga terbuka buhul buhulnya tetapi malahan semakin kuat, berarti itulah takdir anda dan pada hakikatnya kita di dunia ini menjalankan peran kita masing - masing.
Kenapa menggunakan kata buhul ? karena jika sudah masuk ke dalam kelompok mereka ini seperti tersihir, didatangkan pun seorang syekh untuk menjelaskan kekeliruannya tetap tidak akan mempan, ibarat pepatah " seperti kerbau dicucuk hidungnya.
Kalau gurunya mengatakan A, maka dia pasti mengatakan A, karena sudah terikat buhul - buhul doktrin manhaj dan gurunya.
Dalu - dalu, Sabtu 06 November 2021
Yuk Umroh 2022 yang minat kabari kami.
Sumber FB Ustadz : Abee Syareefa
6 November 2021 pada 13.34 ·