Logika Waow Taymiyyun
Mereka mencari-cari pembenaran atas statemen Ibnu Taimiah, bahwa salaf tak mengitsbat jism juga tak menafikan jism. Ada yang bertindak konyol dengan menyebut photon sebagai bukan jism (padahal ini salah), kemudian mengambil kesimpulan bahwa menafikan jism dari Allah berarti mentasybih Allah dengan makhluk karena photon makhluk pun tak berjism (sekali lagi ini kesalahan fatal).
Tapi, mari kita coba sederhanakan statemen IT ini, supaya terlihat lebih mudah dipahami seberapa konyolnya logika yang dibangun.
Kita ambil contoh sapi, pohon, raksasa, dan bulan. Kesemuanya adalah jism, dan tak ada yang meragukan akan kejisimannya. Kita bisa aplikasikan pada statemen IT.
Ketika ada orang menyembah sapi, lantas umat Islam berkata: Tuhan bukan sapi!
Tapi karena sapi juga jism, logika IT otomatis berkata: Kita tak menafikan sapi dari Allah dan tak mengitsbatnya.
Ketika kaum pagan menyembah pohon, umat Islam mengatakan: Tuhan bukan pohon!
Tapi karena pohon juga jism, logika IT otomatis berkata: Kita tak menafikan pohon dari Allah dan tak mengitsbatnya.
Ketika kaum musyabbihah menganggap tuhannya adalah raksasa, umat Ahlussunnah berkata: Tuhan bukan raksasa!
Tapi karena raksasa juga jism, logika IT otomatis berkata: Kita tak menafikan raksasa dari Allah dan tak mengitsbatnya.
Ketika kaum pagan menyembah rembulan, umat Islam berkata: Tuhan bukan rembulan!
Tapi karena bulan pun jism juga, logika IT otomatis berkata: Kita tak menafikan bulan dari Allah dan tak mengitsbatnya.
Semua benda di alam semesta ini kira-kira bisa dijadikan contoh untuk mengaplikasikan logika IT. Saat itu kita tahu, betapa konyolnya logika absurd yang dibela-bela Taymiyyun kini, bahkan dengan bangga secara konyol menganggap photon tak berjism menurut fisika.
Memang hidayah hanya milik Allah SWT semata.
Sumber FB Ustadz : Muhammad Nora Burhanuddin
26 Juni 2021