Generasi Qur'an Yang Unik
Sayyid Quthub dalam Ma'alim fith-Thariq menulis sub judul : جيل القرٱن الفريد. Generasi Quran yang unik. Maksudnya adalah generasi shahabat.
Namun hari ini 14 abad kemudian kita ketemu lagi dengan generasi Qur'an yang 'unik'. Tapi maksudnya jelas bukan para shahabat.
Maksudnya adalah generasi muda Islam yang mengaku sangat Qurani, membela Qur'an, bahkan bertekad menjadikan Qur'an sebagai 'dustur' atau undang-undang, namun lucunya mereka tidak tahu apa-apa tentang Al-Quran.
Al-Quran yang mereka tahu sebatas hanya urusan bacaan dan hafalan, sehingga mereka yang pintar baca bahkan hafal, diberi penghargaan luar biasa.
Tapi bagaimana mengenal dan memahami Al-Quran sebagai petunjuk samawi, mereka sama sekali nge-blank.
Mereka mengira diri mereka lahir di masa kenabian. Padahal sudah lewar 14 abad yang lampau, dimana situasi kondisi sudah tidak lagi seperti di masa kenabian.
Zaman selalu berubah secara cepat dan dinamis, akhirnya muncul sekat besar yang menghalangi kita dengan Al-Quran.
Secara fisik, mushaf memang tidak pernah berhenti kita cetak. Namun bagaimana memahami isinya, itu perkara lain lagi.
Ayat Qur'an memang lafazh yang mudah disenandungkan bahkan ringan untuk dihafal, namun bagaimana menggali hukum yang terkandung di dalamnya, kita butuh metodologi khusus.
Dan untuk bisa memahami dan mendapatkan manfaat dari Al-Quran, wujudnya adalah serangkaian ilmu yang menjadikan Al-Quran sebagai objek pembahasan.
Sayangnya, justru serangkaian ilmu itu justru hilang dari tangan kita. Tinggal tulisan yang masih kita lafzahkan bahkan kita hafal. Sayangnya apa isinya malah kita tidak kenal.
oOo
Tugas para ulama adalah menyiapkan kunci untuk membuka isi Al-Quran. Dan sepanjang sejarah, ilmu-Ilmu itu satu per satu telah ditemukan. Jumlahnya ternyata banyak sekali.
Az-Zarkasyi di abad VIII dalam Al-Burhan menguraikan 47 cabang. Sedangkan As-Suyuthi di abad X dalam Al-Itqan menguraikan 80 cabang. Dan cabang-cabang Ilmu Al-Quran itu pun terus bertambah hingga hari ini.
Sayangnya perkembangannya sempat terhambat di tangan mereka yang kurang ilmu. Khususnya di zaman kita. Mereka berusaha mengaburkan jejak keilmuan Al-Quran dan hanya menyajibkan Al-Quran sebatas tilawah dan tahfizh saja.
Akhirnya lahir generasi Qur'an yang saya bilang 'unik'. Unik karena mengaku sebagai generasi Qur'an, tapi tidak paham isi dan kandungan Al-Quran. Tentu saja ini unik sekali.
oOo
Maka gap inilah yang coba kita tautkan kembali, biar kita tidak menjadi generasi Qur'an yang 'unik' dalam arti aneh. Tapi jadi generasi Qur'an yang baik dalam artinya menguasai Al-Quran lewat cabang-cabang ilmunya.
Di Sekolah Fiqih Live tema tentang Ilmu Al-Quran dan Tafsir sudah kita bahas dalam 4 semester. Diktat kuliahnya pun sudah diterbitkan jadi buku.
Jumlahnya dua jilid. Bisa diintip daftar isinya disini rumahfiqih.com/buku/1/31
Untuk mendapatkan buku ini silahkan hubungi Ustadz Lukman 085-341-771-661
Sumber FB Ustadz : Ahmad Sarwat
15 September 2021 ·