Ta'thil al-Masajid
Akhir-akhir ini istilah ta'thil al-masajid (تعطيل المساجد) ramai dibicarakan kawan-kawan pecinta masjid yang tidak rela bila ada masjid yang ditutup. Ada banyak kutipan yang ditampilkan yang intinya menyatakan keharamannya.
Tapi apa itu ta'thil al-masajid (تعطيل المساجد)? Di sini kita harus jeli. Kata تعطيل berasal dari kata عطل yang artinya menelantarkan. Yang namanya menelantarkan adalah membiarkannya sama sekali. Dari akar kata yang sama muncul istilah عطلة yang artinya libur bekerja. Yang namanya libur tentu tidak ada pekerjaan sama sekali. Jadi ta'thil al-masajid artinya menelantarkan masjid-masjid atau membiarkannya libur kosong tanpa kegiatan sama sekali.
Dengan demikian bila misalnya ada masjid yang ditutup untuk umum tetapi masih ada takmir yang mengumandangkan adzan lalu shalat berjamaah, meskipun dengan satu dua orang, artinya masih belum ta'thil. Dengan kata lain masjidnya masih digunakan, hanya saja secara terbatas.
Dugaan saya tak ada masjid di daerah mayoritas muslim yang di-ta'thil dalam kondisi apa pun sebab para takmir masjid yang seumur hidupnya selalu memikirkan masjid tak mungkin rela membiarkan masjidnya kosong terbengkalai. Bahkan di daerah yang paling bandel sekali pun di mana penduduknya jarang mau ke masjid, para takmir biasanya tetap adzan menjaga waktu dan shalat di sana meskipun sendirian.
Sumber FB Ustadz : Abdul Wahab Ahmad
10 Juli 2021