Ribath Nouraniyah, Rumah Aswajanya Buya Arrazy Hasyim
Ribath Nouraniyah adalah lembaga keilmuan yang konsentrasi pada ilmu akidah/kalam, dzikir, dan tasawuf. Didirikan dan dibina oleh Buya Arrazy Hasyim yang berada di Ciputat, tidak jauh dari kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam proses kajiannya menggunakan kitab turats dengan bahasa pengantar yaitu bahasa Arab dan Indonesia.
Ribath ini juga terbuka untuk umum. Beberapa mahasiswa juga ada yang mukim di Ribath Nouraniyah agar bisa belajar secara rutin ke Buya Arrazy Hasyim. Untuk masyarakat yang punya halangan jarak dan kesibukan, maka bisa ikut kajian lewat media seperti akun youtube Ribath Nouraniyah dan telegramnya.
Buya Arrazy Hasyim, Da’i muda kelahiran Koto Tangah, Payakumbuh, Sumatera Barat, 21 April 1986, murid langsung KH Mustafa Ali Ya’kub alumni Pondok Pesantren Tebuireng Jombang kini aktif berdakwah ala Aswaja seperti pemikiran umumnya warga Nadhlatul Ulama dan Muhammadiyah serta masyarakat Indonesia lainnya.
Garis keilmuan, Buya Arrazy juga memiliki sanad kepada ulama besar asal Suriah, Dr Taufik Ramadhan Al Buthi, putra kandung Syaikh Ramadhan Al Buthi Rahimahullah. Ulama Suriah yang juga menjadi guru tokoh-tokoh agama Indonesia. Dr Taufiq Ramadhan al-Buthi, adalah Ketua Ikatan Ulama Suriah saat ini.
Pada tahun 2006-2008 ia mengikuti Daurah at-Tatsqif yang diadakan oleh Islamic Zentrum pada setiap pertengahan tahun. Pada masa ini, ia bersentuhan dengan pemikiran ulama Suriah, India, dan Kuwait, terutama Syaikh Prof DR Muhammad Hasan Hito, Prof DR Taufiq Ramadhan Al-Buthi, DR. Badi Sayyid al-Lahham, DR. Ayman as-Syawwa, DR. Khaja Muhammad Syarif, dan Hamd Sinan.
Pada tahun 2009-2011 ia menyelesaikan Magister di SPs UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan konsentrasi teologi yang disertai penelitian filologis terhadap manuskrip Nusantara. Penelitiannya adalah tentang Teologi Ulama Tasawuf Nusantara. Setelah itu, pada tahun 2012-2017, ia menyelesaikan Doktoralnya di lembaga yang sama, dengan penelitian yang lebih difokuskan kepada teologi Salafi.
Pernah menjadi peneliti manuskrip dan Arab Advisor di jurnal Studia Islamia pada tahun 2011, PPIM UIN. Ia juga pernah menjadi Project Manager pada program Cordova Institue (2014-2015), divisi Capacity Building dai yang dikelola oleh Dompet Dhuafa untuk pengiriman dai dalam dan luar negeri.
Kajian Ustadz Arrazy kini menyebar di berbagai platform media sosial. Pemahamannya beririsan dengan ulama seperti KH Baha’uddin Nursalim, Prof Quraisy Sihab, Buya Syafi’i Ma’arif, mengetahui perbandingan madzhab, tidak tekstualis dan saklek sebagaimana kaum lainnya.
Daerah Minangkabau terkenal dengan kultur keislaman yang kental. Mereka juga menjunjung tinggi falsafah “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah.” Pemikiran Arrazy Hasyim ialah kebolehan mempejalari agama dimulai dari ma’rifat, tarekat, hakikat, dan syari’at, setelah sebelumnya kita diajari segala sesuatu bermula dari syari’at dulu.
Ia beralasan kesibukan dan beban kerja di zaman modern membuat kita kesulitan meluangkan banyak waktu untuk duduk, diam, berwirid, semisal Syaikh Abdul Qadir Jailani yang mampu beribadah ritual dari ‘Isya tanpa henti hingga subuh hari. Kajian bisa dilakukan via online.
Saat ini Ribath Nouraniyah hadir lewat youtube dan telegram. Di sana memuat informasi kajian, file video, audio dan PDF kegiatan Buya Arrazy. Pertanyaan dan lain sebagainya bisa diajukan ke admin via ribathnouraniyyah@gmail.com. Arrazy sudah menulis beberapa buku, antara lain Teologi Muslim Puritan: Genealogi dan Ajaran Salafi dan Akidah Salaf Imam Al-Tahawi. Kedua buku ini dapat dibeli lewat online.
Sumber Web : https://www.tebuireng.co/ribath-nouraniyah-rumah-aswajanya-buya-arrazy-hasyim (17 Juni 2021)