KEDENGKIAN PENGANUT WAHABI TERHADAP IMAM NAWAWI
Tahun 2015 lalu, dunia Islam diguncang oleh berita pengeboman makam Imam Nawawi, ulama terkemuka mazhab Syafii pada abad ke-7 yang terletak di kota Nawa, Suriah. Kantor berita lokal wilayah Nawa merilis video berdurasi 01:03 menit yang menayangkan puing-puing makam Imam Nawawi pasca diledakkan oleh gerombolan pengikut aliran Wahabi. Kaum muslimin seluruh dunia tersentak dengan berita ini. Mereka merasa sedih, marah dan geram lantaran tokoh ulama' besar, ahli hadits, ahli fiqih pentarjih Madzhab Syafi'i, dizalimi sedemikian rupa.
Sebelum peledakan makam Imam Nawawi tsb, kelompok sekte Wahabi ini juga meledakkan makam seorang sahabat Nabi SAW, Ammar bin Yaser, yang juga terletak di Suriah. Sebagaimana kebiasaan mereka, setelah meledakkan situs2 bersejarah umat Islam, mereka tertawa terbahak-bahak sembari meneriakkan kalimat takbir.
Sikap Wahabi terhadap Imam Nawawi sedari dulu memang nyeleneh. Mereka mengakui Imam Nawawi sebagai salah seorang ulama mujaddid dalam Mazhab Syafii sehingga mereka mempelajari kitab-kitabnya, akan tetapi mereka tidak mau mengambil pendapat-pendapat Imam Nawawi yang tidak sejalan dengan pemikiran mereka. Wahabi sangat biadab terhadap Imam Nawawi. Sekalipun mereka mengambil ilmu Imam Nawawi, lisan mereka tetap mencaci sang imam, seolah belliau tokoh yang sesat.
Kebencian Wahabi terhadap Imam Nawawi muncul lantaran banyak sekali fatwa beliau yang membuat mereka geram. Fatwa-fatwa beliau yang menegaskan kesesatan akidah Wahabi dipakai sebagai rujukan oleh para ulama Aswaja di seluruh dunia.
BERIKUT FATWA2 IMAM NAWAWI YANG MENAMPAR MUKA WAHABI :
1. Imam Nawawi mengatakan bahwa qunut subuh adalah sunnah mu'akkadah, dan dianjurkan sujud sahwi bagi yg lupa membacanya. Hadits dari sahabat Anas yg menjelaskan bahwa Nabi qunut subuh hingga akhir hayat pun, juga dinyatakan sahih oleh Imam Nawawi.
( Al adzkar, Imam Nawawi. hal. 57 )
2. Imam Nawawi mengatakan, bahwa bid'ah adalah sebutan untuk hal2 yang tidak ada di jaman Nabi, namun ada yg hasanah dan ada yg dholalah. Hal baru yg tidak berisi perbuatan yg dilarang oleh syariah, itulah bid'ah hasanah. Sedang hal baru yg didalamnya berisi perbuatan terlarang, itulah bid'ah yg dholalah / qobihah.
( Tahdzibul Asma' Wallughat, Imam Nawawi. jilid 3 hal. 22 )
3. Imam Nawawi mengatakan, bahwa hadits "kullu bid'atin dholalah..." tidak bisa dipahami secara pukul rata bahwa semua bid'ah itu sesat, karena ada hadits lain yg menjadi pengecualian terhadap hadits tersebut, yaitu hadits nabi di Sahih Muslim yg berbunyi "man sanna fil islami sunnatan hasanatan....". Yang artinya adalah anjuran dari Nabi agar umat Islam gemar menghidupkan tradisi2 baik dalam Islam.
( Syarah Sahih Muslim, Imam Nawawi. Jilid 16 Hal. 226 )
4. Imam Nawawi mengatakan, bahwa walaupun niat Sholat tempatnya di dalam hati, namun disunnahkan untuk melafalkannya terlebih dahulu lewat lisan, dengan tujuan membimbing dan menuntun hati agar totalitas terfokus pada sholat dan melupakan hal2 lain. Hal itu juga berlaku untuk ibadah lain seperti wudhu'.
( Al-majmu' syarah Al-muhadzab, Imam Nawawi. Jilid 6 Hal. 302 )
5. Imam Nawawi mengatakan, bahwa hadits tentang budak wanita yg ditanyai oleh Nabi tentang dimana Allah, lalu dia menjawab "di langit", tidak bisa dipahami bahwa Allah bersemayam di langit, tapi pertanyaan itu hanyalah sekedar cara Nabi mengetes, apakah si budak jariyah itu masih menyembah patung2 di sekitar ka'bah atau tidak. Karena sejatinya, Langit hanyalah qiblat doa, sebagaimana ka'bah adalah kiblatnya orang sholat.
( Syarah Sahih Muslim, Imam Nawawi. Jilid 5 Hal. 33 )
Berbagai cara dilakukan oleh Wahabi untuk meruntuhkan fatwa2 diatas, serta bagaimana menjatuhkan kualitas seorang Imam Nawawi. Namun tetap saja, Al-hafidz Imam Nawawi menjadi rujukan umat Islam seluruh dunia. Kitab2 karya belliau dipelajari hingga kini. Upaya Wahabi mempromosikan nama Albani tak juga berhasil, karena secara de jure dan de facto, si Albani tidak ada seujung kuku bila dibandingkan dengan kealiman Al-hafidz Imam Nawawi.
Cara brutal pun dilakukan oleh mereka dengan meledakkan bom di makam sang Imam. Tapi, Imam Nawawi tetaplah tokoh besar, ahli hadits dan pakar fiqih serta pentarjih utama Madzhab Imam Syafi'i....
Sumber FB : Dakwah Buya Arrazy Hasyim
18 September 2021