JADIKAN AL-QUR'AN SEBAGAI CERMIN KITA!!!
Membaca al-Qur'an itu tidak sama dengan membaca koran, salah satu nama al-Qur'an adalah Adz-dzikra yaitu sebagai pengingat dan nasehat bagi yang membacanya. Oleh karena itu ketika kita membaca kitab suci al-Qur'an maka sama halnya membaca diri kita sendiri.
Ketika membaca sebuah ayat yang berbicara tentang AN-NAR yang artinya Neraka maka koreksilah dan renungkan Apakah jiwa dan hati kita selama ini sering panas karena suka marah, sakit hati dan dendam...?Apakah perilaku kita selama ini justru mengarah dan menuju api neraka...?.
Kita harus koreksi dan mawas diri, jika jiwa dan hati kita selama ini hanya merasakan panas karena sifat kita, maka padamkan api neraka di dalam dada ini dengan sifat yang terpuji. Jika ternyata langkah kita selama ini menuju ke api neraka. Maka bertaubatlah dan sadar lalu arahkan langkah kita menuju kebaikan.
Selanjutnya ketika dalam satu ayat menemukan kata DHALAL yang artinya sesat, maka lihatlah dan koreksilah diri kita sendiri. Apakah jiwa kita selama ini selalu dalam kegelapan dan mengikuti hawa nafsu..?
Jika benar demikian maka tugas kita untuk bisa mengendalikan hawa nafsu dan mencari cahaya agar jiwa terbimbing dan tercerahkan.
Lalu ketika dalam satu ayat ketemu kata MUSYRIK yang artinya menyekutukan Tuhan, maka kita harus mengoreksi dan mengaca diri, apakah selama ini kita lebih mengutamakan harta, jabatan ketimbang Tuhan. Apakah kita lebih tunduk dan patuh kepada hawanafsu ketimbang kepada Tuhan...?
Jika benar demikian, maka kita harus merubah diri kita agar pikiran, hati dan jiwa selalu tunduk dan patuh kepada Tuhan bukan kepada harta, jabatan dan hawa nafsu.
Berikutnya ketika dalam satu ayat ada sebuah kata KAFIR yang artinya tertutupi. Maka kita harus menelaah dan mengoreksi diri kita apakah selama ini jiwa kita tertutupi oleh ego, sehingga kita merasa paling suci, paling benar, paling mulia dan yang paling berhak masuk surga...?
Jika benar demikian maka kita harus mengalahkan dan memindahkan Ego agar tidak menutupi hati kita dari cahaya Allah yang menerangi kita dalam kebenaran.
Dan seterusnya jika ada dalam ayat yang penting sebaiknya kita menelaah dan mengoreksi diri kita, oleh karena itu al-Quran disebut dengan al-Huda yang artinya sebagai petunjuk untuk manusia agar tidak salah jalan dan tujuan.
Sayangnya selama ini sebagian orang Islam kurang memahami dalam membaca kitab sucinya. Tiap hari dibaca dengan sangat fasih sampai melebihi lidah orang arab, dihafal sampai luar kepala tapi justru salah dalam menerapkan.
Akhirnya al-Quran dibaca bukan sebagai pengingat dan petunjuk bagi diri kita, justru dijadikan untuk menunjuk-nunjuk, mencela dan menghakimi orang lain. Yaitu untuk menyesatkan orang lain, dibuat untuk meMUSYRIKkan orang lain.
Bahkan dijadikan alat untuk mengKAFIRkan orang lain yang berbeda faham dan keyakinan serta perbedaan pilihan politik. Sehingga mencap orang lain yang berbeda dengan dirinya masuk NERAKA, dan dia merasa suci dan yang berhak memiliki Surga.
Anas Bin Malik berkata:
"Berapa banyak orang yang membaca al-Qur'an, akan tetapi al-Qur'an melaknatnya."
Jadikanlah al-Qur'an sebagai cermin dan pengingat diri kita, dan jangan jadikan al-Qur'an untuk menghakimi dan menghujat orang lain.
Semoga Semua makhluk selalu tercerahkan...!!!
والله الموفق الى أقوم الطريق
Tarakan, 29-04-2021M/17 Ramadhan 1442H
Hamba Allah yang Faqir Nasruddin
Sumber WAG : PENGAJIAN TARAKAN
29 April 2021