🌹 TRADISI MEMBALIK TELAPAK TANGAN SAAT DOA TOLAK BALAK
Video ada di Youtube: https://youtu.be/HlKHFPh8nW4
Ketika saya mengkritik seseorang, bukan berarti saya tidak hormat pada orang yang saya kritik. Saya tidak menyebutkan nama juga untuk menunjukkan rasa hormat saya pada beliau.
Di dalam dunia ilmu, kritik mengkritik itu sudah biasa. Dan, saya tidak akan mengkritik sesuatu kecuali sesuatu itu sangat perlu untuk dikritik! Misalnya, berkaitan dengan sah dan tidaknya suatu ibadah. Atau, sesuatu yang ada dalilnya tapi disebut tidak ada dalilnya. Atau, sesuatu yang disalahpahami sehingga saya merasa perlu menjelaskan semampu saya supaya tidak semakin banyak orang yang salah paham.
Dan, saya sendiri pun sangat terbuka untuk dikritik. Silahkan!
Astaghfirullah. Lagi dan lagi. Ustadz itu pernah salah fatal karena sebut rukun wudlu' hanya dua. Padahal 4 rukun wudlu' sangat jelas ada di dalam ayat Al Qur'an. Dan tidak ada satu ulama' pun sejak dulu sampai sekarang yang menyebut bahwa rukun wudlu hanya 2. Terus, darimana ustadz itu menyimpulkan bahwa rukun wudlu hanya 2? Ini aneh. Sangat aneh. Seorang ustadz menyimpulkan hukum fikih tapi hal itu tidak pernah ada di satu pun kitab-kitab fikih. Apa mungkin seorang yang dijuluki ustadz tidak pernah belajar fikih? Bab wudlu' itu ada di bagian awal dalam ilmu fikih. Ok, mungkin dia khilaf, atau lupa. Tapi, kok separah itu?
Salah dalam rukun wudlu, bisa menyebabkan wudlu' tidak sah. Jika wudlu' sudah tidak sah maka sholat pun tidak sah. Jangan main-main dalam masalah rukun wudlu'!
❎ Sekarang ada lagi video ustadz yang sama berani mengkritik tradisi kiai-kiai dan tradisi orang-orang Indonesia yang membalik kedua telapak tangan saat berdoa supaya terhindar dari musibah.
Ustadz itu berkata dengan penuh percaya diri dan penuh keyakinan:
"...Saya gak tahu kenapa balik telapak tangan itu. Gitu kan. Katanya karena ada doa di situ minta agar dijauhkan dari keburukan. TIDAK PERNAH ADA RIWAYAT MENJELASKAN NABI SAW MEMBALIK TELAPAK TANGAN PADA SAAT BERDOA. Yang ada adalah beliau mengangkat tangan, Ya! Gitu kan. Beliau pernah berdoa tidak mengangkat tangan, ya. Bahkan beliau pernah mengangkat tangan sangat tinggi sampai kelihatan ketiak beliau SAW. Itu memang ada. Hadits-hadits shahih semuanya. TAPI, KALAU DIBALIK TELAPAK TANGAN GAK ADA! INI ANEH-ANEH GITU. JADI TIDAK BOLEH DIBUAT! JADI TIDAK PERNAH ADA SUNNAHNYA YA!"
✅ SANGGAHAN:
Dulu saya heran saat ustadz itu sebut rukun wudlu' hanya 2. Karena belum pernah ada satu kitab fikih pun yang menjelaskan seperti itu. Sekarang, saya semakin heran saat menonton video berisi ustadz itu sedang mengkritik tradisi membalik telapak tangan saat berdoa supaya terhindar dari musibah. Kenapa saya heran? Karena dia sebut tradisi ini tidak ada dalilnya. Padahal:
1. Dalil membalik telapak tangan adalah HADITS SHAHIH
2. Hadits shahih ini tercatat di berbagai kitab hadits dan fikih. Apakah ustadz yang pede dan penuh keyakinan dalam berfatwa itu tidak pernah membuka kitab fikih dan kitab hadits?
3. BAHKAN! DHadits Shahih ini tertulis di kitab hadits yang tipis yaitu Bulughul Maram. Apakah kitab hadits setipis ini belum pernah dia baca? Atau dia tidak paham maksudnya? Atau dia lupa? Atau bagaimana?
Cek kitab Bulughul Maram nomor hadits 521:
وَعَنْ أَنَسٍ - رضي الله عنه: أَنَّ النَّبِيَّ - صلى الله عليه وسلم - اسْتَسْقَى فَأَشَارَ بِظَهْرِ كَفَّيْهِ إِلَى السَّمَاءِ. أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ
"Dari Anas RA sesungguhnya Nabi SAW doa istisqa (minta hujan) dan dia menjadikan posisi punggung kedua telapak tangannya ke (arah) langit"
4. Dalil ini pun ada di SHAHIH MUSLIM. Bagaimana mungkin, seorang ustadz yang tidak menguasai kitab SHAHIH MUSLIM berani berfatwa dan mudah menuduh : INI TIDAK ADA DALILNYA!
Cek kitab Shahih Muslim, Juz 2 nomor hadits 895
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، «أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَسْقَى، فَأَشَارَ بِظَهْرِ كَفَّيْهِ إِلَى السَّمَاءِ
"Dari Anas bin Malik, sesungguhnya Nabi SAW berdoa istisqa (minta hujan) dan dia menjadikan posisi punggung kedua telapak tangannya ke (arah) langit"
Bahkan, Imam Nawawi dalam kitabnya Syarhu Muslim berkata:
قَالَ جَمَاعَةٌ مِنْ أَصْحَابِنَا وَغَيْرُهُمْ السُّنَّةُ فِي كُلِّ دُعَاءٍ لِرَفْعِ بَلَاءٍ كَالْقَحْطِ وَنَحْوِهِ أَنْ يَرْفَعَ يَدَيْهِ وَيَجْعَلَ ظَهْرَ كَفَّيْهِ إِلَى السَّمَاءِ
"Sekelompok dari sahabat kami dan selain mereka berkata "Yang sunnah di dalam setiap berdoa untuk TERANGKATNYA MUSIBAH seperti KEMARAU atau semisalnya untuk mengangkat kedua tangannya dan menjadikan PUNGGUNG KEDUA TELAPAK TANGAN ke arah langit"
Saya cek dan mendapatkan lafadz hadits ini tercatat di sekitar 164 tempat di dalam berbagai kitab hadits dan fikih.
ASTAGHFIRULLAH...!!! HADITSNYA SHAHIH, DAN TERCATAT DI BERBAGAI KITAB FIKIH DAN HADITS TAPI DIBILANG TIDAK ADA DALILNYA?
Maka, kesimpulan dari postingan ini adalah:
❎ SALAH jika menyebut bahwa : MEMBOLAK-BALIK TANGAN SAAT DOA GAK PERNAH ADA DALILNYA.
✅ YANG BENAR adalah : USTADZ ITU MUNGKIN GAK PERNAH MEMBOLAK-BALIK LEMBARAN KITAB-KITAB KARYA ULAMA' BESAR ISLAM. 🤣😁🙏
Sumber FB : Saiful Anwar
13 Juli 2021·