Nabi SAW Minum Susu
Salah satu minuman favorit Nabi SAW adalah susu. Kita menemukan banyak sekali riwayat terkait Nabi SAW minum susu atau memerintahkan orang minum susu.
1. Penggembala Kambing
Sejak kanak-kanak Nabi SAW sudah bekerja sebagai penggembala kambing. Umumnya kambing dipelihara selain untuk dimakan dagingnya, juga diminum susunya.
Susu kambing sudah jadi minuman keseharian Nabi SAW sejak masih kecil. Karena memang nutrisi yang tersedia saat itu adalah susu kambing.
Agak beda dengan kita zaman sekarang yang tidak lagi hidup bersama ternak. Kalau pun kita minum susu, susunya produksi pabrik yang kebanyakannya jadi bukan susu asli perahan dsri kambing.
2. Sebelum Isra' Mi'raj
Ada sebuah riwayat yang menceritakan bahwa Nabi SAW itu ditawarkan pilihan susu atau khamar. Dan Nabi SAW memilih susu.
Bisa dibilang bahwa minuman sebelum Isra' Mi'raj adalah susu.
3. Sungai Susu
Al-Quran menceritakan bahwa di surga itu ada sungai yang airnya berupa susu.
مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ ۖ فِيهَا أَنْهَارٌ مِنْ مَاءٍ غَيْرِ آسِنٍ وَأَنْهَارٌ مِنْ لَبَنٍ لَمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُ
(Apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya. (QS. Muhammad : 15)
4. Ayat Qur'an Tentang Susu Hewan
Di dalam Al-Quran kita temukan ayat yang secara khusus mengarahkan kita untuk memperhatikan Suud pada hewan sebagai sumber nutrisi.
وَإِنَّ لَكُمْ فِي الْأَنْعَامِ لَعِبْرَةً ۖ نُسْقِيكُمْ مِمَّا فِي بُطُونِهَا وَلَكُمْ فِيهَا مَنَافِعُ كَثِيرَةٌ وَمِنْهَا تَأْكُلُونَ
Dan sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, benar-benar terdapat pelajaran yang penting bagi kamu, Kami memberi minum kamu dari air susu yang ada dalam perutnya, dan (juga) pada binatang-binatang ternak itu terdapat faedah yang banyak untuk kamu, dan sebagian daripadanya kamu makan, (QS. Al-Mukminun : 21)
oOo
Namun meskipun demikian, ada juga hadits terkait bagaimana cara Nabi SAW minum susu.
Ternyata cara minumnya unik, yaitu minumnya bersama-sama dengan banyak orang dan minumnya langsung dihirup dari baskom bergantian.
Terjadilah percampuran air liur dengan sesama yang ikut minum.
Dan parahnya lagi, yang ikut minum itu juga ada orang kafir.
Kalau nggak percaya coba baca hadits Shahih Bukhari beriku ini.
عَنْ أنَسِ بْنِ مالِكٍ ﵁: أنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ أُتِيَ بِلَبَنٍ قَدْ شِيبَ بِماءٍ، وعَنْ يَمِينِهِ أعْرابِيٌّ، وعَنْ شِمالِهِ أبُو بَكْرٍ، فَشَرِبَ ثُمَّ أعْطى الأعْرابِيَّ، وقالَ: «الأيْمَنَ فالأيْمَنَ»
Dari Anas bin Malik ra. bahwa Rasulullah SAW diberikan susu lalu beliau meminumnya sebagian, lalu disodorkan sisanya itu kepada a`rabi (kafir) yang ada di sebelah kanannya dan dia meminumnya, lalu disodorkan kepada Abu Bakar dan beliau pun meminumnya (dari wadah yang sama) lalu beliau berkata, `Ke kanan dan ke kanan`. (HR Bukhari)
oOo
Apakah Kita Wajib Minum Susu?
Secara fakta memang benar sekali bahwa Nabi SAW minum susu dalam berbagai kesempatan. Namun ketika fakta kenabian itu dikaitkan dengan kehidupan saat ini, bagaimana ketentuannya?
Ada banyak pertanyaan bermunculan, di antaranya :
1. Apakah minum susu jadi sebuah kewajiban buat kita sebagai muslim?
2. Berdosakan kita kalau tidak suka minum susu? Apakah kita dianggap telah tersesat, bid'ah dan Jahiliyah kalau tidak doyan minum susu?
3. Anggaplah ada orang yang bilang bahw kita wajib minum susu sebagaimana kebiasaan Nabi SAW.
Pertanyaannya : haruskah susu asli yang diperah langsung dari kambingnya? Atau boleh kah susunya diganti dengan susu bubuk buatan pabrik dengan aneka pilihan rasa? Rasa vanila, duren, moka, dst.
4. Dan apakah minum susunya harus ramai-ramai bersama dengan orang kafir, menyeruput susu dari situ baskom yang sama secara bergantian?
Coba dipikir-pikir lagi sambil makan singkong goreng. Bukan apa-apa, tapi asal tahu aja bahwa kalau pun kita minum susu, kejadiannya sebatas ketika masih kecil.
Begitu kita mulai tumbuh besar, ternyata susu sudah tidak cocok lagi buat perut orang kita kebanyakan.
Contohnya kasus anak saya yang waktu itu mulai menginjak usia 4-5 tahun. Dia menderita kasus pencernaan, selalu diare. Saya ajak ke dokter spesialis anak dan ditangani oleh pak dokter yang amat senior.
Setelah cek sana cek sini, pak dokter tersenyum ke saya sambil bilang dengan santai : Coba susunya dikurangi. Soalnya perut orang kita beda strukturnya dengan perut orang bule atau orang sana. Mereka biasa minum susu sampai tua. Tapi buat bangsa kita, susu agak bermasalah dengan perut kita.
Oh, pantas banyak yang bermasalah dengan perut gara-gara minum susu.
Nah kalau sudah begini, apakah minum susu itu bagian dari syariat Islam yang wajib dikerjakan?
Sumber FB Ustadz : Ahmad Sarwat
Kajian Favorit · 27 Oktober 2021·