Mujassimah ngotot berkata bahwa Allah bertempat di atasnya Arasy dengan bermodal ayat:
ٱلرَّحۡمَـٰنُ عَلَى ٱلۡعَرۡشِ ٱسۡتَوَىٰ
"Yang Maha Rahman istawa atas Arasy" [Surat Tha-Ha 5]
Dalam versi mereka, terjemahnya demikian:
𝒀𝒂𝒏𝒈 𝑴𝒂𝒉𝒂 𝑹𝒂𝒉𝒎𝒂𝒏 𝒅𝒖𝒅𝒖𝒌 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒆𝒎𝒂𝒚𝒂𝒎/𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍/𝒎𝒆𝒏𝒆𝒕𝒂𝒑 𝒅𝒊 𝒂𝒕𝒂𝒔𝒏𝒚𝒂 𝑨𝒓𝒂𝒔𝒚
Teroris juga ngotot berkata bahwa seorang muslim harus melatih diri untuk menebar teror pada mereka yang dijuluki sebagai "musuh Allah" dan "musuh mereka sendiri" dengan bermodal ayat:
وَأَعِدُّوا۟ لَهُم مَّا ٱسۡتَطَعۡتُم مِّن قُوَّةࣲ وَمِن رِّبَاطِ ٱلۡخَیۡلِ تُرۡهِبُونَ بِهِۦ عَدُوَّ ٱللَّهِ وَعَدُوَّكُمۡ وَءَاخَرِینَ مِن دُونِهِمۡ لَا تَعۡلَمُونَهُمُ ٱللَّهُ یَعۡلَمُهُمۡۚ وَمَا تُنفِقُوا۟ مِن شَیۡءࣲ فِی سَبِیلِ ٱللَّهِ یُوَفَّ إِلَیۡكُمۡ وَأَنتُمۡ لَا تُظۡلَمُونَ
"Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kamu miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; tetapi Allah mengetahuinya." [Surat Al-Anfal 60]
Dalam versi mereka, terjemahnya adalah:
𝑫𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒓𝒔𝒊𝒂𝒑𝒌𝒂𝒏𝒍𝒂𝒉 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒈𝒂𝒍𝒂 𝒌𝒆𝒎𝒂𝒎𝒑𝒖𝒂𝒏 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒉𝒂𝒅𝒂𝒑𝒊 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒌𝒖𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌𝒊 𝒅𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒑𝒂𝒔𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒓𝒌𝒖𝒅𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕 𝒎𝒆𝒏𝒆𝒓𝒐𝒓 𝒎𝒖𝒔𝒖𝒉 𝑨𝒍𝒍𝒂𝒉, 𝒎𝒖𝒔𝒖𝒉𝒎𝒖 𝒅𝒂𝒏 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈-𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒊𝒏 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒆𝒕𝒂𝒉𝒖𝒊𝒏𝒚𝒂; 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑𝒊 𝑨𝒍𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒆𝒕𝒂𝒉𝒖𝒊𝒏𝒚𝒂.
Penafsiran yang error adalah biang keributan umat Islam. Mereka yang sudah terdogma ajaran salah akan ngotot sengotot-ngototnya untuk membela penafsiran errornya sebab merasa itulah firman Allah. Padahal, itu hanya penafsiran mereka, bukan firman itu sendiri.
𝗞𝗶𝘁𝗮 𝗱𝗶𝘄𝗮𝗷𝗶𝗯𝗸𝗮𝗻 𝗯𝗲𝗿𝗶𝗺𝗮𝗻 𝗽𝗮𝗱𝗮 𝗔𝗹𝗹𝗮𝗵, 𝗯𝘂𝗸𝗮𝗻 𝗯𝗲𝗿𝗶𝗺𝗮𝗻 𝗽𝗮𝗱𝗮 𝗽𝗲𝗻𝗮𝗳𝘀𝗶𝗿𝗮𝗻 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗲𝗿𝗿𝗼𝗿
Sumber FB : Abdul Wahab Ahmad
4 Desember 2020 pada 09.29 ·