Tiap malam Kamis saya meneruskan tradisi pengajian yang dulu dirintis Ayah saya sejak tahun 1970-an.
Jamaahnya masih sebagiannya murid-murid ayah saya juga, meski sudah pada sepuh dan kurang aktif. Sebagian ada yang dapat gusuran tanah lalu pindah ke pinggiran Jakarta. Sebagian sudah ada yang dipanggil Allah SWT. Alfatihah lahum...
Tapi jamaah yang baru tetap banyak bermunculan. Di tengah hiruk-pikuk ibu kota, tiap malam Kamis bakda Maghrib kita ngaji. Di zaman online ini saya kasih nama : KMK alias Kajian Malam Kamis.
Tidak lupa saya videokan juga biar punya dokumentasi sekaligus disiarkan secara live. Koleksi rekaman videonya bisa diakses disini : rumahfiqih.com/kmk/index.php
Namun sekarang lagi wabah raya, kita liburkan KMK secara fisik sejak awal ramai pandemi. Sampai sekarang belum dimulai lagi untuk yang fisik.
Tapi ngajinya terus ada, walaupun hanya via online ZOOM. The Show Must Go On. Tapi memang yang sepuh-sepuh jadi pada nggak bisa ikutan. Gaptek soalnya.
Yang masih saya pertahankan adalah tradisi baca Qashidah Burdah gubahan Al-Bushiri (w. 696 H) di awal kajian. Tentu tidak semua baitnya dibaca. Cuma beberapa bait saja.
Tapi kalau disebut Al-Burdah, boleh jadi tidak ada yang paham. Begitu juga nama lainnya : Al-Kawakib Ad-Durriyah fi Madahi Khairil Bariyysh, orang tidak kenal. Tapi kalau disebut: Ya Robbi Bil Musthofa . . . pasti pada tahu. Dan ini potongan teksnya.
يِا رَبِّ بِالمُصْطَفَى بَلِّغْ مَقَاصِدَنَا ۞ وَاغْفِرْ لَنَا مَا مَضَى يَا وَاسِعَ الكَرَمِ
Ya Allah, semoga dengan berkah nabi yang pinilih, gandakanlah segala cita-cita kami
Dan ampunlah segala dosa kami yang terlewat masa wahai dzat yang luas kemurahan-nya
يَا أَكْرَمَ الْخَلْقِ مَالِيْ مَنْ أَلُـــوذُ بِهِ ۞ سِوَاكَ عِنْدَ حُلُولِ الحَادِثِ العَمَمِ
Wahai makhluk paling mulia, tiada orang tempat perlindungan hamba
Selain engkau baginda kala huru hara kiamat melanda semua manusia
وَلَنْ يَضِيقَ رَسُولَ اللهِ جَاهُكَ بِيْ ۞ إِذَا الْكَرِيِمُ تَجَلّٰى بِاسْمِ مُنْتَقِمِ
Wahai Rasululloh, keagunganmu tiada sempit karena hamba
Tatkala Dzat yang Maha Mulia bersifat dengan nama Dzat Penyiksa
فَإِنَّ مِنْ جُودِكَ الدُّنْيَا وَضُرّتَهَا ۞ وَمِنْ عُلُومِكَ عِلْمَ اللَّوْحِ وَالْقَلَمِ
Di antara kemurahanmu adalah dunia dan akhirat baqa
Dan diantara ilmumu adalah ilmu lauh mahfudh dan qalam pena
يَا نَفْسُ لَا تَقْنَطِيْ مِنْ زَلَّةٍ عَظُمَتْ ۞ إِنَّ الْكَبَآئِرَ فِيْ الغُفْرَانِ كَاللَّمَمِ
Wahai jiwa janganlah putus asa karena dosa besar yang telah dilakukan
Sesungguhnya dosa-dosa besar dalam luasnya ampunan Alloh seperti kecil dan ringan
لَعَلَّ رَحْمَةَ رَبِّي حِيْنَ يَقْسِمُـــــهَا ۞ تَأْتِي عَلىٰ حَسَبِ العِصْيَانِ فِي الْقِسَمِ
Semoga Rahmat Alloh Swt, ketika dibagi-bagikan
Datang, sampai kepadaku dalam pembagian Sesuai dengan nilai kedurhakaanku
يَا رَبِّ وَاجْعَلْ رَجَآئِيْ غَيْـرَ مُنْعَكِسٍ ۞ لَدَيْكَ وَاجْعَلْ حِسَابِيْ غَيْرَ مُنْخَرِمِ
Ya allah jadikanlah harapanku tak berbeda dengan apa yang ada disisi-mu
Dan jadikanlah keyakinanku tiada putus – putus kepada-mu
وَالْطُفْ بِعَبْدِكَ فِي الدَّارَيْنِ إَنَّ لَهُ ۞ صَبْرًا مَتٰى تَدْعُهُ الَهْوَالُ يَنْهَزِمِ
Ya Allah, kasihanilah hamba-mu ini dalam dunia dan akhirat nanti
Sesungguhnya ia punya kesabaran jika bencana menimpa lari tak tahan
وَأْذَنْ لِسُحْبِ صَلاَةٍ مِنْكَ دَائِمَةً ۞ عَلَى النَّبِيِّ بِمُنْهَلٍّ وَمُنْسَجِمِ
Ya Allah, semoga Engkau curahkan awan shalawat-mu abadi tak terbatas
Kepada junjungan nabi Agung Muhammad Saw, layaknya hujan mengalir deras
مَا رَنَّحَتْ عَذَبَاتِ الْبَانِ رِيحُ صَبًا ۞ وَأَطْرَبَ الْعِيْسَ حَادِي الْعِيْسِ بِالنَّغَمِ
Selagi angin timur masih mendoyongkan dahan – dahan pohon ban
Dan selagi pengembala unta senangkan unta dengan merdu suara
ثُمَّ الرِّضَا عَنْ أَبِي بَكْرٍ وَعَنْ عُمَرٍ ۞ وَعَنْ عَلِيٍّ وَعَنْ عُثْمَانَ ذِي الْكَرَمِ
Kemudian ridha Allah semoga tetap tercurah ruah untuk Abu bakar, Umar
Ali dan Utsman, mereka shahabat –shahabat yang memiliki kemuliaan yang tinggi
وَالْآلِ وَالصَّحْبِ ثُمَّ التَابِعِيَن فَهُمْ ۞ أَهْلُ التُّقٰى وَالنَّقَا وَالحِلْمُ وَالْكَرَمِ
Juga keluarga dan shahabatnya kemudian para tabi`in
Dan pengikutnya mereka ahli taqwa dan kesucian bersifat penyantun dan dermawan
Sumber FB : Ahmad Sarwat
21 Januari 2021 pada 08.57 ·