Yang selamat hanya al-Jamaah
Dalam sebuah hadis populer, disebutkan bahwa umat islam akan terpecah belah dan yang selamat hanya satu, yakni Al-Jamaah. Terpecah belahnya jelas terjadi, tetapi soal siapa al-Jamaah yang dimaksud, maka itu tempat perebutan dan klaim.
Mayoritas ulama mengklaim bahwa al-Jamaah adalah Ahlussunnah wal Jamaah yang notabene mayoritas umat islam. Dengan demikian maka secara tidak langsung dinyatakan bahwa mayoritas umat islam akan selamat. Yang tak selamat hanya sempalan-sempalan yang meskipun banyak tetapi kecil-kecil.
Tetapi tentu yang Minoritas tak terima dengan kesimpulan mayoritas itu. Siapa sih yang mau disebut tidak selamat? Akhirnya mereka juga mengklaim sebagai al-Jamaah. Bagi Syi'ah misalnya, yang selamat tentu jamaah yang mengklaim sebagai pengikut Sayyidina Ali dan keturunannya, yakni Syiah sendiri. Lebih spesifik lagi, bagi Syiah Itsna Asyariyah, satu golongan yang selamat itu adalah istna Asyariyah sendiri bukannya syiah yang lain. Adapun seluruh golongan lainnya yang banyak itu, otomatis dianggap tidak selamat. Sepertinya secara nature semua golongan akan mengklaim dirinya sebagai pihak yang selamat.
Terlepas dari mana klaim yang bisa dipertanggung-jawabkan, ada klaim yang menurut saya paling gokil. Gokil karena caranya bisa dibilang out of the box alias tak terpikirkan. Klaim gokil ini dilakukan oleh Nur Hasan Ubaidah yang dengan kreatif membuat kelompok yang diberi nama Islam Jamaah yang langsung mengaku sebagai jamaah yang selamat itu. Yang tidak masuk kelompok mereka otomatis dianggap sesat, hehee.. Kreatif sekali cara klaim semacam ini. Tinggal mencocokkan nama lalu anggap semua beres.
Andai ada yang iseng dengan kreatifitas serupa, bisa jadi nanti ada yang membuat kelompok dengan nama Ahlul Jannah (Penghuni surga) dan langsung mengklaim kelompoknya pasti masuk surga. Otomatis yang lainnya adalah Ahlun Nar (penghuni neraka). hahaha...
Abdul Wahab Ahmad
10 November 2020·