*⭐HATI-HATI TULISAN DI KOTAK NASI*
Diantara hal yang harus diperhatikan oleh siapapun yang menulis lafadz Jalalah (mulia) seperti nama Allah, nabi-nabi, malaikat dan penggalan ayat adalah jangan sampai tulisan tersebut berpotensi terhinakan seperti terinjak atau terbuang di tempat sampah.
Sehingga hindari sebisa mungkin menuliskan basmillah, salam, atau nama Allah yang hanya sekedar untuk di tempelkan di kotak nasi misalnya, karena besar kemungkinan pasti akan ikut dibuang bersama kotaknya.
Hanya segelintir orang yang paham dan mau sedikit repot menyobek lafadz tersebut untuk kemudian ia jaga agar tidak ikut diterlantarkan.
Jika kita buka kitab-kitab para ulama tentang hukum menulis lafadz jalalah, umumnya mayoritasnya melarang menulisnya di pakaian, dinding, kendaraan atau benda semisalnya.
Seperti yang tegas dinyatakan oleh Imam Nawawi rahimahullah dalam kitabnya at-Tibyan :
يُكره نقش الحيطان والثياب بالقرآن , وبأسماء الله تعالى
*"Dibenci menuliskan ayat al Quran atau nama Allah di tembok atau kain."*
Jika di dinding dan kain, yang secara umum lebih mudah untuk dijaga, lalu bagaimana dengan menulisnya di kertas berukuran kecil, yang besar kemungkinan akan dibuang begitu saja ? Tentu hukumnya lebih keras lagi larangannya.
Maka cukuplah jika membagi makanan doa dengan lafadz mulia dilisan saja, mintakan doa tulus dari kiyai dan para santri, tidak perlu dikertas yang justru akan menjatuhkan kita kepada dosa dan menodai kemuliaan agama.
•┈┈•••○○❁༺αѕт༻❁○○•••┈┈•
Contoh kertas tempelan nama shahibul Hajat di Subulana, tidak menyertakan lafadz jalalah.
©️ AST
Sumber WAG : SUBULANA I
5 Mei 2021