Kenapa Harus Sifat 20?

Kenapa Harus Sifat 20?

KENAPA HARUS SIFAT 20?

Kenapa harus sifat dua puluh? Kenapa kok tidak sembilan puluh sembilan saja? padahal asmaul husna jumlahnya sembilan puluh sembilan. Barang kali kalimat-kalimat tersebut banyak bermunculan di khalayak masyarakat. Kalimat-kalimat tersebut dimunculkan oleh kelompok Wahabi yang menggugat kebenaran sifat dua puluh. Mereka mengatakan bahwa sifat dua puluh merupakan bagian dari ilmu filsafat Yunani yang pada abad ke-3 Hijriah pernah mewarnai Islam. Sehingga masyarakat pun semakin ragu dengan kebenaran sifat dua puluh. Lantas, bagaimana kita menyikapi persepsi ini?.

Pada dasarnya, ulama Ahlusunah wal Jamaah tidak sembarangan dalam merumuskan sifat dzatiyah Allah atau sifat dua puluh. Sifat dua puluh disimpulkan setelah melalui penelitian yang panjang dan perenungan yang mendalam. Karena menurut ulama ahlusunah nama-nama Allah beserta sifat- sifat-Nya adalah tauqifi. Yaitu, nama dan sifat-sifat ini diambil melalui dalil-dalil nash al Quran, hadis dan ijmak ulama (Tuhfatul Murid hal.116). Sehingga, kita tidak bisa menambah nama atau sifat-sifat Allah yang lain kecuali dengan adanya tauqif (ketetapan) dari Syari’. Maka tidak benar kalangan Wahabi yang mengatakan bahwa sifat-sifat ini muncul dari akal manusia dengan dasar Filsafat Yunani.

Para ulama tidak pernah menyatakan bahwa sifat-sifat kesempurnaan Allah hanya berkisar dalam 20 saja bahkan setiap sifat kesempurnaan (dzatiyah) yang layak bagi keagungan Allah harus Allah miliki. Namun, dikarenakan setiap orang beriman harus meyakini bahwa Allah memiliki sifat kesempurnaan (dzatiyah). Maka, berdasarkan dalil naqli (Tauqif) dan diperkuat dengan dalil aqli yang ada, para ulama menyimpulkan bahwa sifat dua puluh merupakan sifat dzatiyah-nya Allah yang wajib diketahui oleh setiap orang beriman. Jika seseorang membatalkan atau meragukan salah satu dari sifat tersebut maka dia bisa disebut sesat atau bahkan keluar dari Islam (Fathul majid hal.7).

Ulama juga menganggap bahwa dengan mempelajari dan memahami sifat dua puluh sudah cukup mengantarkan orang beriman untuk meyakini bahwa Allah itu sempurna dan jauh dari sifat kekurangan. Selain itu, sifat dua puluh juga dapat membentengi orang beriman dari pemahaman-pemahaman keliru tentang Allah. Seperti yang dilakukan oleh beberapa kelompok Islam.

Misalnya, kelompok Mujassimah (Wahabi) mengatakan bahwa Allah bertempat di Arsy, maka pemahaman ini akan ditolak dengan sifat Qiyamuhu bi-nafsihi (Allah wajib ada dengan dzatnya sendiri tanpa ketergantungan pada hal lain). Atau kalangan liberal yang terkadang mempersoalkan Qudratullah dengan memunculkan persepsi “Jika Allah mampu melakukan segala sesuatu, mungkinkah Allah menciptakan sesuatu yang menyerupai Allah atau melebihinya?”. maka pertanyaan ini bisa dijawab dengan mengatakan bahwa kaitan (taalluq) sifat Qudratullah hanya berhubungan pada sesuatu yang mungkin, sedangkan sesuatu yang menyamai atau melebihi Allah adalah sesuatu yang mustahil adanya, sebab Allah wajib mempunyai sifat Wahdaniat. Wallahua’lam.

Abdul Muid | Annajahsidogiri.id

Posisi Ahlusunah Wal Jamaah

https://youtu.be/QueCDIOtY7w

#Sidogiri #AnnajahCenterSidogiri

Sumber FB : Annajah Center Sidogiri

31 Oktober 2021 pada 11.15  · 

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Kenapa Harus Sifat 20? - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan Ilmu, Taufiq dan Hidayah-Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ®