*✅. I'TIKAF UNTUK MENDAPATKAN LAILATUL QADR*
_Ustadz, untuk mendapatkan lailatul Qadr apakah harus iktikaf di Masjid ? Bagaimana dengan yang melakukan amalan di rumah ?_
✔️Jawaban
*Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq*
Ulama sepakat akan kesunnahan menghidupkan malam dari bulan Ramadhan dengan ibadah seperti shalat, dzikir, membaca al Qur’an dan lainnya guna untuk mendapatkan lailatul Qadr.[1] Hal ini berdasarkan hadits :
*مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ*
“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari)
Dan juga dalil dari amalan dari Nabi shalallahu’alaihi wassalam yang melakukan I’tikaf guna mendapatkan malam kemuliaan tersebut.
_*Lalu apakah harus dengan I’tikaf supaya mendapatkan lailatul Qadar ?*_
Tidak, tidak ada satupun ulama yang mensyaratkan hal demikian. Setiap muslim yang melakukan ketaatan di malam Qadar akan mendapatkannya sesuai dengan nilai ibadah masing-masing.
I’tikaf bukanlah syarat untuk mendapatkan lailatul Qadar. Sepengetahuan saya tidak ada satupun ulama madzab yang berpendapat demikian. I’tikaf adalah amalan sunnah dari Nabi shalallahu’alaihi wassalam yang bertujuan untuk memaksimalkan ibadah Ramadhan dan untuk mendapatkan malam Qadr dengan nilai yang lebih baik.
Pernah ditayakan kepada al Imam Dhahak rahimahullah : “Bagaimana pendapatmu mengenai wanita yang nifas dan haid, musafir dan orang yang tidur, apakah mereka bisa mendapatkan malam lailatul qadar ?”
Beliau menjawab : “Iya, semua orang yang Allah terima amal mereka akan mendapatkan bagian lailatul qadar.”[2]
Sehingga bisa dikatakan bahwa I;tikaf itu amalan sunnah agar bisa maksimal mendapatkan lailatul Qadr. Karena Ketika I’tikaf selain pahala I’tikafnya sendiri, seseorang yang sedang berada di masjid juga tercegah dari maksiat dan sebaliknya bisa tergerak melakukan ketaatan lainnya.
Tapi jika ternyata Ketika I’tikaf seseorang hanya melakukan acara pindah tidur dan aktivitasnya sebagian besar hanya usap-usap HP, sibuk main sosmed, ya bisa jadi yang di rumah tapi sibuk ibadah pahala malam Qadrnya bisa lebih utama.
📚Wallahu a’lam. ©️AST
_________
[1] Al Mausu’ah al Fiqhiyyah al Kuwaitiyyah (35/362).
[2] Al Lathaif Al-Ma’arif hal. 341
Sumber WAG : SUBULANA I
5 Mei 2021