Minta Ke Penghuni Kubur?

Minta Ke Penghuni Kubur? - Kajian Islam Tarakan

Minta Ke Penghuni Kubur?

Banyak dari ustadz kalangan Salafi ini ibarat dokter palsu (belajar dari internet) sering salah melakukan diagnosa. Kalau benar-benar dokter akan sangat berhati-hati dalam menganalisa penyakit dan memberi obatnya. Buktinya gambar di bawah ini. Seorang Muslim yang ziarah ke makam, dalam doanya menyebut Allahumma, kok disebut minta ke penghuni kubur?

Mereka yang ziarah ke makam para wali, Habaib, kyai dan sebagainya hanya berdoa di tempat itu. Bukan minta ke kuburan. Memangnya ada tuntunan doa di makam dari Nabi dan ulama?

Dalil Hadis:

Sayidah Aisyah berkata:

ﺛُﻢَّ اﻧﻄﻠﻘﺖ ﻋَﻠَﻰ ﺇِﺛْﺮِﻩِ، ﺣَﺘَّﻰ ﺟَﺎءَ اﻟْﺒَﻘِﻴﻊَ ﻓَﻘَﺎﻡَ، ﻓَﺄَﻃَﺎﻝَ اﻟْﻘِﻴَﺎﻡَ، ﺛُﻢَّ ﺭَﻓَﻊَ ﻳَﺪَﻳْﻪِ ﺛَﻼَﺙَ ﻣَﺮَّاﺕٍ

"Kemudian saya berjalan di belakang Nabi. Hingga Nabi sampai di Baqi' lalu Nabi berdiri lama. Nabi mengangkat kedua tangannya beberapa kali" (HR Muslim)

Dalam riwayat Sayidah Aisyah yang lain dalam Sahih Muslim bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam selalu datang ke makam Baqi' tiap Rasulullah menginap di kamar Aisyah. Ini menunjukkan tidak ada masalah berdoa kuburan. Dan kita ketahui di makam Baqi' banyak para Sahabat dimakamkan.

Pendapat Ulama:

Murid Syekh Ibnu Taimiyah menulis dalam kitabnya:

ﻗُﻠْﺖُ: ﻭَاﻟﺪُّﻋَﺎءُ ﻣﺴﺘﺠﺎﺏ ﻋِﻨْﺪ ﻗُﺒُﻮْﺭ اﻷَﻧْﺒِﻴَﺎء ﻭَاﻷَﻭْﻟِﻴَﺎء، ﻭَﻓِﻲ ﺳَﺎﺋِﺮ اﻟﺒِﻘَﺎﻉ، ﻟَﻜِﻦ ﺳَﺒَﺐُ اﻹِﺟَﺎﺑَﺔ ﺣُﻀُﻮﺭُ اﻟﺪَّاﻋِﻲ، ﻭَﺧُﺸُﻮﻋُﻪُ ﻭَاﺑﺘِﻬَﺎﻟﻪ، ﻭَﺑﻼَ ﺭَﻳْﺐٍ ﻓِﻲ اﻟﺒﻘﻌَﺔِ اﻟﻤُﺒَﺎﺭَﻛَﺔ، ﻭَﻓِﻲ اﻟﻤَﺴْﺠَﺪِ، ﻭَﻓِﻲ اﻟﺴَّﺤَﺮ، ﻭَﻧَﺤْﻮِ ﺫَﻟِﻚَ، ﻳَﺘَﺤَﺼَّﻞُ ﺫَﻟِﻚَ ﻟﻠﺪَاﻋِﻲ ﻛَﺜِﻴْﺮاً، ﻭَﻛُﻞُّ ﻣﻀﻄﺮ ﻓﺪﻋﺎﺅﻩ ﻣﺠﺎﺏ.

Saya (Adz-Dzahabi) berkata: Doa dikabulkan di dekat makam para Nabi dan wali, juga tempat yang lain. Namun sebab terkabulnya adalah kekhusyukan dan kesungguhan orang yang berdoa. Dan tidak ragu lagi adalah di tempat yang diberkahi, di masjid, di waktu sahur dan lainnya. Dalam keadaan seperti doa seseorang akan banyak dikabulkan. Setiap orang yang dalam keadaan darurat dikabulkan (Siyar A'lam An-Nubala' 12/523)

Selain Adz-Dzahabi ada apa enggak? Capek nulisnya. Silahkan anda ketik di beberapa kitab Thabaqat/ Rijalul Hadis dengan kata kunci:

والدعاء عند قبره مستجاب

Minta Ke Penghuni Kubur? - Kajian Islam Tarakan

Sumber FB : Ma'ruf Khozin

Kajian · 9 Maret 2020  · 

beberapa komentar :

Munir Mahyudin Munir
Memang patut diherankan. Dokterin² kalangan wahabi memang sangat jelas menggunakan narasi² menipu org² yang hadir dimajlisnya.
Kedepan, kami sangat berharap para pemuka NU bekerja sama dengan aparat pemerintahan utk mengisolasi gerakan wahabi di Indonesia, sebagaimana yang telah dicontohkan di negara Brunei dan Malaysia.
Wabah Corona itu memang mencemaskan, tapi mencemaskan fitnah wahabi ini jauh lebih menggemaskan.

Ma'ruf Khozin
جزاكم الله خيرا سيدي

Diah Listyani
keliatan ngga baca, cuman maju pakai prasangka,... ini saya kasih ulang DALIL perbuatan kami.. KATANYA setia ke dalil, dikasih dalil masih mengikut hawa nafsu berpegang pada prasangka ... Murid Syekh Ibnu Taimiyah menulis dalam kitabnya:
ﻗُﻠْﺖُ: ﻭَاﻟﺪُّﻋَﺎءُ ﻣﺴﺘﺠﺎﺏ ﻋِﻨْﺪ ﻗُﺒُﻮْﺭ اﻷَﻧْﺒِﻴَﺎء ﻭَاﻷَﻭْﻟِﻴَﺎء، ﻭَﻓِﻲ ﺳَﺎﺋِﺮ اﻟﺒِﻘَﺎﻉ، ﻟَﻜِﻦ ﺳَﺒَﺐُ اﻹِﺟَﺎﺑَﺔ ﺣُﻀُﻮﺭُ اﻟﺪَّاﻋِﻲ، ﻭَﺧُﺸُﻮﻋُﻪُ ﻭَاﺑﺘِﻬَﺎﻟﻪ، ﻭَﺑﻼَ ﺭَﻳْﺐٍ ﻓِﻲ اﻟﺒﻘﻌَﺔِ اﻟﻤُﺒَﺎﺭَﻛَﺔ، ﻭَﻓِﻲ اﻟﻤَﺴْﺠَﺪِ، ﻭَﻓِﻲ اﻟﺴَّﺤَﺮ، ﻭَﻧَﺤْﻮِ ﺫَﻟِﻚَ، ﻳَﺘَﺤَﺼَّﻞُ ﺫَﻟِﻚَ ﻟﻠﺪَاﻋِﻲ ﻛَﺜِﻴْﺮاً، ﻭَﻛُﻞُّ ﻣﻀﻄﺮ ﻓﺪﻋﺎﺅﻩ ﻣﺠﺎﺏ.
Saya (Adz-Dzahabi) berkata: Doa dikabulkan di dekat makam para Nabi dan wali, juga tempat yang lain. Namun sebab terkabulnya adalah kekhusyukan dan kesungguhan orang yang berdoa. Dan tidak ragu lagi adalah di tempat yang diberkahi, di masjid, di waktu sahur dan lainnya. Dalam keadaan seperti doa seseorang akan banyak dikabulkan. Setiap orang yang dalam keadaan darurat dikabulkan (Siyar A'lam An-Nubala' 12/523)

Diah Listyani
Dalil Hadis:
Sayidah Aisyah berkata:
ﺛُﻢَّ اﻧﻄﻠﻘﺖ ﻋَﻠَﻰ ﺇِﺛْﺮِﻩِ، ﺣَﺘَّﻰ ﺟَﺎءَ اﻟْﺒَﻘِﻴﻊَ ﻓَﻘَﺎﻡَ، ﻓَﺄَﻃَﺎﻝَ اﻟْﻘِﻴَﺎﻡَ، ﺛُﻢَّ ﺭَﻓَﻊَ ﻳَﺪَﻳْﻪِ ﺛَﻼَﺙَ ﻣَﺮَّاﺕٍ
"Kemudian saya berjalan di belakang Nabi. Hingga Nabi sampai di Baqi' lalu Nabi berdiri lama. Nabi mengangkat kedua tangannya beberapa kali" (HR Muslim)
Dalam riwayat Sayidah Aisyah yang lain dalam Sahih Muslim bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam selalu datang ke makam Baqi' tiap Rasulullah menginap di kamar Aisyah. Ini menunjukkan tidak ada masalah berdoa kuburan. Dan kita ketahui di makam Baqi' banyak para Sahabat dimakamkan.

Diah Listyani
kami setia pada dalil!!!... <- klaim pendusta... dikasih dalil tapi terus berpegang pada prasangka, semoga selamat ajalan nanti ketemu Allah saat dihisab dengan tuduhan dengan dasar prasangka kalian, astaghfirullah..

Diah Listyani
takfiri ko dijadiin amalan utama, sesat sampai ke inti jiwa, astaghfirullah

Sofyan Mansur
Semoga keluargaku terhindar dari orang-orang sesat yang menyesatkan sprt aliran Wahabi

Munir Mahyudin Munir
Pengertian ungkapan “bertawassul dengan Nabi atau waliyullah atau bertawassul dengan orang² sholeh ialah:
معنى التوسل، هو: ”طلب حصول منفعة او اندفاع مضرة من الله بذكر اسم نبيّ أو وليّ اكراما للمتوسّل به“.
“Berdo'a atau meminta kepada Allâh –dengan tulus serta percaya penuh terhadap-Nya– agar memperoleh sesuatu yang bermanfaat –utk diri pribadi dan juga orang lain– atau agar terhindar dari hal² yang memudharatkan –utk diri pribadi dan juga orang lain– dengan melibatkan penyebutan nama Nabi atau nama waliyullah, sebab mereka adalah hamba² yang mulia disisi Allah”.
قلنا: أن الطلب من الله لأن الأنبياء والأولياء لا يخلقون منفعة ولا يدفعون مضرة، ولكن نحن نسأل الله بهم رجاء تحقيق مطالبنا.
Kami tegaskan bahwa permintaan atau berdo'a, pada hakikatnya hanya kepada Allah, karena seluruh makhluk ciptaan-Nya mulai dari para Nabi-Rasul, para waliyullah dan orang² sholeh atau siapapun itu, mereka sama sekali tidak diberi kemampuan utk menciptakan manfaat, dan mereka juga tidak mampu menjauhkan mudhorat secara mustaqillah. Hanya saja dalam hal ini kita melibatkan penyebutan nama² mereka dengan harapan moga² permohonan segera di ijabah oleh Allah.
Diantara contoh naskah do'a populer yang melibatkan nama Nabi:
”اللهم إني أسألكَ وأتوجَّهُ إليك بنبيّكَ محمَّدٍ نبيّ الرّحمةِ، –”يا محمَّدُ“– إنّي أتوجَّهُ بكَ إلى ربّي في حاجتي (ويسمّي حاجته) لِتُقضَى لي“.
Dibawah ini beta kutipkan salah satu diantara pusara yang dinilai istimewa (sering di ziarahi kaum muslimin dan berdo'a disampingnya mujarrab-mustajab).
Ini hanya setetes dari isi kitab “سير أعلام النبلاء” karya imam al-Dzahabi.
«ABU BAKR BIN LAL»
«أبو بكر بن لال»
اسم المصنف أَبُو بَكْرٍ أَحْمَدُ بنُ عَلِيِّ بنِ أَحْمَدَ بنِ مُحَمَّدِ بنِ الفَرَجِ بنِ لاَلٍ الهَمَذَانِيُّ، الشَّافِعِيُّ، (ت ٣٩٨ هجرية)
ترجمة المصنف قال الذهبي في «السير»:
Sekelumit tentang latar belakang sosok Sang imam “Abu Bakr bin Lal”:
الشَّيْخُ الإِمَامُ الفَقِيْهُ المُحَدِّثُ، أَبُو بَكْرٍ أَحْمَدُ بنُ عَلِيِّ بنِ أَحْمَدَ بنِ مُحَمَّدِ بنِ الفَرَجِ بنِ لاَلٍ الهَمَذَانِيُّ الشَّافِعِيُّ، حَدَّثَ عَنْ أَبِيهِ وَالقَاسِمِ بن أَبِي صَالِحٍ وَعَبْدِ الرَّحْمَنِ الجَلاَّب وَعَبْدِ اللهِ بن أَحْمَدَ الزَّعْفَرَانِيّ وَإِسْمَاعِيْل الصَّفَّار وَعَلِيِّ بن الفَضْلِ السُّتُوْرِي وَأَبِي سَعِيْدٍ بنِ الأَعْرَابِيّ وَأَبِي نَصْرٍ مُحَمَّدِ بن حَمْدُوَيْه المَرْوَزِيّ وَحَفْصِ بن عُمَرَ الأَرْدَبيلِيّ وَعَبْدِ اللهِ بن عُمَرَ بنِ شَوْذَب وَخَلْقٍ كَثِيْر، وَلَهُ رحلَةٌ وَحفظٌ وَمَعْرِفَةٌ.
Para ulama yang mengambil ilmu dari beliau (murid² beliau):
حَدَّثَ عَنْهُ: جَعْفَرُ بنُ مُحَمَّدٍ الأَبْهَرِيّ وَمُحَمَّدُ بنُ عِيْسَى الصُّوْفِيّ وَحُمَيْدُ بنُ المَأْمُوْنِ وَأَبُو مَسْعُوْد أَحْمَدُ بنُ مُحَمَّدٍ البَجَلِيّ وَأَحْمَدُ بنُ عِيْسَى بنِ عَبَّاد وَأَبُو الفَرَجِ عَبْدُ الحَمِيْدِ بنُ الحَسَنِ وَآخَرُوْنَ، وَكَانَ إِمَاماً مُفَنّناً.
Pujian ulama terhadap beliau serta penegasan ulama tentang berdo'a disamping pusaranya MUSTAJAB, Syaikh Sirawaeih berkata:
قَالَ شِيْرَوَيْه: كَانَ ثِقَةً أَوْحَدَ زمَانِهِ مُفْتِي البَلَد، وَلَهُ مُصَنَّفَاتٌ فِي علومِ الحَدِيْثِ، غَيْر أَنَّهُ كَانَ مَشْهُوْراً بِالفِقْه. قَالَ: وَرَأَيْتُ لَهُ كِتَاب (السُّنَن)، وَ (مُعْجَم الصَّحَابَة)، مَا رَأَيْتُ أَحْسَنَ مِنْهُ، وَالدُّعَاءُ عِنْد قَبْرِهِ مُسْتَجَابٌ وُلِدَ سَنَةَ ثَمَانٍ وَثَلاَثِ مائَةٍ وَمَاتَ فِي رَبِيْعٍ الآخِرِ سَنَة ثَمَانٍ وَتِسْعِيْنَ وَثَلاَثِ مائَةٍ، وَقَالَ الحَسَنُ بنُ عَلِيِّ بنِ بُنْدَار الرَّنْجَانِيّ الفَرَضِيّ: مَا رَأَيْتُ قَطُّ مِثْلَ ابْنِ لاَل - رَحِمَهُ اللهُ -.
Komentar imam al-Dzahabi tentang pusaranya para Nabi, pusara para waliyullah, merupakan bagian diantara tempat² yang memiliki keistimewaan. Dan setiap tempat ataupun waktu yang istimewa, maka berdo'a disana tentunya mengandung nilai² yang tidak sama dengan tempat² yang biasa:
قُلْتُ (يعني الذهبي): وَالدُّعَاءُ مُسْتَجَاب عِنْد قُبُوْر الأَنْبِيَاء وَالأَوْلِيَاء وَفِي سَائِر البِقَاع، لَكِن سَبَبُ الإِجَابَة حُضُورُ الدَّاعِي وَخُشُوعُهُ وَابتِهَاله، وَبلاَ رَيْبٍ فِي البقعَةِ المُبَارَكَة وَفِي المَسْجَدِ وَفِي السَّحَر وَنَحْوِ ذَلِكَ يَتَحَصَّلُ ذَلِكَ للدَاعِي كَثِيْراً وَكُلُّ مُضطر فَدُعَاؤُه مُجَابٌ.
-
Qultu:
Jadi, tidak benar pernyataan kalangan wahabi yang mengatakan bid'ah atau haram bertawassul atau syirik berdo'a disamping pusara orang² sholeh.

Yogi Prayoga
Munir Mahyudin Munir terus Nabi Adam a.s waktu bertaubat meminta ampunan KPD Allah beliau berkata "Ya Allah aku memohon ampun atas hak Muhammad" Berarti Nabi Adam a.s bid ah ya? Karena bertaubat dengan wasilah nama Rasulullah SAW...

Saya Muslim
Yogi Prayoga Sejak kapan Adam Alaihissalam minta ampun atas Nama muhammad Shallallahu'alaihi wa sallam ? Nabi adam dan Hawa Langsung Do'a Kepada ALLAH Tanpa Perantara !!!
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
قَا لَا رَبَّنَا ظَلَمْنَاۤ اَنْفُسَنَا وَاِ نْ لَّمْ تَغْفِرْ لَـنَا وَتَرْحَمْنَا لَـنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ
"Keduanya berkata, Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 23)

Ma'ruf Khozin
Tambah lagi bacaannya, penjelasan itu ada di kitab Syaikh Ibnu Taimiyah

Tri Anggono
Saya Muslim ini mas referensinya mohon dibaca nggeh
Al-Hakim dalam kitabnya Al-Mustadrak Sahihain jilid 11/651 mengetengahkan hadis yang berasal dari Umar Ibnu Khatab r.a. (diriwayatkan secara berangkai oleh Abu Said Amr bin Muhamad bin Manshur Al-Adl, Abul Hasan Muhamad bin Ishaq bin Ibrahim Al-Handzali, Abul Haris Abdullah bin Muslim Al-Fihri, Ismail bin Maslamah, Abdurrahman bin Zain bin Aslam dan datuknya), bahwa Rasulallah Saw. bersabda;
قَالَ رَسُوْلُالله.صَ لَمَّااقْتَرَفَ آدَمَُ الخَطِيْئَةَ قَالَ يَارَبِّ أسْأَلُكَ بِحَقِّ مُحَمَّدٍ لِمَاغَفَرْتَ لِي فَقالَ اللهُ يَا آدَمُ وَكَيْفَعَرَفْتَ مُحَمَّدًا وَلَمْ أخْلَقُهُ؟ الَ يَا رَبِّ لأنَّـكَ لَمَّاخَلَقْتَنِي بِيدِكَ وَنَفَخْتَ فِيَّ مِنْ رُوْحِكَ رَفَعْتُ رَأسِي فَرَأيـْتُعَلَىالقَوَائِمِ , العَرْشِ مَكْتُـوْبًا لإاِلَهِ إلا للهُ مُحَمَّدَُ رَسُـولُ اللهِ فَعَلِمْتُ أنَّكَ لَمْتُضِفْ إلَى , إلاإسْمِكَ أحَبَّ الخَلْقِ إلَيْكَ فَقَالَ اللهُ صَدَقْتَ يَا آدَمُ إنَّهُ َلاَحَبَّ الخَلْقِ إلَيَّ اُدْعُنِي بِحَقِّهِ فَقـَدْ غَفَرْتُ لَكَ لَوْ لاَمُحَمَّدٌ مَا خَلَقْتُكَ
“Setelah Adam berbuat dosa ia berkata kepada Tuhannya: ‘Ya Tuhanku, demi kebenaran Muhamad aku mohon ampunan-Mu’. Allah bertanya (sebenarnya Allah itu Maha Mengetahui semua lubuk hati manusia, Dia bertanya ini agar Malaikat dan makhluk lainnya yang belum tahu bisa mendengar jawaban Nabi Adam as.), ‘Bagaimana engkau mengenal Muhamad, padahal ia belum Aku ciptakan?’
Adam menjawab: ‘Ya Tuhanku, setelah Engkau menciptakan aku dan meniupkan ruh kedalam jasadku, aku angkat kepalaku. Kulihat pada tiang- tiang Arsy termaktub/tulisan La ilaha illallah Muhamad Rasulullah. Sejak saat itu, aku mengetahui bahwa di samping nama-Mu, selalu terdapat nama makhluk yang paling Engkau cintai’. Allah menegaskan, ‘Hai Adam, engkau benar, ia memang makhluk yang paling Kucintai. Berdoalah kepada-Ku bihaqqihi (demi hak/kebenarannya), engkau pasti Aku ampuni. Kalau bukan karena Muhamad engkau tidak Aku ciptakan’”.
Hadis di atas, diriwayatkan oleh Al-Hafizh As-Suyuthi dan dibenarkan olehnya dalam Khashaishun Nabawiyah dikemukakan oleh Al-Baihaqi di dalam Dalailun Nubuwah, diperkuat kebenarannya oleh Al-Qisthilani dan Az-Zarqani di dalam Al-Mawahibul Laduniyah jilid 11/62, disebutkan oleh As-Subki di dalam Syifa’us Saqam. Al-Hafizh Al-Haitsami mengatakan, hadis tersebut diriwayatkan oleh At-Thabarani dalam Al-Ausath dan oleh orang lain yang tidak dikenal dalam Majma’uz Zawa’id jilid V111/ 253.

Lukluk Muhammad
Salafi itu pake prinsip marketing Apple utk dakwahnya, buat sesimple mungkin walaupun otoriter, makanya orang awam gampang tergiur, sedangkan NU mirip prinsip Linux, buat sefleksibel/adaptif mungkin walaupun rumit, makanya sulit diadopsi masyarakat awam...
Adalah tantangan generasi milenial NU utk membuatnya seperti Android (yg pada dasarnya adalah Linux), simple dan fleksibel...

W Eka Wahyudi
Kita butuh tim desain utk mengkampanyekan aswaja sbgaimana mereka mengkampanyekan ajarannya. Biar tdk desain seminar atau harlah saja, Kiai.
😊

Cak Miftah
Bner target utama wahabi org awam merka berkembang pesat di daerah perkota'an sehingga byk org mmpu ikut masuk dan ber donasi dlm merekrut lwt majlis2 dan seminar dan menjerat para mahasiswa lwt propaganda hijra

Arief Marjuki
SETUJU !
Jaman sudah berganti, cara dakwah wajib diperbaharui.

Mushochib Ali
Wahabi dananya sangat besar dari Saudi Arabia dan UEA

Uno Bastian
Yh se7, krna org2 wahabi sngat kompak, klo berdebat dgn mereka dimedsos selalu diserang dgn anggota, lah PBNU klo diserang gx da yg bela 😢😢 mkanya ajaran mereka sngat luas skrg, tlong sma2 bersatu jgn acuh tak acuh sesama

Achmad Tontowi
Penting banget ada team cyber Aswaja karena tak sedikit anak muda NU yg tersangkut di Wahabi Lo.

Chepi's
Mangga ini jadikan bahan buat sanggah keangkuhan mereka. Kita memang butuh dakwah dengan cara spt ini. Kadang dengan liat meme quote org bisa menganggapnya benar.

Minta Ke Penghuni Kubur? - Kajian Islam Tarakan
Rois Faisal
Memenya sudah benar Ra, kecuali jika yang dimaksud meminta itu berdoa di kuburan...

Mohamad Jihad Orisinil
Rois Faisal memenya sudah salah

Farah Nazhwa
Rois Faisal harus di jelaskan ayat ITU ditujukan kepada Muslim atau orang kafir.. Seringkali ayat2 yang ditujukan utk org kafir tapi diarahkan ke saudaranya yang masih bersyahadat. Sama dengan menyalahkan pengendara Mobil Karna tidak pakai helm, kan bingung

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Minta Ke Penghuni Kubur? - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan Ilmu, Taufiq dan Hidayah-Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ®