Tidak seperti beberapa Hanabilah lain, Syaikh Ibnu Abi Ya'la al-Hanbali (451-526 H), salah satu ulama besar mazhab Hanbali yang merupakan putra dari Qadli Abu Ya'la, bisa melihat takwil secara objektif sebagai langkah penerimaan teks, bukan penolakan.
Dalam karya besarnya yang berjudul Thabaqat al-Hanabilah, ia berkata:
وتأويلهم إياها قبول مِنْهُمْ لها إذ لو كانت عندهم باطلة لاطرحوها كما أطرحوا سائر الأخبار الباطلة.
"Takwil Asy'ariyah pada hadis-hadis sifat tersebut adalah penerimaan dari mereka terhadapnya, karena apabila menurut mereka hadis-hadis itu batil, maka mereka akan membuangnya begitu saja seperti mereka membuang seluruh hadis-hadis yang batil". (Thabaqat al-Hanabilah, II/210)
Objektif sekali perkataan beliau. Tak ada orang yang menolak hadis kemudian masih repot mentakwilnya. Dalam kajian teks secara umum di berbagai agama, bahkan di luar bidang agama (seperti undang-undang dan semacamnya), ketika suatu teks masih ditakwil, itu artinya teks tersebut masih sangat diterima di kalangan mereka. Apabila tidak diterima, maka diabaikan begitu saja dan bahkan digugat.
Pendapat yang menyatakan bahwa mentakwil hadis artinya menolak hadis bukanlah pendapat yang objektif. Kalau pun ada yang ditolak, maka itu tafsiran kalangan lain terhadap hadis tersebut bukan hadis itu sendiri.
Sumber FB : Abdul Wahab Ahmad
28 September 2020 pukul 07.26 ·
beberapa komentar :
Raden Ahmad
Takwil itu sebenarnya menolak makna yg sebenarnya.
Dan mengganti makna yg sebenarnya ke makna yg lain.
Kinten kinten ngoten.
طلب الحق طلب الحق
Raden Ahmad contoh segala sesuatu akan musnah kecuali وجه الله klo di artikan muka/wajah kan ga pantas masa Alloh punya muka.
Lantas di takwil/di palingkan ke makna yg lain yg pantas, yg pas sesuwai ke agunganNya.
Abdul Wahab Ahmad
Raden Ahmad yang disebut "makna sebenarnya" itu sebenarnya menurut siapa? Yang jelas bukan sebenarnya menurut Allah dan Rasulullah sebab tak pernah ada penjelasan bahwa dhahir yang itulah makna sebenarnya
Sapari Junaid
Abdul Wahab Ahmad afwan yai.. Apakah artinya tafwidh lebih "aman"?
Abdul Wahab Ahmad
Sapari Junaid ya lebih "aman" dalam tanda kutip. Takwil lebih "bijak" juga dalam tanda kutip.
Sapari Junaid
Abdul Wahab Ahmad thoyib
Dian Tri Hardianto
Makna sebenarnya ? Apa makna sebenarnya dari yad, wajh, istiwa ? Hadeh...
Dadan Lesmana
Yg diperintah Ali Imron itu taslim n beriman atau mentakwil??
Abdul Wahab Ahmad
Takwil adalah bagian dari iman. Kalau tak diimani, tak bakalan ditakwil
Raden Ahmad
Abdul Wahab Ahmad kalau makna sudah diketahui,
ya di ISBAT kan saja gus..
gak usah dita'wil.
Ngapunten lek salah.
Abdul Wahab Ahmad
Raden Ahmad takwil selalu berangkat dari itsbat. Kalau tak diisbat dulu, maka mustahil ditakwil.