Mengaji tanpa Menyalahkan
Ada beberapa Asatiz yang punya niat baik untuk mendamaikan pertikaian ilmiyah yang tak kunjung reda antara Aswaja dan Wahabi. Saya takjub dan kagum dengan mereka, karena saya yakin niat mereka tulus ingin kedamaian di internal Agama Islam.
Saya belum melihat ada Asatiz yang menginginkan pertikaian, yang ada lebih bersifat mempertahakan apa yang mereka yakini kebenarannya. Namun, karakternya berbeda antara Wahabi yang suka menyalahkan paham orang lain dengan Aswaja yang fokus menjawab dan meluruskan.
Bagi Asatiz Aswaja tidak ada masalah dengan munculnya Wahabi, tidak ada masalah dengan masjid mewah yang mereka bangun atau pesantren pesantren yang mereka kembangkan. Yang jadi masalah adalah ketika amaliyah Aswaja disalahkan, dibid'ahkan dan disesatkan. Sampai mati itu tidak bisa diterima.
Jadi, perdebatan ilmiyah itu biasa dalam budaya keilmuan Islam, jangan dinilai negatif tapi nilai lah itu sebagai khazanah keilmuan Islam yang luas.
Intinya, jika kawan kawan tidak suka dengan perdebatan ini berusalah melarang kaum Wahabi menyalahkan dan menyesatkan. Insya Allah sahut menyahut akan terasa lebih adem.
Kalau ada yang bertanya kenapa Wahabinya yang diminta lebih kalem, karena Aswaja dari dulu cuma mrnjawab apa yang disalahkan. Karena tidak usai klaim sesat yang dialamatkan kepada mereka, akhirnya mereka mulai menyentil pemahaman wahabi dan wahabinya merasa terzalimi.
Wallahu 'alam, mempertahakan akidah ummat bagi kami wajib. Jika anda punya pandangan lain jangan malah jadi duri dalam perjuangan.
Sumber FB Ustadz : Muhammad Hanafi
4 November 2021·