Kelompok Sebelah itu Benalu

Kelompok Sebelah itu Benalu - Kajian Tarakan

Kelompok Sebelah itu Benalu

Oleh : Rahmat Taufik Tambusai

Kami bukan benalu di dalam barisan Ahlus sunnah Wal Jamaah, karena kami bukan sekedar hanya mengaku - ngaku sebagai pengikut ahlus sunnah wal jamaah tetapi juga mengikuti methode ahlus sunnah wal jamaah dalam memahami islam, yang kami dapatkan melalui ulama yang sanad keilmuannya bersambung kepada ulama ahlus sunnah wal jamaah sampai kepada Nabi Muhammad SAW.

Ciri utama ahlus sunnah wal jamaah adalah mempunyai pemahaman serupa dan sama dalam memahami  teks syariat dalam jumlah mayoritas.

Jumlah mayoritas bukan kami yang menetapkannya tetapi berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW 

Pesan Nabi hendaklah kalian bersama mayoritas, karena jika umatku berkumpul dalam jumlah yang banyak maka mereka tidak akan ditimpa kesesatan. 

Patokan mayoritas disini adalah mayoritas ulamanya, bukan orang awam dari umat islam dan bukan pula yang mengaku - ngaku bagian dari ahlus sunnah wal jamaah.

Sangat jauh berbeda dengan kelompok sebelah yang berkoar - koar sebagai pemegang tunggal ahlus sunnah wal jamaah tetapi dalam kenyataannya tidak mencerminkan ahlus sunnah wal jamaah yang sebenarnya.

Dalam penyimpulan hukum tidak mengikuti methode mayoritas ulama, sehingga mudah memvonis amalan mayoritas umat islam yang sifatnya khilafiyah sebagai bid'ah dan syirik, sebagai contoh talqin dan baca Al Quran di kuburan, azan di telinga bayi, zikir dan doa berjamaah dll.

Mengeluarkan mayoritas ulama dari barisan Ahlus sunnah Wal jamaah, karena mayoritas ulama berakidahkan Asy' ari dan Al Maturidi, dalam konsep kelompok sebelah bahwa akidah asyari almaturi sesat, sedangkan mayoritas ulama dunia berakidahkan Asyari dan Al maturidi.

Sehingga mereka merusak barisan ahlus sunnah wal jamaah, karena manhaj dan istinbat hukumnya tidak sesuai dengan standar dan methode ulama ahlus sunnah wal jamaah, mereka bagaikan benalu dalam barisan umat islam.

Kami bukan benalu dalam mazhab Syafii, bukan sekedar hanya mengaku - ngaku sebagai pengikut Imam Syafii, tetapi berusaha mempelajari mazhab Syafii dari ulama yang otoritatif dalam mazhab Syafii yang sanad keilmuannya sampai ke imam Syafii.

Bukan hanya sekedar comot sana sini pendapat imam Syafii dan ulama Syafiiyah, jika sesuai dengan hawa nafsu dipakai, jika tidak sesuai dengan hawa nafsu diinjak injak, kemudian dikatakan bidah dan syirik, lalu dibenturkan pendapat imam Syafii dengan pengikut mazhab Syafii, kami bukan seperti itu.

Jika ada perbedaan antara imam Syafii dan muridnya dalam satu permasalahan, ulama kami tidak pernah menyalahkan salah satu dari keduanya, apalagi menyematkan kata bid'ah dan syirik, karena perbedaannya masih dalam koridor ijtidahiyah serta tidak keluar dari Al Quran dan sunnah.

Jauh berbeda dengan kelompok sebelah, mengaku mengikuti imam Syafii tetapi kerja mereka membenturkan pendapat imam Syafii dengan umat islam.

Jika ada pendapat imam Syafii sesuai dengan selera mereka, mereka gunakan untuk menjatuhkan orang yang tidak sepaham dengan mereka, dan dengan nama besar imam syafii mereka gunakan untuk merendahkan lawannya.

Disisi lain pendapat imam Syafii mereka injak - injak, serta mereka masukkan imam Syafii ke dalam barisan pelaku bid'ah, karena tidak sesuai dengan manhaj mereka, sebagai contoh imam Syafii melakukan Qunut subuh.

Perilaku seperti ini bagaikan benalu, dimana pun mereka berada akan mengganggu kenyamanan dan persatuan umat, karena pengikut mazhab Syafii atau mazhab hanafi, maliki dan hanbali yang tulen asli tidak akan ridho dengan perilaku seperti ini. 

Maka wajar mereka disebut benalu dalam mazhab Syafii, karena dapat merusak keindahan dan kemapanan mazhab syafii dari dalam.

Sehingga menghilangkan kepercayaan umat kepada ulama serta merendahkan ulama itu sendiri, disebabkan dibentur - benturkan antara satu ulama dengan yang lainnya.

Sifat benalu adalah menumpang, menguasai, mengganggu dan merusak inangnya, sampai mematikan pohon tempatnya hidup.

Benalu tidak akan bisa hidup berdiri sendiri, harus menumpang kepada yang lain, dan sifat menumpang benalu adalah menguasai dan merusak, begitulah agaknya gaya dan karakter kelompok sebelah.

Ingin eksis dan besar, mereka mengatasnamakan ahlus sunnah wal jamaah, pada hakikatnya mereka tidak mencerminkan ahlus sunnah wal jamaah itu sendiri.

Jika sifat benalu masuk dalam barisan ahlus sunnah wal jamaah maka akan merusak barisan ahlus sunnah wal jamaah.

Oleh sebab itu, umat islam harus cerdas, jika ada satu kelompok yang suka membenturkan pendapat imam Syafii dengan pengikut imam Syafii maka ketahuilah mereka itu benalu.

Dalu - dalu, 28 November 2021

Yuk Umroh 2022 yang minat hubungi kami.

Sumber FB Ustadz : Abee Syareefa

28 Oktober 2021· 

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Kelompok Sebelah itu Benalu - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan Ilmu, Taufiq dan Hidayah-Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ®