ULASAN TERAKHIR TENTANG AL-BUKHARI
[Sudah tidak ada lagi yang akan ditanggapi]
1. Setelah saya mampu menukilkan ucapan jelas dan gamblang yang mampu memutus perselisihan dari Imam Ibn Katsir yang menyebut al-Bukhari meyakini pelafazhan al-Qur'an adalah makhluk, kawan Salafi Wahabi itu bilang sighot yang disampaikan Ibn Katsir adalah sighot tamridh yang menunjukkan lemah. Jurus maut yang muncul karena tidak punya jawaban lain. Kalimat "manqul" tidak selalu bermakna menunjukkan lemah, karena kisah al-Bukhari sudah sangat masyhur. Yang biasa membaca kitab pasti paham. Selain juga faham Ibn Katsir terhadap ucapan al-Bukhari juga sejalan dengan faham beberapa nama ulama' dan beliau sedang menjelaskan hal yang sangat urgen.
2. Kawan Salafi Wahabi itu juga tidak berani menyebut Imam Ibn Katsir berdusta. Padahal jelas-jelas ucapan Imam Ibn Katsir itu menjawab musykil besar dia yang dia sangka berdusta.
3. Pertanyaan-pertanyaan saya mengapa al-Bukhari dimusuhi jika yang diyakini sama kawan tadi tidak pernah mau menjawabnya. Dia hanya mengulang-ulang bahwa al-Bukhari orang yang cerdas karena mampu membedakan antara "lafzh bil Qur'an makhluk" dengan ucapan "Perbuatan kita adalah makhluk". Tapi tak satupun nukilan dari ulama' yang mengatakan beda atau setidaknya menunjukkan perbedaannya. Padahal saya telah mampu menunjukkan beberapa nama ulama' yang mengatakan sama secara esensi. Mungkin dia merasa lebih alim dari ulama' atau malu mengakui. Dia juga tidak sadar bahwa narasi yang pertama adalah yang bikin gaduh dunia persilatan dan dibenci oleh guru al-Bukhari dan Imam Ahmad. Dan al-Bukhari menghindari narasi itu serta memilih narasi yang tidak kontroversial atau debatle.
4. Memang al-Bukhari tidak pernah mengatakan "Lafzhi bil Qur'an makhluk". Status saya sebelumnya juga tidak mengatakan demikian. Tapi tuduhan dusta sudah dilayangkan. Coba cek lagi. Saya mengatakan bahwa al-Bukhari meyakini pelafazhan al-Qur'an adalah makhluk dan pernyataan saya sejalan dengan Imam Tajuddin as-Subki, Imam Ibn Katsir, Syaikh Abdul Fattah Abu Ghuddah dan lain-lain yang memahami ucapan al-Bukhari.
Wassalam.
Sumber FB Ustadz : Hidayat Nur
15 September 2021