LAGU SYIRIK?
"Wahai Madinah
Wahai Madinah
Wahai pelipur laraku,
Aku merindukanmu
Cinta telah mendekatkan kita"
Bait di atas adalah makna syair "Ya Thaibah" yang dulu pernah dipopulerkan oleh Sulis. Ia adalah syair yang berisi tentang kerinduan seorang muslim terhadap kota Madinah, tempat di mana Nabi Muhammad dimakamkan. Selengkapnya lagu tersebut bercerita tentang orang yang terharu menangis ketika berziarah ke dua kota suci. Ini perasaan yang sangat wajar dan merupakan tanda keimanan.
Ada yang bilang bahwa itu adalah lagu syirik, tapi siapa pun akan keheranan dengan kesimpulan ini. Tentu saja dalam syair itu tidak ada syiriknya sama sekali. Masak menampakkan kerinduan pada kota Madinah dibilang syirik? Masak orang bilang "Wahai Madinah" lantas dianggap menyeru pada sesembahan selain Allah? Siapa pula yang menyembah kota Madinah? Tidak perlu saya kutip dalil untuk ini, sebab masalahnya bukan pada dalil tapi pada akal sehat.
Saya penasaran bagaimana pikiran orang yang dengan anehnya menganggap syair tersebut syirik ketika mendengar lagu Padamu Negeri, mungkin jiwa tukang vonisnya langsung meronta-ronta. Lihat saja:
"Padamu negeri kami berjanji
Padamu negeri kami berbakti
Padamu negeri kami mengabdi
Bagimu negeri jiwa raga kami"
Wah jangan-jangan yang menyanyikannya dianggap menyembah Indonesia? Hehe.. Sungguh terlalu... kata Bang Haji.
Sumber FB Ustadz : Abdul Wahab Ahmad
18 September 2021