Berbuat Lebih Dalam Kebaikan

Berbuat Lebih Dalam Kebaikan - Kajian Islam Tarakan
BERBUAT “LEBIH” DALAM KEBAIKAN

Spirit Al-Barr (Allah Yang Maha Melimpahkan Kebaikan)

Apakah kita cukup berbuat baik? Peneladanan terhadap Asma Allah Al-Barr menuntut kita untuk tidak sekadar berbuat baik, akan tetapi berbuat yang terbaik. Dan, hal ini hanya bisa dilakukan apabila kita mau berbuat lebih.

Bukankah untuk menjadi anggota pasukan khusus, seorang prajurit harus melewati gemblengan dan serangkaian ujian sangat berat. Latihan-latihan yang mereka laksanakan akan lebih keras, menakutkan, dan sangat berisiko. Tidak hanya risiko terluka atau cacat, bahkan risiko kematian harus mereka hadapi. Sulit sekali prajurit "biasa-biasa" yang latihannya biasa-biasa dapat menjadi anggota pasukan khusus.

Maka saudaraku, untuk menjadi manusia hebat, kita harus mau melakukan hal lebih dari biasanya. Untuk menjadi anggota Kopasus saja latihannya demikian serius, apalagi kalau kita ingin menjadi hamba pilihan di hadapan Allah. Kita harus mau berbuat lebih dari sekadar biasa biasa saja. Kalau shalat, lakukanlah shalat terbaik, awali dengan wudhu terbaik, pada waktu terbaik (awal waktu), di tempat terbaik (masjid), dengan cara terbaik (berjamaah), shaf terbaik (shaf paling depan, khususnya untuk laki-laki), konsentrasi terbaik (khusyuk), menggunakan pakaian terbaik dan bersih, wangi wangian. Lalu, sempurnakan shalat fardhu kita dengan shalat sunnat Rawatib. Hal ini sangat layak untuk kita lakukan karena kita akan menghadap Zat Yang Mahasempurna?

Kalau berzikir, lakukanlah zikir terbaik, jangan asal-asalan. Libatkan hati dan perasaan, jangan sekadar lisan saja. Kalau membaca Al-Quran, lakukan dengan cara terbaik, tartil dan penuh penghormatan walau kita tidak paham artinya. Kalau bersedekah, lakukanlah sedekah terbaik. penuh keikhlasan, tidak menyakiti yang diberi. Kalau bekerja, lakukanlah dengan cara terbaik, tidak asal-asalan dan menunda-nunda. Jadilah kita seorang profesional atau seorang yang ahli

Demikian pula ibadah shaum yang kita lakukan, baik shaum wajib ataupun sunnah, lakukan lah sebaik mungkin. Jangan mau shaum kita tergolong shaum biasa biasa saja. Jangan sekadar menahan lapar, haus dan kantuk saja. Namun, kendalikan pula pancaindera, pikiran dan hati kita dari hal hal yang dilarang agama Andai tengah berada di bulan Ramadhan, raih semua keutamaan yang ada di dalamnya, jangan disia siakan. Lakukan amal amal utama Ramadhan sebaik mungkin. Jangan takut melakukan sesuatu yang lebih dari yang orang lain lakukan. Intinya, berbuatlah lebih dari sekadar biasa. Insya Allah, kita akan mendapatkan sesuatu yang lebih pula.

Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak beramal atau sekadar yang biasa bisa saja. Sesungguhnya, Allah Ta'ala telah menganugerahi kita beragam kelebihan dan potensi diri yang luar biasa. Bukankah kita diciptakan sebagai makhluk terbaik? "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya" (QS At-Tin, 95:4)

Bahkan, seorang ulama menyebut kalau ketidaksungguhan kita untuk tidak melakukan yang terbaik sebagai aib yang sulit dimaafkan. "Tidak ada aib yang kutemukan dalam diri manusia, melebihi aib orang orang yang sanggup menjadi sempurna, tetapi tidak mau menjadi sempurna

Saudaraku, mengapa Rasulullah dan para sahabat menjadi manusia-manusia unggul -- yang disegani manusia dan disayangi Allah? Salah satu sebabnya, mereka mau berbuat lebih dan selalu berusaha melakukan amal terbaik sebagai wujud peneladanan terhadap asma Al Barr. Akhirnya, mereka pun mendapat karunia terbaik pula.

Sumber FB : KH. Abdullah Gymnastiar 

6 Februari 2021 pada 20.00  · 

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Berbuat Lebih Dalam Kebaikan - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan Ilmu, Taufiq dan Hidayah-Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ®